ARO

495 47 1
                                    

JANGAN LUPA LIKE COMENTARNYA 😤

Nabila menganguk "aku ada di sini kak gakan kemana mana" ucap Nabila

"aku boleh kan sedih di hadapan kamu dan lemah? sosok nenek sudah ibuku sewaktu di Swedia, dia siapin semuanya buat aku dia layanin aku treat aku degan baik ga pernah marah nab aku harus curhat ke siapa lagi setelah ini tentang kamu aku bener bener udah ga punya siapa siapa"

Nabila mendelik "hey, ga boleh ngomong gitu , kamu tau ga?aku bahkan jauh lebih senang ketika aku dengerin kamu sedih ga bukan bukan karena aku senang kamu sedih,tapi Karena aku senang kamu mau berbagi sedihmu ke aku,dan aku juga seneng kamu percayakan itu semua ke aku stop buat merasa sendiri,inget kak inget ada tuhan ada ka rony ada aku bahkan temen tongkrongan Kaka yang pastinya banyak itu" jawab Nabila sembari mengusap rambut Aro

"Kaka boleh sedih boleh marah dan menyalahkan dunia , tapi Allah pasti akan kasih kemudahan setelah Allah kasih bencana aku paham rasanya di tinggal orang yang tersayang rasanya memang ga mudah bahkan sampai sekarang aku juga masih berproses untuk meng ikhlaskan hal tersebut" lanjut nabila

"Kak manusia kaya kita itu ibaratkan per kita di tarik ke bawah dahulu untuk bisa meloncat lebih tinggi,aku yakin habis ini kamu pasti bakal jadi pembisnis yang sukses sama kaya ka Rony yang cabangnya dimana dimana aku yakin dan nenek Kaka bakal bahagia di sana" ucap Nabila menatap aro lekat

Ia ingin aro bersemangat kembali walau ia tau itu tak mudah

"kak aku ga minta kamu untuk kuat tapi aku yakin kamu bisa perlahan ikhlas tentang ini" tegas Nabila

Walau cangung aro memeluk nabila

Nabila tersenyum "aku tau itu berat tapi hidup kita akan terus berjalan ga boleh terlalu larut akan kesedihan ya kak?nenek Kaka bakal sedih,kalau siang ini langsung flight ke Bali hati hati ya kak aku turut berduka atas kabar ini bener bener ga nyangka" ucap Nabila menepuk pundak aro

•••

Aro berada di basecamp dan masih lesu ia ingin berpamitan sebelum flight menuju ke Bali untuk pemakaman neneknya

"turut berduka cita ya ro gue ikutan sedih denger kabarnya Lo pasti terpukul banget ya" ucap nabil lalu menepuk punggung aro dan mengelusnya

"Kenapa semua kebahagian gue pergi ya bil?apakah gue ga pantes bahagia?" Tanya aro ia benar benar merasa sendiri

"Ro tuhan itu adil,ga mungkin dia bakal trus trusan kasih cobaan tanpa henti?yakan Lo harus percaya itu"

"mungkin tuhan uji ini sebelum Lo bener bener sukses di bidang bisnis kaya Abang Lo Lo harus percaya itu" tambah Nabil

Aro menganguk lesu dan masih tidak berfikir jernih kerena flight aro masih 1 jam lagi dan ia tak mau menunggu lama

"Lo mau flight siang ini?" Tanya satria

"Iya, mungkin ka Rony nanti malem" ucap aro pasalnya ia tak melihat Rony membeli tiket untuk siang ini

"Gue udah coba loby pasal Swedia semoga aja mereka balas malem ini email-nya" ucap satria memberi kabar yang lumayan bagus karena jika perusahaan yang mengirimkan pasti akan menjadi pertimbangan

"gue juga sama kaya Kaka Lo gamau Lo ninggalin kuliah,jadi gue mohon jangan sia siain ini untuk capai cita cita Lo" tekan satria serius

Aro memeluk satria "makasi" ucap aro dan satria berbalas mengusap punggung aro

"Thats okey, Lo harus fokus intinya" ucap satria

•••

Aro sudah berada di bandara dan mempersiapkan segala keperluannya untuk di Bali selama mungkin 1 Minggu

Aro mendapatkan nomor tengah dan sangat beruntung di sebelahnya adalah penumpang lelaki

Ia tak mengambil claas bisnis karena tiket sudah habis jadi terpaksa ia mengunakan ini

"Untung aja cowo" ucap aro lega karena di sebelahnya adalah seorang lelaki

•••

TBC

PASSWORD 486Where stories live. Discover now