bab 10

77 6 0
                                    

Di waktu sore menjelang malam, langit di selimuti oleh awan mendung yang begitu tebal seakan malam sudah tiba, tapi nyata nya jam masih menunjukan pukul enam tepat.

Dara saat ini sedang berada di sebuah kafe yang tak jauh dari kantor nya. Gadis itu sedang duduk santai sendirian sambil memainkan ponsel di genggamannya.
"Daraa, ini kopi nya"
Nayara datang menghampiri Dara dengan membawa secangkir kopi pesanan gadis itu di atas sebuah nampan.

Nayara adalah salah satu sahabat dekat Dara sewaktu di kampus dulu.

"Widih akhirnya"
Balas Dara senang melihat pesanan nya tiba.

"Sibuk banget ya lo sekarang ra"

"Ya, gitu deh. Maklum anak kantoran"

"Syap deh anak kantoran"

"HAHAHAHA becanda neng"
"By the way selamat ya atas grand opening kafe lo, keren banget sumpah. Bangga gue"

"Jelas, Nayara gitu loh"
"Sering sering ya lo mampir ke sini, awas aja kalau lo ga kesini, gue samperin lo ke kantor"

"Iya iya galak amat"
"Noh ada pembeli tuh layanin sono, jangan judes judes"

"Iya njeng, gue kerja dulu ya"

Nayara pergi menuju meja kasir untuk melayani pelanggan yang semakin ramai.

Selang beberapa lama, hujan mulai turun dengan lebatnya.
Dara sekarang hanya bisa menikmati kopi nya sambil menyaksikan hujan di luar sana.

"Deres banget"
Tutur nya melihat ke arah luar jendela kafe.

"Hai"

Tiba tiba, seseorang yang familiar namun tak di kenali oleh Dara datang dengan keadaan rambut yang sudah basah terkena hujan. Dara menatap bingung ke arah perempuan yang sedang kebasahan itu.

"Aku boleh duduk bareng kamu ngga? Kursi yang lain penuh soalnya"
Ucap perempuan itu.

"Oh iya iya, silahkan"
"Kamu pasti kedinginan terkena hujan, ini pakai jas saya saja"
Dara melepas jas hitam yang dikenakan nya, dan memberikan nya kepada perempuan itu.

"Terimakasih banyak"

"Iya sama sama"

"Kamu gadis yang bersama Gibran saat di serum waktu itu kan?"
Gadis itu bertanya kepada Dara.

Mendengar itu, pertanyaan yang ada di benak Dara akhirnya terjawab. Dia memang pernah bertemu dengan perempuan ini.

"Ahh iya, aku sekretaris nya di kantor"

"Oh begitu, kenalin aku Jean"

"Dara"

Mereka berdua saling menjabat tangan dan berkenalan satu sama lain.

"Maaf tadinya aku pikir kau kekasih baru Gibran"
Jean melanjutkan obrolan nya.

"Tidak, aku bukan kekasih nya"

"Tapi apa kau suka dengan nya?"
Tanya Jean lagi kepada Dara.

Pertanyaan Jean yang selalu mengarah kepada Gibran, membuat Dara juga bertanya kepada perempuan itu.

"Maaf sebelum nya, tapi apa hubungan mu dengan atasan ku? "

"Heumm, mungkin kau akan terkejut bila mendengar nya"
"Aku, adalah mantan tunangan nya"

"Oh begituu, pantas saja saat itu kau memeluknya"

"Astaga kau sempat melihat itu ya?"

"Iya hahaha"
"Kenapa kalian tidak melanjutkan ke pernikahan?"

SAYS Where stories live. Discover now