PROLOG

6.4K 247 14
                                    

⚠️HANYA CERITA SINGKAT ⚠️

⚠️KONTEN DEWASA⚠️

INI ADALAH AKUN KEDUA DARI : ASUKAHALU

⚠️ MENGANDUNG KEKERASAN, BDSM, PENYIKSAAN, 🔞⚠️

⚠️JIKA INGIN CERITA YANG LUCU, MENGHIBUR, UWU-UWU, BISA CEK AKUN ASUKAHALU ⚠️

⚠️YANG TIDAK SUKA NEW TERSIKSA, SKIP CERITA INI⚠️

*

*

20 Juli 2023, pukul 10.30 malam

Suara sirine ambulans dan mobil polisi membuat malam yang sangat gelap terasa semakin mencekam. Tetesan darah yang tersebar di beberapa tempat membuat semua orang gemetar ketakutan. Belum lagi penampakan tubuh seorang wanita muda berusia 20 tahunan yang tergeletak tak berdaya dengan kedua kakinya yang menghilang entah kemana membuat siapa saja yang ada disana semakin ketakutan.

Beberapa orang laki-laki dengan pakaian hitam dari tim kriminalitas mulai mengamankan warga dan memasang garis polisi di sekitar mayat wanita tersebut.

Suara ricuh dari warga membuat kebisingan semakin menjadi-jadi. Bahkan wartawan pun mulai berdatangan untuk meliput tempat kejadian.

"Permisi! Semuanya harap minggir!!!!!"

Sebuah suara teriakan membuat beberapa orang warga serta wartawan berhenti berbicara dan berdesak-desakan untuk melihat TKP.

Kini seorang pria dengan tinggi sekitar 180 sentimeter berjalan masuk ke dalam TKP dengan raut wajah penuh amarah.

Beberapa orang polisi yang sejak tadi ada di tempat kejadian pun memberikan jalan pada pria itu sembari menunduk hormat.

Laki-laki dengan pakaian serba hitam dan kulit cukup gelap itupun menatap tajam ke sekitarnya dengan tatapan yang sangat tajam dengan alisnya yang nyaris menyatu.

"Apa yang terjadi?" Tanya laki-laki itu akhirnya setelah meneliti secara singkat keadaan TKP.

Salah satu laki-laki berkulit sangat putih bening bak bayi yang berdiri di sampingnya pun melihat buku catatan kecilnya.

"Kejadian baru saja, perkiraan kejadian pukul sembilan lima belas malam sampai jam sembilan empat puluh lima. Seorang wanita berusia dua puluh lima tahun, dengan nama di kartu tanda pengenal—"

"Apa kau membongkar tas korban?" Potong laki-laki yang baru saja datang itu.

Laki-laki berkulit putih dengan tag nama New Thitipoom di dadanya itupun sontak menundukkan kepalanya.

"Maaf pak, kami harus mengidentifikasi korban—"

"Kau merusak TKP," ucap laki-laki itu dengan ketus.

"Maafkan saya Pak Tay—"

"Lupakan. Lanjutkan saja penjelasan nya," balas laki-laki berkulit gelap dengan nama Tay itu.

New berdeham pelan, "tidak ada tanda-tanda pemerkosaan, tidak ada juga tanda-tanda kekerasan lainnya, korban hanya kehilangan—" New menutup matanya sejenak dan menarik nafasnya dalam-dalam.

Tay yang melihat itu pun memijat keningnya, "kalau kau tidak bisa menjadi seorang polisi, kenapa kau bekerja disini?"

New menggigit bibir bawahnya, "maaf. Mm, korban kehilangan kedua kakinya."

TerTAWAN | End✓Where stories live. Discover now