1.

3.7K 262 8
                                    

⚠️ Diingatkan sekali lagi, kalau novel ini penuh penyiksaan dan seks. Yang gak mau baca silahkan di skip dibandingkan nanti kesel sendiri saat bacanya⚠️

*

*

New membalikkan kertas demi kertas berwarna putih dengan banyak sekali tulisan serta coretan berulangkali dengan wajah kusutnya.

Jam di dinding ruangan tempat New berada saat ini sudah menunjukkan pukul dua malam, tapi New masih berkutat dengan pekerjaannya.

Sebenarnya tak hanya New. Masih ada beberapa orang di ruangan itu, hanya saja mereka sudah tertidur. Ada yang tertidur di meja kerjanya, ada yang tertidur di sofa, dan ada yang menggelar tikar di lantai.

Sebagai seorang polisi, khususnya di bagian kriminalitas seperti New, tak ada jam kerja yang pasti. Kapan pun ada masalah, ia harus siap untuk bekerja.

New adalah tipe orang yang pekerja keras. Ia memang dituntut kerja keras sejak kecil. New hanya tinggal dengan neneknya. Orang tua New sudah lama meninggal. Ibu New meninggal saat melahirkannya, sedangkan ayahnya meninggal baru-baru ini karna sakit paru-paru. New bukan dari keluarga yang berada. New hidup pas-pasan, setidaknya ia tidak terlalu kesulitan untuk makan.

New memicingkan matanya saat melihat ada sesuatu yang janggal pada kertas yang baru saja ia buka.

"Serangan jantung? Kenapa rasanya tidak asing?" Gumam New.

New berdiri dari kursinya dan berjalan menuju tumpukan kertas yang ada di pojok ruangan.

New merasa ada sesuatu yang tidak asing dan ia harus menemukan jawabannya.

Senyuman New mengembang saat melihat berkas yang ia butuhkan. Dengan rasa antusias, New mengambil berkas itu dan membawanya ke meja kerjanya.

New membuka lembar demi lembar berkas itu dan membacanya dengan seksama.

Kasus tahun 2020. Covid-19 dan Serangan jantung.

Ada belasan remaja laki-laki dan wanita terkena serangan jantung secara mendadak dalam waktu lima bulan. Tiga belas orang meninggal dunia dan lima orang lainnya koma, serta mati otak.

"Kenapa ada kasus kedokteran disini? Apakah ada sesuatu yang mencurigakan sehingga mereka melakukan penyelidikan?"

New memijat pelipisnya karna tak menemukan jawaban yang ia inginkan. Kasus itu ditutup karna tak ada bukti kejanggalan apapun. Hanya kecurigaan beberapa keluarga yang ditinggalkan.

"Apa yang sedang kau lihat?"

Sebuah suara yang sangat New kenal membuat New langsung terlonjak kaget dan berdiri dari kursinya.

"Ya pak?" New menundukkan kepalanya dengan takut.

Tay yang berdiri di depan New memicingkan matanya dan mengambil berkas yang sedang New baca.

Salah satu sudut bibir Tay terangkat, membuat sebuah seringai yang cukup menakutkan, tapi sayangnya New tidak melihat itu karna ia tengah tertunduk.

"Untuk apa kau membaca berkas ini? Apa kau kurang pekerjaan? Ada tiga kasus yang baru terjadi. Berhentilah bermalas-malasan." Tay melemparkan berkas itu dengan kesal ke atas meja New.

"Bukan seperti itu, pak. Saya sedang menyelidiki kasus kematian yang baru terjadi dan menyadari sesuatu." New mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Tay yang hendak berjalan, namun langkahnya terhenti karna New.

"Menyadari tentang apa?" Tay berbalik, menatap New dengan tajam.

"Tiga kematian yang terjadi belakangan ini memiliki kesamaan dengan kasus yang terjadi pada tahun 2020," jawab New.

Tay melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap New dengan serius.

"Apa itu?" Tanya Tay lagi.

"Serangan jantung. Tahun 2020 terjadi serangan jantung mendadak pada belasan remaja. Belakangan ini, ketiga korban juga mengalami hal yang sama, serangan jantung. Sepertinya harus dilakukan autopsi pada jenazah untuk melihat apakah ada kandungan sesuatu yang menyebabkan mereka semua terkena serangan jantung? Jika menemukan itu, kita bisa mencari tahu, siapa saja pemilik kandungan itu. Kita bisa mengerucutkan pelaku kejahatannya. Mungkin saja pelaku bekerja di bidang kesehatan atau—"

"New.."

"Ya pak?"

Tay tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke New hingga membuat New sedikit memundurkan kepalanya dengan gugup.

"P-pak?"

"Keluarga korban menolak autopsi. Lagipula.. mereka meninggal karna serangan jantung dan kehilangan bagian tubuh mereka saja. Kenapa tidak fokus mencari siapa pemilik pisaunya?"

New menelan salivanya dengan berat karna merasa terintimidasi oleh Tay dan karna jarak wajah mereka yang terlalu dekat hingga membuat New bisa merasakan nafas Tay.

"Berhentilah bersikap konyol, dan pikirkan apa yang ada di TKP saja. Jangan terlalu ingin tahu banyak jika ingin tetap selamat," bisik Tay dengan suara seraknya.

"P-pak.. itu—"

"Dan satu lagi.." Tay menatap New lekat-lekat.

"Jangan menarik perhatianku." Tay tersenyum dan menepuk pundak New pelan sebelum melenggang pergi meninggalkan New.

Detik berikutnya New langsung menghela nafasnya panjang. Jantungnya berdegup sangat kencang sekarang.

"Apa-apaan itu? Menarik perhatian nya?" New menggelengkan kepalanya untuk menghapus segala pikiran yang membuatnya kebingungan dan kembali duduk di kursinya untuk melihat berkas-berkas yang sedang ia selidiki.

"Aku sangat yakin dia bekerja di bidang kesehatan," gumam New sembari terus membalik lembar demi lembar berkas itu.

Tiba-tiba saja New menyadari sesuatu.

"Kepolisian.. dia.. bisa saja bekerja di kepolisian." New membaca tiap baris kalimat yang ada di kertas itu.

Pembunuhan yang sangat rapi, TKP yang tepat, tidak ada saksi mata, tidak ada autopsi, tidak pernah ditemukan bukti yang jelas, kasus selalu ditutup dengan mudahnya.

Semua ini menandakan bahwa orang itu sangat memahami cara kerja kepolisian. Orang itu tahu persis apa yang harus ia lakukan.

New menggigit bibir bawahnya dengan gugup dan semakin memicingkan matanya, menelaah setiap kata yang ada dalam kertas itu.

Detik berikutnya New membelalak kaget saat melihat satu hal yang ada di setiap berkas pembunuhan, serta berkas tahun 2020 di depannya.

Penanggungjawab: Tay Tawan Vihokratana.

New mengangkat kepalanya dengan jantungnya yang kembali berdegup tak karuan dan menatap lurus ke depannya, ke arah ruangan Tay.

New menelan salivanya dengan berat saat melihat Tay yang kini sedang duduk di kursinya sembari membaca sebuah berkas.

Tiba-tiba saja Tay mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah New, seakan-akan ia tahu jika ia sedang di perhatikan.

New mendelik kaget saat mata mereka bertemu, lalu Tay tersenyum cukup lebar.

P-pak T-Tay..

T-tidak mungkin..

**TBC**

Betul New, itu ulah Tay. Tapi lebih baik pura-pura gak tau, atau...

TerTAWAN | End✓Where stories live. Discover now