5.

3.1K 210 10
                                    

⚠️ PENYIKSAAN ⚠️

*

*

New menatap langit-langit tempat ia dikurung dengan tidak berdaya.

Kini ruangan tempat New dikurung sangatlah gelap, hanya ada sedikit cahaya dari luar saja. Tak ada penerangan sama sekali di dalam ruangan New.

Sebenarnya tempat New berada saat ini tak bisa dikatakan sebagai ruangan, karna tempat ini lebih mirip penjara.

Tempat itu tidak memiliki pintu selayaknya pintu pada umumnya, melainkan sebuah jeruji besi, namun sisi lainnya dibatasi oleh tembok sehingga New yak bisa melihat siapa yang ada di ruangan sebelahnya.

Sudah lebih dari tiga jam sejak Tay pergi meninggalkannya tadi. New tidak tahu sekarang sudah pukul berapa, tapi yang pasti, sekarang sudah malam.

Tay meninggalkannya begitu saja setelah puas mempermainkan New dengan lidahnya.

Sebulir air mata jatuh dari kedua ujung mata New. New tak menyangka hal seperti ini akan terjadi di hidupnya. Suatu hal yang membuat New tak berdaya seperti saat ini.

New benci menjadi lemah, New benci situasi ini. New sudah mencoba untuk melepaskan dirinya dari segala ikatan yang kini membuatnya terperangkap di atas tempat tidur kecil itu, namun semua usahanya gagal. Kedua tangan dan kakinya benar-benar terkunci. Yang kini bisa New lakukan hanyalah menangis.

Bagaimana nasib nenek? Nenek pasti menungguku. Dia pasti mengkhawatirkan aku. Batin New.

New hanya tinggal bersama neneknya dan itu yang membuat New semakin merasa sedih.

Cklek.

Tiba-tiba saja pintu ruangan itu terbuka dan membuat New mendongak, mencoba melihat ke luar penjaranya.

Kini New bisa melihat Tay yang memasuki ruangan itu dengan wajah yang cukup kesal.

Brakk.

Tay membanting pintu ruangan itu dan berjalan ke salah satu penjara lainnya yang diisi oleh seorang wanita.

"Kau tahu? Aku sedang sangat kesal. Mereka mengatakan bahwa ini bukan dilakukan oleh satu pelaku." Tay menghela nafasnya panjang.

"Ahh.. menyebalkan. Padahal aku sudah memberikan tanda yang cukup jelas," gumam Tay.

Wanita di depan Tay tampak sangat ketakutan, New bisa melihat itu dengan jelas.

"Haruskah aku memberikan satu petunjuk lagi?" Tay menatap wanita di depannya dengan senyuman yang cukup menyeramkan.

Wanita itu menggeleng dengan cepat, "maafkan aku. Tolong jangan lakukan apapun padaku.. aku mohon.."

Tay yang mendengar itu pun terkekeh, "kenapa kalian sama saja? Tidak menyenangkan sama sekali. Kalian selalu memohon dengan wajah yang menyebalkan itu."

Tay menjambak rambut wanita itu hingga membuat wanita itu mendongak.

"Hmm.. bagian mana yang harus ku jadikan koleksi?" Tay menatap wanita itu lekat-lekat.

Sama seperti New, wanita itu kini sedang telanjang bulat. Ya, telanjang bulat. Tadi Tay juga melepaskan semua pakaian New sebelum melenggang pergi. Semua tahanan yang ada disana tidak menggunakan pakaian sama sekali.

"Ahh.. aku menyukai matamu. Warnanya sangat indah.." gumam Tay dengan senyuman yang tak terlepas dari wajahnya.

Wanita itu kembali menggelengkan kepalanya, "tidak.. jangan.. jangan lakukan itu.. aku mohon..."

TerTAWAN | End✓Where stories live. Discover now