4.

3.1K 235 12
                                    

⚠️ PENYIKSAAN, NC⚠️
⚠️YANG GAK SUKA BISA SKIP⚠️

*

*

Tay membaringkan tubuh New pada sebuah tempat tidur berukuran kecil yang hanya bisa ditiduri oleh satu orang saja.

Saat ini New masih tidak sadarkan diri karna perjalanan yang dihabiskan tadi hanya memakan waktu tiga puluh menit.

Tempat dimana Tay membuat markasnya tidaklah terlalu jauh dari kota, hanya saja tempatnya memang cukup jauh dari keramaian dan melewati banyak gang kecil sehingga membutuhkan cukup banyak waktu.

Setelah tubuh New berbaring, Tay memasangkan sebuah borgol di kedua tangan New, serta kedua kaki New. Tay sudah merancang tempat tidur khusus untuk para korbannya.

New tidur terlentang, kedua tangannya berada di samping tubuhnya dengan normal, hanya saja tangan New diborgol di tempat tidur tersebut, begitu juga dengan kedua kaki New sehingga New tidak akan bisa bergerak bebas, apalagi kabur.

Setelah selesai, Tay pun menghela nafasnya lega.

Tay menarik sebuah kursi yang ada disana, lalu duduk di samping New dengan menopang dagunya menggunakan satu tangannya.

Tay menatap New lekat-lekat untuk beberapa saat.

Marah?

Tidak. Tay sebenarnya Tay tidak benar-benar marah pada New karna apa yang New lakukan. Malah Tay merasa bahagia ada yang bisa mengenalinya. Tay merasa bangga karna pekerjaannya diakui oleh New. Hal ini malah membuat Tay tertarik pada New hingga membawa New ke tempatnya. Sebuah tempat di bawah tanah yang berisikan banyak jeruji besi dan dihuni oleh sekitar sepuluh orang di dalamnya yang siap dibantai kapan saja oleh Tay.

Tay melipat kedua tangannya di depan dada, menunggu New tersadar sembari sesekali menyesap rokok yang baru saja ia hidupkan.

Tay sedang menikmati pemandangan indah di depannya, sebuah pemandangan dari korban selanjutnya yang sepertinya sangat menyenangkan.

Tay sedang memperhatikan bagian mana yang paling ia suka dari New.

Sesekali Tay terkekeh melihat betapa tak berdayanya New saat ini.

Setelah menunggu sekitar tiga puluh menit, akhirnya kini New mulai menggeliat dalam tidurnya.

Alis New menyatu, dengan kening berkerut. Bola mata New tampak bergerak dan membuat Tay semakin bersemangat. Ia telah menunggu cukup lama.

Tay menopang dagunya dengan satu tangannya yang bebas, sedangkan tangannya yang lain masih memegang sebatang rokok.

Perlahan mata New terbuka. New tampak mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatannya.

Tay mengulum senyumnya, tak sabar melihat reaksi New saat melihatnya.

Pasti sangat menggemaskan. Batin Tay.

Dan kini New tampak kebingungan melihat langit-langit ruangan itu yang tampak sangat gelap.

"Akhirnya kau sadar," ucap Tay.

New yang mendengar itu pun sontak menoleh ke arah Tay dengan kaget.

"P-pak?"

"Hai, bagaimana tidurmu? Nyenyak? Apa kau memimpikan aku?" Tay menaikkan satu alisnya dengan senyuman terukir di wajahnya.

New yang mendengar itu pun menggertakkan giginya dengan kuat dan mencoba untuk bangun.

Brakk.

TerTAWAN | End✓Where stories live. Discover now