033 ; why

1K 258 45
                                    

BRAAKK!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BRAAKK!

Keira membanting pintu, membukanya secara paksa. Dia berjalan masuk ke dalam sebuah perpustakaan tua yang dirumorkan terdapat hantu di dalamnya. Lalu tanpa menunggu waktu lagi, dia kembali menutup pintu itu.

Tanpa memperdulikan debu-debu yang beterbangan, Keira langsung mengeksplorasi isi dari perpustakaan tersebut.

Perpustakaan ini sudah terbengkalai, tidak dipakai sama sekali semenjak Lante Agriche dan istri beserta anaknya pergi dari tempat ini. Jadi tentu saja, banyak buku-buku kuno.

Namun, Keira merasa janggal.

Debu-debu ini, tidak terasa seperti debu-debu dari berpuluh-puluh tahun lamanya. Dan lagi, di luar dugaan, Keira berpikir akan menemukan banyak jaring laba-laba diantara buku-buku.

Seperti yang dideskripsikan dan dia dengar.

"Ini tergolong bersih." Keira bergumam, "apa ada yang tinggal di sini?"

JANGAN-JANGAN HANTU ITU BENERAN ADA?! Keira menggelengkan kepalanya. Berusaha menyadarkan tujuannya datang ke sini.

Beatrice. Keira menatap serius ke seluruh buku di sini, aku harus mencari tahu tentang Beatrice.

Keira ingat, ketika bom meledak, Keira dapat melihat ada pelindung dari air yang menyelimuti tubuh (Name).

Kalau dugaanku benar, berarti kakak menjalin kerja sama dengan Beatrice. Keira terdiam, "tapi kan... yang seharusnya menjadi wadah Beatrice itu, aku."

"Kenapa Beatrice ada di tubuh kakak?"

"Apa yang sebenarnya terjadi di belakangku?"

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

AKU TERDIAM. Menatap ke arah pria dewasa di depanku yang sedang nyebat, alias ngerokok. Aura di sekitarku mencekam, sangat tidak enak.

Teh yang disuguhi juga sama sekali tidak aku sentuh. Tubuhku kaku, rasanya untuk rileks saja susah. Asap rokok hampir memenuhi tempat ini, ingin sekali rasanya aku lempar air ke rokok itu.

Di depanku, Lante Agriche!

Gila, gila, gila, ganteng banget-MAKSUDKU!! aku berdeham beberapa kali, mencoba mengusir pikiran itu dari kepalaku.

Tapi....

Orang ini, sungguhan Lante Agriche?

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" Lante membuka pembicaraan, menatapku sembari nyebat.

Aku diam. "Anda sungguhan Lante Agriche? kakekku?"

Lante menatapku aneh, dia mengangguk. Memasukkan tangannya yang sebelah kanan ke dalam kantong celana, "kalau bukan siapa lagi memangnya?"

EQUANIMITYWhere stories live. Discover now