AKU pingsan selama 3 hari di depan Grizelda, dan dokter berkata itu karena aku terlalu lelah.
Itulah informasi yang aku dapatkan dari Johan. Johan sekarang sedang berada di dalam kamarku, membaca buku catatannya sendiri.
Semenjak kejadian itu, Johan tidak mau beranjak. Dia bilang akan menemaniku sampai aku benar-benar sembuh.
Sungguh seorang gentleman.
"Johan," aku memanggil pak tua itu.
"Ya, Nona?"
"Aku bertemu dengan (Name) Agriche." Hanya dengan kalimat itu Johan berhenti.
Johan menatapku yang juga sedang menatapnya. Dia terlihat bingung ingin mengucapkan sesuatu, tapi akhirnya kalimat yang dia ucapkan cukup sederhana.
"Apakah berjalan lancar?"
Aku tidak menjawab pertanyaan itu. "(Name) Agriche tidak mencintai Jeremy, dia mencintai Isis."
"Ah..." Johan tidak berkutik, mendengar informasi itu, Johan lalu beranjak mendekatiku, "apa yang bisa saya lakukan untuk membuat Nona nyaman?"
"Berapa hari lagi aku kembali ke Akademi?"
"10 hari lagi."
"Bilang kepada Rena kalau aku menyuruhnya untuk menggeledah semua tempat favoritku di mansion Agriche utama, dan laporkan kepadaku jika dia menemukan sesuatu di kamarku." Perintah ku yang langsung dituruti oleh Johan tanpa adanya bantahan.
Tanpa menunggu kata nanti, Johan langsung duduk di kursi, menulis surat untuk segera diserahkan ke Rena.
Pembicaraan ku dengan (Name) Agriche memang tergolong lancar, tapi sungguh disayangkan aku tidak bisa menjawab pertanyaan terakhir.
Karena aku juga tidak tahu.
Apakah Isis bahagia setelah kematian (Name) Agriche?
Tidak ada yang tahu selain Isis sendiri.
Tapi Isis yang sekarang, bukanlah Isis yang di masa lalu (Isis di novel). Aku tidak bisa mempertanyakan hal itu kepadanya.
Bukankah akan aneh jika seseorang datang menghampirimu lalu berkata, "eh, kamu sedih ga pas kemarin aku mati?"
Aku pasti akan dicap aneh oleh Isis.
"Apa Nona butuh sesuatu yang lain?" Johan bertanya.
"Apa hadiahnya sudah sampai dengan baik?"
"Sudah dikirimkan. Akan memakan waktu agak lama untuk Tuan Putri L'amour untuk menerimanya."
Aku mengerti. Aku mengangguk, itu karena Tuan Putri L'amour, alias teman baikku itu harus pergi ke Kekaisaran Eckhart untuk menikah.
Semoga dia diperlakukan dengan baik.
Pertemuan kami tergolong sederhana; bahkan klise. Aku membantunya mengambilkan sapu tangannya yang terbang karena angin. Saat itu, dia sedang ikut bersama Ayahnya, Kaisar L'amour yang mengunjungi Kekaisaran kami.
YOU ARE READING
EQUANIMITY
Fanfiction౿ ׂ ִ ⏳ 𝓔quanimity ⁀ ˳ ⊹⠀⏱ ㅤㅤㅤㅤ─── Masuk ke dalam novel yang ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ pernah kamu baca, adalah ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ impian semua pembaca, benar? ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ Wanita ini merasakannya. Dia ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ masuk ke dalam tubuh seorang ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ tokoh antagonis yang akan ...