040 ; back to the Agriche

779 211 53
                                    

SARAPAN pagi ini syukurlah berjalan dengan lancar seperti sebelum-sebelumnya, tidak ada yang berubah walaupun fakta ini adalah sarapan terakhirku bersama mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SARAPAN pagi ini syukurlah berjalan dengan lancar seperti sebelum-sebelumnya, tidak ada yang berubah walaupun fakta ini adalah sarapan terakhirku bersama mereka.

Aku akan semakin sibuk ke depannya, batinku.

"Setelah ini, kamu akan kembali ke kediaman utama Agriche?" pertanyaan Navier membuatku menatap wanita itu.

"Tidak, saya akan ke kediaman kakek saya," jawabku. Yah, masih dalam hitungan hukuman soalnya.

"Begitu," Navier mengangguk. "Apa mereka memperlakukanmu dengan baik?"

Sekilas ingatan-ingatan yang mengancam nyawaku selama tinggal di kediaman itu melintas dengan cepat. Tidak, aku sering hampir mati.

"Tuan Duke Agriche terdahulu memiliki tempramen yang buruk," di luar dugaan, Claude ikut masuk ke dalam topik kami.

"Saya membacanya juga seperti itu," Clerivan menambahkan.

Dibandingkan tempramennya yang buruk itu, menurutku Agriche di sana orang sinting yang memiliki humor jelek.

Aku menyimpan yang satu itu untukku sendiri.

"Sampai kapan kamu di sana?" Aria bertanya.

"Sampai kita kembali ke akademi."

"Menyedihkan." Mereka dengan kompak berbicara seperti itu, kecuali Navier yang hanya menghela napas.

Tunggu. Apaan reaksi mereka ini? menyebalkan!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

KERETA kuda berjalan dengan kecepatan sedang. Sementara itu, aku di dalamnya sibuk memandangi pemandangan di sampingku.

Kekaisaran Obelia keren, ya. Sejauh mata memandang, aku tidak melihat adanya orang-orang miskin.

Ekonomi dan keamanan Kekaisaran Obelia memang patut diacungi jempol.

Ngomong-ngomong, aku sudah mengambil barang pesananku di Pak Tua itu. 'Pohon menjadi titik utama dari sumber kehidupan, ketika kegelapan perlahan-lahan merenggutnya.'

Itu maksudnya pohon yang sangat besar yang ada di perbatasan antara Kekaisaran Obelia dengan jalur menuju Kekaisaran Eckhart.

Katanya dulu, ketika anak-anak raja bertemu di bawah pohon itu, mereka menjalin sebuah persahabatan yang dijaga sampai sekarang. Di bawah pohon itu juga lah, kedua Kekaisaran itu bisa memonopoli hampir seluruh perdagangan.

Aku menyuruh Johan untuk mengambil barang-barang itu dan mengulangi setiap kata yang dilontarkan oleh Pak Tua itu tentang barang-barang pesanan ku.

Sesuai harapan, Johan bisa mengulangi setiap patah kata yang diucapkan Pak Tua itu tanpa adanya kesalahan sedikitpun.

EQUANIMITYWhere stories live. Discover now