0.3

233 127 22
                                    


Setelah kejadian tersebut, Zea menyadari bahwa ia sudah tidak di dunia nya yang dulu, jadi dia harus menerima kenyataan.

Karena merasa bosan terus diranjangnya, Zea memutuskan untuk melihat' isi rumah ini, walaupun terlihat usang tapi rumah ini cukup luas untuk beberapa ruangan.

Zea menatap rumah itu dengan rasa ingin tahu, "rumah ini nampak seperti menyimpan banyak rahasia," ucap Zea mengamati gubuk tua tersebut.

Karena ia sudah melihat lihat isi dari rumah itu, ia memutuskan untuk keluar dan melihat keadaan sekitarnya, Zea berfikir kemana pergi numi pelayan pribadinya, 'hmm..biarkan saja mungkin ia sedang pergi keluar,' batin Zea.

Zea keluar dari rumah tersebut dan melihat pemandangan luarnya, yang dipenuhi dengan pepohonan yang cukup tinggi, dengan langkahnya yang hati-hati menyusuri hutan yang lebat.

'Pepohonan ini begitu tua,' dengan melihat sekitar Zea menemukan berbagai macam flora dan fauna, hingga ia berjalan tidak terlalu jauh dari rumah ia menemukan sesuatu yang menakjubkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

'Pepohonan ini begitu tua,' dengan melihat sekitar Zea menemukan berbagai macam flora dan fauna, hingga ia berjalan tidak terlalu jauh dari rumah ia menemukan sesuatu yang menakjubkan.

Tiba di tepi sungai yang airnya cukup jernih dan ada air terjun yang tinggi dengan jembatan dibawahnya.

"Keindahan alam ini tak tergambarkan dengan kata-kata, aku tak bisa membayangkan betapa luar biasanya dunia ini, berbeda dengan duniaku yang sebelumnya dipenuhi oleh teknologi," curhat Zea kepada alam yang indah itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Keindahan alam ini tak tergambarkan dengan kata-kata, aku tak bisa membayangkan betapa luar biasanya dunia ini, berbeda dengan duniaku yang sebelumnya dipenuhi oleh teknologi," curhat Zea kepada alam yang indah itu.

Zea duduk di bebatuan di dekat air terjun dan menenggelamkan tangannya ke dalam sungai itu, terdiam sejenak, membiarkan suara gemericik air terjun meresapi hatinya.

Ia melihat pantulan dirinya di air tersebut 'wajah ini terlihat cantik.. tapi sepertinya pemilik asli tidak merawatnya dengan baik,' setelahnya ia memutuskan untuk mandi di sungai itu, badannya cukup lengket karena keringat hasil dari mengelilingi hutan tersebut.

Sebelum Zea masuk ke dalam sungai ia melihat sekitarnya, memastikan apakah ada orang, dilihat semuanya aman, akhirnya Zea melepaskan sebagian pakaian nya dan hanya menyisakan pakaian dalam yang berbalut kain putih tipis.

"Segarnya...rasanya seperti ada kekuatan yang mengalir dari air terjun ini," saat Zea sedang asik berendam, ia menemukan sesosok bayangan hitam yang mengintip di balik pohon.

Tapi saat Zea memastikan nya lagi bayangan itu sudah hilang, lalu Zea segera membersihkan tubuhnya, sesaat Zea sudah memakai pakaiannya kembali. Dia memutuskan berjalan menuju ke tempat bayangan hitam tadi.

'Apa itu tadi,' batin Zea dalam hati, tapi untuk apa ia memperdulikan itu huh.

Akhirnya Zea memilih untuk pulang daripada memperdulikan apa yang dilihatnya tadi, mungkin ia salah lihat saja, hingga saat di perjalanan...

Brukk...

Dengan sigap Zea menoleh ke asal suara, saat ia berjalan menuju asal suara itu, ia menemukan sebuah singa putih kecil, tetapi ada yang berbeda, singa itu memiliki warna mata merah pekat.

"A-apa ini...Aku tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya, apa kau terluka singa kecil...hei tenanglah," sembari Zea mengangkat tubuh singa kecil itu, dan mengendongannya.

Singa kecil itu mengaum lemah.

"Jangan khawatir, aku tidak akan menyakitimu, mari kita pergi ke gubukku, aku akan merawat mu," ucap zea pelan.


~ ♡ ~

Sesampainya Zea kembali ke rumah...

"Aku akan mencari obat untuk mu," Zea menggeledah beberapa tempat. Dia menemukan tanaman herbal, Zea mencium aroma tamanan tersebut, dirasa aman, ia langsung mengambilnya, mungkin ini milik numi, tapi ia bisa menggunakan nya, toh ini juga dikumpulkan untuknya.

Singa kecil mengaum lemah sambil menatap Zea dengan mata merahnya.

"Aku tahu kau tidak bisa bicara, tapi aku percaya kita bisa berkomunikasi dengan cara lain," ucap Zea sambil mengusap lembut punggung singa kecil itu yang terluka, lalu mencoba mengobati bagian lain yang terluka itu.

Kriekk...

Suara pintu terbuka.

"Aaaaaa.........

Hi readers...this time ucil mau kasi tau sesuatu,so cerita kali ini nama Elzea Olivia uda di ganti sama Zea yin, soalnya kan udah ganti tubuh walau jiwanya masi elzea, tapi ga sulit ko karena ini namanya sama" Zea, maaf ya klo buat sobat ucill bingung hhe.

thank youu

Transmigrasi tak terdugaWhere stories live. Discover now