0.5

217 128 21
                                    

Beberapa saat kemudian.......

Numi memasuki kamar Zea, berniat membangun kan nonanya untuk mandi, saat membuka pintu kamar. Numi menemukan Zea tenggah tertidur pulas, dengan berat hati ia mencoba membangunkan nonanya.

Peluh dan keringat yang membasahi tubuh Zea membuatnya risih dan merasa ada yang membangunkan nya, ia mencoba membuka matanya. Zea yang terbangun dari tidurnya melihat Numi yang tengah menatapnya.

Zea mengusap keringat didahi, "engh...ada apa hmm?" ucap Zea dengan mata yang engan untuk terbuka.

"Nona ini sudah sore, waktunya nona untuk mandi, saya sudah menyiapkan air mandi untuk nona, karena cuaca nya yang panas jadi akan segar mandi dengan air dingin," jawab Numi dengan merapikan kasur nonanya yang berantakan.

"Baiklah baiklah...ngomong' tolong siapkan baju sederhana dengan celana panjang," pinta Zea kepada Numi, namun di tatap aneh oleh Numi.

"Nona..untuk apa nona mau memakai pakaian seperti itu, itu hanya digunakan untuk berlatih atau berburu,"

"Aishh, kau sudah tau jawabannya, aku ingin mencoba berlatih bela diri, tubuh ini terlalu kaku dan butuh sedikit pemanasan, kau tau itu," jawab Zea dengan wajah datar dan nada malasnya.

Numi sedikit tertegun dengan penjelasan nonanya ini, sejak kapan nonanya menyukai hal' yang berbau pertarungan.

H-hei bukankah itu bagus, dengan belajar beberapa teknik nonanya bisa menjaga diri sewaktu-waktu.

Padahal Zea di dalam hati berkata, 'Andai kau tau sebelum nya aku adalah agent yang bisa menguasai teknik bela diri manapun, tapi apa salahnya mencoba teknik beladiri zaman kuno,'

"Ah iya, apakah kau punya buku tentang teknik bela diri, aku ingin belajar beberapa teknik beladiri untuk berjaga jaga," tanya Zea dengan rasa semangat yang membara.

Belum sempat Numi menjawab Zea sudah berkata lagi, "Sudahlah kalau kau punya tolong berikan padaku, aku akan mandi terlebih dahulu dan jangan lupa pakaiannya okee," Zea langsung pergi menuju kamar mandi dan membasuh dirinya.

Numi hanya menggeleng kan kepalanya melihat tingkah laku nonanya.

~ ♡ ~

Beberapa saat setelah Zea bersiap siap, kini Zea sudah berada di samping rumahnya.

"Dimana numi kenapa dia lama sekali, aku sudah tidak sabar berlatih beladiri setelah sekian lamanya," gerutu Zea menunggu Numi yang tidak datang'.

Akhirnya numi datang dengan terburu-buru "Maaf kan saya terlambat nona,"

"Sudahlah...lalu dimana buku itu?" tanya Zea sambil memajukan tangan kanannya.

Lalu numi segera mengambil buku tersebut dari dalam saku nya dan diberikan kepada Zea "Ini bukunya nona, semoga anda dapat berlatih dengan baik, kalau begitu saya pamit pergi memasak makanan untuk makan malam," Numi membungkukan badannya lalu pergi dari hadapan Zea.

"Baiklah...jadi mulai dari mana kita," Zea lalu membuka isi buku tersebut, ia dibuat kaget dengan petunjuk' di dalam buku tersebut, bahwasanya teknik' yang ada di buku tersebut tidak seperti yang ia kira.

"Ini sangat sangat mirip sekali dengan teknik beladiri di dunia sebelum nya, aku rasa bisa menguasai semua teknik ini," batin Zea dengan bangga.

Setelah melihat semua teknik yang ada di buku tersebut itu. Zea mulai mencoba untuk melakukan teknik itu, bagi Zea itu tidaklah sulit karena, bagian teknik yang sulit untuk dilakukan di buku itu saja, Zea sudah menguasai teknik nya.

Saat Zea sibuk dengan latihannya, tanpa disadari ada seorang yang memperhatikannya dari kejauhan.

"Gadis yang menarik." ucap samar' seseorang yang memperhatikan Zea, lalu pergi menghilang dengan begitu saja.

Karena Zea sudah bisa menguasai semua teknik itu dan hari juga sudah mulai malam, Zea memutuskan untuk pulang.

~ ♡ ~

Saat Zea sedang bersantai dikamarnya, Zea menemukan lemari yang penuh dengan buku. Zea pikir mungkin pemilik asli suka membaca.

Lalu Zea mengambil salah satu buku tersebut, 'buku ini terlihat sudah sangat lama, sejak kapan buku ini berada disini,'  batinnya.

Dengan tiba' saja Numi mengetuk pintu kamar Zea dari luar, "Selamat malam nona, nona ini makan malam anda," ucap Numi sembari menaruh nampan berisi makanan ke meja Zea.

"Hmm ya... Ngomong' aku ingin bertanya tentang buku' dikamar ini, dari mana semua buku ini? Apakah aku dulu suka membaca buku' ini?" tanya Zea kepada numi sambil melihat semua buku yang ada di lemari.

"Buku-buku ini adalah hadiah dari Kerajaan, mereka tahu bahwa nona Zea gemar membaca, jadi mereka membawakan buku untuk anda," jawabnya.

"Ohh...ternyata masih ada yg peduli ya, hmm aku pikir mereka telah sepenuhnya membuangku," sahut Zea dengan semirik kecil dibibirnya yang membuat Numi merinding merasakan aura Zea.

"B-benar nona, engg tetapi masih ada saya disini yang selalu menemani nona Zea yin," ujar Numi pelan sambil menundukkan kepalanya.

"Baiklah baiklah, aku tau itu Numi, mungkin tanpa kau disisiku ini pun aku tidak akan bisa bertahan, sudahlah lupakan...kau boleh pergi," perintah Zea lalu mengambil makanannya.

Mendengar kata-kata Zea itu sempat menyentuh hati numi, setelah itu numi pamit pergi dari hadapan Zea.

Dan saat Zea mencoba makanan itu" Rasanya tidak terlalu buruk sebenarnya. Tapi menurutku, makanan ini butuh sedikit tambahan bumbu supaya lebih enak.

'Mungkin sedikit garam dan lada, atau mungkin sedikit rempah-rempah untuk memberi cita rasa..Aihh numi butuh sedikit resep tambahan,' batin Zea dan melanjutkan makannya.

Disaat Zea sudah menghabiskan makanannya, Zea lalu berjalan ke lemari.

Ehh ada sobat ucill nih...suka nda cerita kali ini, maafin ucil ya karena ucil akhir' ini jarang up, soalnya ucil hari' ini sibuk banget, jadi nda sempat bikin cerita, tapi kali ini ucil sempat' in buat bikin cerita, agar para readers nga nunggu lama cerita ucil hhe.

Thank youu

Transmigrasi tak terdugaWhere stories live. Discover now