0.9

160 95 9
                                    


Dikala sinar mentari menyapa dunia, Zea membuka matanya, merenung mengumpulkan separuh nyawanya yang belum terkumpul.

Zea merasakan udara pagi menerpa kulit nya, membuatnya merasa sejuk, melihat sekitar berharap akan ada sesuatu yang berbeda, ya tapi itu hanya harapannya, ia melihat kamarnya yang tidak ada perubahan menurutnya.

Saat Zea menikmati pemandangan di jendela, ia menemukan sesuatu yang membuatnya penasaran, ia berjalan ke arah benda kecil yang mengalihkan perhatiannya.

Ya beberapa bulu hitam, sungguh aneh bukan, siapa yang menaruh bulu bulu itu disini, atau mungkinkah ada burung di jendela nya tadi malam

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ya beberapa bulu hitam, sungguh aneh bukan, siapa yang menaruh bulu bulu itu disini, atau mungkinkah ada burung di jendela nya tadi malam. Saat zea sibuk dengan pemikiran nya itu, dengan tiba tiba ada sesuatu dibelakang nya, Zea yang merasakannya segera membalikan badannya.

Ternyata itu adalah singa kecilnya, tapi ada sedikit perubahan pada singa itu, singa itu sedikit lebih besar, bagaimana singa kecil yang baru ia lihat kemarin biasa memiliki perubahan seperti ini.

"Heii...singa kecill," Ujarnya, lalu singa itu hanya terdiam dan mengamati nya, merasa tak mendapat respon, Zea hanya bisa menghela nafas pelan.

Mungkin ia akan melepaskan singa kecil ke hutan tempat tinggalnya suatu hari, jika dilihat pun, singa itu sudah cukup umur untuk di hidup di hutan itu, lagi pula tidak tau apakah singa ini masih punya induk atau tidak.

Zea kembali menatap ke arah luar jendela, mendengar kicauan' burung disana, Zea berfikir apa yang akan dilakukan nya sekarang, ia bosan terus menerus harus menjalani kehidupan yang sama.

Akhirnya Zea memutuskan untuk pergi mandi lalu membantu numi melakukan kegiatan nya sehari hari, karena Zea penasaran apa yang dilakukan numi setiap harinya.

~ ♡ ~

Sudah beberapa bulan berlalu sejak Zea tinggal di dunia ini, di pagi hari ini ia akan ikut Numi pergi ke pasar, Zea penasaran seperti apakah pasar di zaman kuno, karna ini kali pertama nya ia kepasar.

Sekarang Zea sedang memilih baju yang akan ia kenakan, ia bingung, sebab rata' Baju yang dimiliki Zea sudah lusuh.

Disaat Zea melihat beberapa bagian lemarinya, dia menemukan sebuah kotak yang terselip di antara bajunya, dengan Penasaran ia mengambilnya, lalu perlahan membuka kotak tersebut.

Zea dibuat terkejut oleh isi dari kotak itu, ternyata ada beberapa koin emas dan perak, yang terkumpul di dalamnya, Ia berpikir mungkin saja ini tabungan Zea dulu.

Ia akan menggunakan beberapa uang tersebut untuk kebutuhannya, toh uang itu juga miliknya sekarang, mungkin tidak masalah jika ia menggunakannya.

Terlebih lagi ia akan pergi ke pasar nanti, Mungkin ia akan menggunakan uang itu untuk membeli beberapa baju dan kebutuhan lainnya dengan Numi.

Dengan perasaan senang, Zea mengambil baju yang sederhana, lalu segera mempersiapkan diri, Ia tidak ingin membuat Numi menunggu lama nanti.

Ia sudah bersiap lalu pergi ke depan cermin Dan mengoleskan sedikit bedak ke wajahnya, dia menatap cermin singkat, 'Lumayan juga wajah ini, yah walau tidak sama dengan wajah asliku tapi tak apa.'

"Nona, apakah nona sudah selesai bersiap," ujar Numi di balik pintu kamar Zea, ia memanggil nonanya, tapi tak kunjung keluar.

Di saat mendengar suara Numi dari luar, ia segera mengambil beberapa koin dan sesuatu yang sudah ia letakkan di atas meja, dan menyimpannya di balik sakunya bajunya.

Segera Zea membuka pintunya, Numi yang merasa pintu itu terbuka segera menatap ke arah sang nona, pandangannya kini hanya tertuju ke depan.

Segera Zea membuka pintunya, Numi yang merasa pintu itu terbuka segera menatap ke arah sang nona, pandangannya kini hanya tertuju ke depan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Melihat nonanya mengenakan pakaian sederhana, tapi tetaplah anggun, apalagi dengan wajah Zea yang lebih cantik dari biasanya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu, apakah ada yang aneh numi?"

Numi yang tersadar dari lamunannya itu tersenyum malu, "ehh tidak nona, hari ini anda terlihat begitu cantik dan menawan," Numi berfikir, jika saja keluarga nonanya ini tau
bahwa putrinya sudah berubah, mereka pasti akan menyesal.

Zea yang mendengarnya hanya menggeleng pelan "Baiklah, bisakah kita pergi sekarang, Aku sudah tidak sabar," Ujarnya.

"Anda sungguh bersemangat nona hahaha," Zea yang mendengr namanya ikut tersenyum pelan, itu benar sekali, ia sungguh bersemangat hari ini.

Mereka berdua memutuskan untuk segera berangkat selagi cuaca nya masih sejuk, dan mereka tidak bertemu hewan buas di perjalanan.

~ ♡ ~


Hingga Di saat perjalanan menuju ke pasar, Numi dan Zea dihadang oleh para bandit, Zea yang melihat itu segera memegang tangan Numi dan berinisiatif untuk segera lari, tapi para bandit itu sudah terlebih dahulu menangkap Numi dan mengancam nya.

"Cepat berikan uang dan apapun yang kalian punya, jika tidak aku akan membunuhmu dan melemparmu ke sarang Serigala yang kelaparan," saat bandit itu mengancam mereka, Zea sudah terlebih dahulu mengambil belati dari bajunya.

Menyadari itu para bandit mulai mengepung Zea, Numi yang melihat itu hanya bisa pasrah dan menangis, "nona, pergilah hiks-ss mereka bisa melukai anda h-hikss."

"Keselamatan mu juga penting, tenanglah Numi, dan jangan bertindak gegabah," setelahnya Zea segera menghajar para bandit yang menyerang nya satu persatu.

Zea tidak membunuh mereka, hanya membuat nya pingsan.

"Bugghh"

Dan terdengar suara yang bukan dari pertarungan Zea, suara itu berasal dari....

Cmiww..ucill up lagi niih, hhe tumben kan up nya cepetan, soalnya lagi libur, jadi bisa leluasa deh bikin cerita, kalo nga gitu nga bakalan selesai dan nga bisa bikin cerita baruu huuu, ehh ucill pingin deh di spam komen hhe vote juga ngapa ko, so nantikan cerita lnjutannya yaa.

Thank youu

Transmigrasi tak terdugaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora