2. Gue enggak halu!

22 7 31
                                    

HAPPY READING ! 

Seorang perempuan sedang duduk di ruang ganti sedang mengunduh sesuatu untuk memanfaatkan wifi yang ada di restoran tempat dia bekerja. Sekitar lima menit lagi mereka ada brifing sebelum restoran dibuka dan Ina memanfaatkan kesempatan itu untuk mengunduh drama terbaru kekasihnya walaupun mesranya bersama dengan perempuan lain dia harus tetap mendukungnya bukan ? 

"Masih pagi Ina udah mulai aja itu ngunduh film-film," ujar teman satu kerjaannya yang bertugas sebagai pelayan di sana. 

"Harus dong. Sebagai pendukung pacar harus support semua karyanya dong!" Ina menjawab dengan semangat sembari mengepalkan tangannya dan mengangkatnya ke atas. 

"Drana emang ganteng sih. Adek gue juga suka. Emang masih seumuran lo sih, In." Temannya menganggukkan kepalanya memaklumi bahwa artis yang ada di TV sekarang memang sangat rupawan. 

"Tapi, coba deh cari pacar beneran juga," ujar temannya menasehati diri Ina membuat Ina meringis. Tidak pernah ada yang percaya kalau Drana adalah pacarnya seberapa sering Ina mengaku semua orang pasti tidak percaya.

"Pacar gue, ya Drana. Mbak Gista." 

"Pacar gue, ya Drana. Mbak Gista." 

Mereka mengucapkan satu kalimat yang sama secara berbarengan kemudian pelayan resto bernama Gista itu menghela napas. 

"Hapal gue In sama jawaban lo. Persis sama jawaban adek gue. Capek nasehatin kalian berdua." Gista berdiri dan melihat ke arah Ina yang masih senantiasa memegang ponselnya yang sedang berjuang mengunduh dramanya. "Cabut duluan, inget bentar lagi breafing." Setelah mengucapkan pengingat itu Gista pergi keluar dari ruang ganti. 

Ina cemberut memang tidak pantaskah dia jadi pacar seorang Drana ? Ina meletakkan ponselnya dan menatap cermin yang ada di ruang ganti melihat wajah dan tubuhnya sendiri. Dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi dan berkulit bersih serta rambut yang diikat satu Ina merasa dirinya pantas-pantas saja apabila bersanding dengan seorang Drana. 

Setiap hari memikirkan hal yang sama. Ina berusaha tersenyum kemudian keluar dari ruang ganti. Dirinya harus berbaris sebelum manager datang. Semuanya sudah berbaris dan Ina berdiri di barisan depan karena dirinya merupakan seorang chef di restoran tersebut. 

"Selamat pagi semuanya. Seperti biasa saya akan membahas evaluasi kemarin dan kerja bagus kalian sudah berusaha dengan baik dan tidak ada keluhan. Tepuk tangan untuk kerja keras kalian semua." Seluruh karyawan di sana bertepuk tangan dan tersenyum lebar. "Kemudian, ada yang tahu Drana ? Artis yang sedang nge-tren sekarang." Mendengar nama pacarnya di sebut membuat Ina mendongakkan kepalanya dan menatap sang manager dengan penasaran. 

Beberapa pegawai perempuan tampak bergosip juga begitu nama Drana diucapkan. "Sepertinya semua sudah tahu siapa dia, ya jadi saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Singkatnya, seminggu lagi Drana dan pasangan shooting-nya akan melakukan shooting di sini untuk iklan film mereka. Jadi, kita tidak akan melayani tamu lain dan hanya mereka saja, paham ?" tanya managernya dan langsung dijawab dengan suara keras oleh seluruh karyawannya. 

Setelah itu barisan mereka bubar dan bersiap diri di tempat masing-masing sebelum Ina kembali ke tempatnya Gista menghampirinya. "Hayoloh, diampiri sama Drana sama pasangan main filmnya lagi. Bisa jadi cinlok, loh In." Gista memanas manasi hati Ina yang sudah panas. Dirinya sudah jengkel karena Drana sama sekali tidak bercerita tentang hal itu ditambah lagi dengan kata-kata kompor dari Gista. Ina mungkin akan memasak dengan wajan yang dibanting-banting sebentar lagi. 

***

Ina berusaha untuk tetap fokus memasak karena pelanggan semakin lama akan bertambah banyak setiap waktunya. Di sisi lain dirinya sangat ingin mengambil ponselnya dan memaki Drana karena dirinya tidak memberikan informasi apapun namun, dirinya juga harus tetap memasak sekarang. 

Ina harus menyelesaikan ini dahulu baru akan menelepon laki-laki itu dan memarahinya. Ina mengaduk kuah kaldu di dalam panci dan menutupnya kemudian mengambil talenan dan memotong sayuran yang akan dia masukkan ke dalam sup yang menjadi makanan wajib hari ini. 

"Ina bisa bantu gue buat masak saus sambalnya ?" tanya koki yang ada di sana tampak kesulitan karena sedang melakukan hal lainnya. 

Ina menganggukkan kepalanya dan dengan tanggap dirinya mengambil alih untuk membuat saus sambal yang digunakan untuk campuran ayam goreng tepung nantinya. Ina membiarkannya sejenak dan meninggalkannya kemudian menyelesaikan supnya dengan memasukkan semua sayuran yang tadi dia sudah potong dengan rapi dan kembali menutup panci tersebut. 

Sibuk di dapur membuat Ina sedikit melupakan Drana yang membuatnya jengkel tadi. Setelah semuanya beres mereka membersihkan dapur mereka dan merenggangkan badannya. "Makasih In. Lo membantu banget tadi," ujar orang yang tadi memintanya membuat saus sambalnya. 

"Sama-sama. Tugas kita, kan memang saling bantu." Ina tersenyum kemudian melepas celemeknya dan membenarkan rambutnya yang agak berantakan. Ina jadi ingat tentang Drana segera menyambar ponselnya dan membukanya. 

Unduhan filmnya sudah selesai, tetapi bukan itu tujuan dia sekarang. Ina segera membuka aplikasi chat-nya dan mengetik pesan secara beruntun. Dengan isi yang berupa amukan. Namanya artis pesan Ina tidak dijawab dengan cepat. Baru hendak memaklumi dan mencoba meredam amarahnya sebuah notifikasi malah membuat dia naik pitam. Bukannya menjawab pesannya terlebih dahulu dia bisa-bisanya memposting foto di aplikasi media sosialnya. 

Dranaanard_  Hi ! #Day28 #AboutSher

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dranaanard_  Hi ! #Day28 #AboutSher

Ina tidak mau membaca komentarnya karena dirinya pasti tambah kesal karena pasti isinya adalah orang-orang halu di sana. Dia hanya memilih untuk menekan foto tersebut dua kali dan mendumel kesal. 

"Lo enggak pernah komentar ataupun baca komentarnya, In ?" tanya Gista yang sudah ada di sebelahnya entah sejak kapan. Ina yang mendengar sebuah suara yang ada di sebelahnya hampir terjungkal ke belakang saking kagetnya. 

"Enggak, isinya orang halu. Buat apa?" Ina berkomentar padahal dirinya kalau dilihat oleh orang biasa pasti sama dengan orang-orang yang berkomentar di laman komentar media sosial milik Drana. 

"Sok-sokan banget lo. Lo juga halu, kalik. Malah berasa halu premium." Mbak Gista mendorong Ina kemudian tertawa mengolok Ina karena ucapannya seolah benar bahwa Drana milik Ina seorang. 

"Gue enggak halu, mbak. Capek, ah enggak dipercaya terus." Ina mendumel. Gista tertawa dan memeluk Ina berusaha agar perempuan ini tidak mengamuk kepadanya. 

"Kalau beneran mbak traktir kamu es krim harga delapan ribu, deh yang cone," ujar Gista membuat Ina memutar bola matanya tidak jelas. 

Ina jadi ingin melihat foto postingan Drana lagi tangan yang menggunakan gelang miliknya ditutupi oleh jaket olehnya setidaknya laki-laki itu menepati janjinya untuk memakai gelang pasangan tersebut. Ina memaafkan sedikit pacarnya tersebut. Ina memang harus memaklumi karena pacarnya memang artis. 

***

8 Oktober 2023 





My Backstreet Boyfriend Kejebak di TVWhere stories live. Discover now