17. Ketahuan

2 1 0
                                    

HAPPY READING! 

Ardan menatap sang aktor tidak percaya kemudian melotot dan menyingkirkan tangan Drana yang mencengkram bahunya tersebut. 

"Kok bisa?" tanya Ardan mengkonfirmasi kemudian Drana hanya menunjukkan gelang yang ada di tangannya. Ardan menekuk wajahnya tidak suka seolah bilang 'tuh kan!'. 

"Coba ceritain ke gue. Lyra bilangnya gimana." Ardan meminta Drana untuk segera bergegas berbicara menceritakan semuanya agar Ardan tahu harus berbuat apa sekarang. Memang ada saja tingkahnya membuat Ardan rasanya ingin meminta kenaikan gaji atau cuti selama lima tahun untuk memperbaiki mentalnya sendiri. 

"Kayaknya masih aman. Kemungkinan dia cuma curiga aja. Makanya jangan bertingkah lagi. Di bilangin. Capek gue." Ardan menghela napas dengan kesal. Geregetan sendiri dengan tingkah ceroboh Drana. 

Drana mengangguk kemudian izin untuk pergi ke toilet. Ardan hanya menganggukkan kepalanya dan menatap ke arah lokasi shooting yang sedang take vidio tokoh yang lainnya. 

Drana berjalan ke arah kamar mandi yang tersedia di sana baru hendak masuk ke dalam ruangan kamar mandi laki-laki dia mendengar suara yang berasal dari belakang. Suara yang tidak asing seperti suara lawan mainnya sekarang, Lyra. 

"Iya, aku juga kangen sama kamu." Suara itu dari Lyra sendiri. Drana tidak jadi ke toilet dan malah menguping pembicaraan orang yang ada di sana. Drana kemudian tersadar dan segera masuk ke dalam toilet. Memang ditakdirkan untuk menguping suara Lyra terdengar sampai dalam toilet bahkan Drana mendengar namanya disebut-sebut di sana. 

"Iya, lawan main aku si Drana. Pakai gelang couple yang waktu itu kita rencana mau beli. Keduluan sama dia kalau nanti aku pake malah dikiranya couple-nya bukan sama kamu tapi malah sama si Drana." Suara Lyra mendominasi tampaknya perempuan tersebut sedang teleponan dengan pacarnya bahkan nada suaranya kesal. Drana jadi merasa ga enak karena menguping dan perkara gelang couple

"Ya, jelas enggak sih kalau dia punya pacar. Ngapain pakai gelang itu kalau ngenes masa dia pacaran sama managernya?" Artis cantik itu mengomel. Drana jadi merinding bahwa ada orang mempunyai pikiran bahwa dia pacaran dengan managernya. Drana jadi mau menendang Ardan karena kesal. 

"Udah dulu deh, ya. Nanti bu manager ngamuk. Love you!" Lyra menutup teleponnya dan keluar dari tembok yang ada di belakang toilet. Drana yang menunggu di depan toilet langsung membuat Lyra terkejut setengah mati. 

"Lo! Lo sejak kapan di sini?" tanya Lyra tergagap dengan nada panik. Drana menatapnya dengan malas sembari menyenderkan tubuhnya di tembok toilet yang ada di bagian depan. 

"Sejak lo bilang kangen di telepon." Drana berbicara dengan jujur membuat Lyra yang mendengarnya jadi memerah semerah tomat. Wajahnya sudah tidak tahu diletakkan dimana sekarang. Dia keciduk sebelum mentalnya siap. 

"Lo salah denger kalik!" Lyra tergagap kemudian pergi dari sana meninggalkan Drana yang kemudian tertawa. Dia sudah tahu rahasia Lyra kini mereka harusnya bisa saling menjaga rahasia saja. 

Drana kembali ke tempatnya tadi duduk dan tidak sengaja berkontak mata dengan Drana. Laki-laki yang ditatap hanya tertawa dalam hati puas karena Lyra juga mempunyai kekasih sama seperti dirinya bahkan sudah keciduk duluan olehnya daripada Ina yang belum ada orang yang tahu kecuali Ardan. 

"Ardan. Aman. Ina aman enggak perlu panik." Drana berujar dengan senang sembari duduk di kursinya. Ardan yang mendengarnya menaikkan satu alisnya kebingungan. 

"Nanti aja kita bahasnya. Enggak aman." Drana berbicara lagi seolah tahu apa yang dipikirkan oleh Ardan. Mendengar itu si manager hanya menganggukkan kepalanya tidak mengerti, namun juga tidak memaksa si artis untuk berbicara sekarang. Toh, sebentar lagi Drana akan memulai scene filmnya. 

***

Drana merebahkan tubuhnya di mobil dan memejamkan matanya. Rasanya lelah sekali hari ini untung saja hari ini tidak ada jadwal dia menjadi bintang iklan di TV kalau ada mungkin badannya akan remuk hari ini. 

"Gue punya berita bagus. Mau tau enggak?" tanya Drana membuat Ardan mengalihkan perhatiannya dari berkas naskah film milik Drana yang sudah acak-acakan. 

"Apa?" tanya Ardan penasaran setengah mati. 

"Mau tau aja atau mau tau banget?" tanya Drana membuat pria berkacamata itu mendengus kesal kemudian mengalihkan pandangannya lagi ke arah naskah milik Drana yang banyak terlipat. 

"Buset gitu doang ngambek." Drana berkomentar kemudian tersenyum senang saat managernya melihat ke arahnya lagi. 

"Si Lyra punya pacar juga. Backstreet kayak gue." Drana akhirnya memberi tahu informasi penting tersebut. Benar saja bola mata Ardan tampak sudah mau keluar saking shock nya. 

"Mata lo santai aja anjir. Udah mau keluar begitu." Drana berkomentar dirinya ikut terkejut ketika Ardan melotot sebegitu besarnya. 

"Gue tau lo memang baru backstreet beberapa minggu ini ketahuan. Tapi jangan bikin rumor backstreet orang lain dong. Nanti kalau lo dituntut gimana coba?" Ardan kemudian meletakkan buku script-nya ke dalam tas dan menggelengkan kepalanya masih menyangka bahwa Drana sedang bercanda dengannya. 

"Gue serius. Perlu bukti? Sebentar." Tanpa mengenal lelah dia mengeluarkan ponselnya dan mencari nomor yang sudah dia simpan dengan nama Lyra di sana mengetikan pesan yang langsung dengan cepat dibalas oleh orang yang ada di seberang sana.

Lyra

Ly, lo udah pacaran berapa bulan?

DIEM! Lo salah orang itu

Jujur aja sih. Udah berapa bulan?

Udah setahun. Lo jangan bocor ya anjir

Gue backstreet bahkan si Karin aja enggak tau

Biasanya juga enggak pernah ketahuan 

baru ini anjir gue ceroboh sampai ketahuan sama lo  

Aman aja sih. Paling gue gibahin sama si Ardan

WOI ANJIR JANGANNN

NANTI KALAU DIA LAPOR SI KARIN GUE DISIDANGGGG!!!

DRANAAAA

Santai aja sih ya. Ardan gue iket nanti kalau sampe bocor

"Ya ampun si Lyra sampe segitunya sama gue. Padahal gue selalu jaga rahasia." Ardan malah salah fokus saat membaca chat yang ditunjukkan pada ponsel Drana. 

"Muka lo memang tampang-tampang kriminal sih," kata Ardan mengomentari dengan nada mencibir membuat yang disindir melirik dengan sinis. 

"Lagi musim backstreet atau gimana sih?" Ardan berkomentar kemudian menghela napas panjang. Dia jadi membayangkan betapa kasiannya manager artis diluar sana yang tingkah lakunya semua sebelas dua belas dengan Drana. Pasti rasanya berat sekali. 

"Omangan gue terbukti, kan? Seorang Drana ga pernah bohong." Drana mengangkat wajahnya dengan sombong membuat Ardan menaikkan bibir atasnya sebelah. Tampak jijik dengan apa yang dia lihat sekarang. 

Ardan kemudian meminta Drana untuk istirahat agar tubuhnya tidak terserang penyakit setidaknya masalah kasus ini sudah selesai. Ardan hanya perlu mengatur jadwal Drana seperti biasa tanpa ada beban pikiran apapun lagi. 

"Ina kamu cantik banget, sih." Suara itu berasal dari Drana yang secepat kilat sudah tertidur pulas sembari mengigau sepertinya dia sudah bermimpi indah di sana bertemu dengan Ina di dalam pulau kapuknya.

***

7 Desember 2023 

My Backstreet Boyfriend Kejebak di TVWhere stories live. Discover now