ON - 4

108 19 7
                                    

"Kau... Jong suk?? kenapa kau bisa ada disekolah Seokjin??" Jihyun terkejut dengan laki laki yang berdiri di samping dirinya sekarang.

"jadi Seokjin ini anakmu? " tanya jongsuk tak kalah terkejut nya dengan kehadiran jihyun.

Jihyun tidak menjawab pertanyaan Jong Suk. ia beralih melihat Jungkook.

"Kookie, bisa bantu eomma membawa Seokjin ke mobil nak? eomma akan membawanya kerumah sakit. " Jihyun

"nde eomeoni.. "jawab jungkook menyanggupi permintaan tolong dari Jihyun

Jungkook bersiap menggendong Seokjin ala bridal, namun saat hendak membawa Seokjin, tangannya di cegat oleh Jong suk.

"Biar ssaem saja yang menggendong Seokjin. lebih baik kau bereskan buku dan tas Seokjin di kelas. " titah Jong suk

"tidak perlu. Jungkook bisa membawa Seokjin atau aku saja. tidak usah kau. aku tidak ingin merepotkan mu. " Jihyun terdengar sedikit sinis.

"tidak merepotkan sama sekali. dan lagi aku wali kelas Seokjin dan ini sudah kewajibanku juga. jangan protes. " saut Jong suk tidak mau kalah keras kepalanya dengan mantan istri sahabatnya itu.

mau tidak mau, Jihyun membiarkan Jong suk membawa Seokjin ke mobil miliknya.

"aku akan buatkan surat izin untuk Seokjin. " Dokter Park

Seokjin sudah ditidurkan di kursi pengemudi dengan kepalanya yang bertumpu pada paha Young ae. Young ae mengelus pelan kening Seokjin yang terasa dingin.

"biar aku yang menyetir. kau duduk saja Jihyun ah. " tawar Jong suk

"tidak perlu. aku tidak butuh bantuanmu. aku bisa menyetir sendiri. " Jihyun

"kau dalam keadaan panik Jihyun. ku mohon mengertilah. jangan berdebat denganku dulu. kita harus segera membawa putramu ke rumah sakit. " Jong suk

Sekali lagi, Jihyun tidak melanjutkan perdebatan nya dengan Jong suk dan membawa dirinya untuk duduk di kursi penumpang sebelah pengemudi. Dan Jong suk segera mengendarai mobil itu menuju rumah sakit.

.
.
.

Dirumah sakit, dokter Kang atau lebih dikenal dengan nama Kang Daniel sudah bersiap didepan pintu UGD untuk menyambut kedatangan Seokjin. Ya, Jihyun sudah menghubungi pihak Seoul Medical Hospital yang mana menjadi rumah sakit yang sudah Seokjin anggap sebagai rumah keduanya, dan dokter Daniel adalah dokter yang memang sudah memegang Seokjin dari kecil.

"Daniel oppa, Tolong putraku. Badannya sangat dingin oppa. dan dia belum sadarkan diri sejak setengah jam yang lalu." kata Jihyun dengan nada khawatir ingin menangis.

"Jihyun ah.. kau harus tenang. percayalah Seokjin akan baik baik saja. aku akan segera memeriksanya. kau tunggu disini ya. " Ujar dokter Daniel

Daniel dan beberapa perawat mendorong brangkar Seok Jin masuk kedalam ruang UGD untuk di periksa. Sedangkan Jihyun, Young ae dan Jong suk menunggu dengan cemas di luar ruangan itu.

Didalam ruang UGD, Seokjin telah di beri cairan infusan dan antibiotik, tidak lupa beberapa alat yang terpasang pada tubuhnya guna memeriksa tanda vitalnya.

"Dok, tekanan darah nya 70/60. Saturasi oksigen di bawah 90%. Suhu tubuh 34 derajat. Detak jantung lemah." kata salah satu perawat menyampaikan informasi mengenai tanda vital Seokjin pada Daniel.

"pasangkan masker oksigen dan atur kadar oksigen sesuai kebutuhan. Injeksikan obat untuk memperbaiki tanda vitalnya. lalu siapkan satu kantung darah golongan B resus positive. pantau kondisinya 15 menit kedepan jika kondisinya sudah stabil, pindahkan ke ruang rawat VVIp no 90 lantai 5 ruang tulip atur suhu ruangan supaya tidak terlalu dingin, hidupkan juga pemanas ruangan ne.." Titah Dr. Daniel

One day SoonWhere stories live. Discover now