ON - 22

107 20 1
                                    

Jihyun memanggil Seokjin dan Jaehwan untuk makan malam bersama.

"Sayang, kau mau makan bersama di luar atau eomma bawakan makananmu kemari? " Tawar Jihyun pada Seokjin

"Aku makan bersama kalian saja eomma. " Jawab Seokjin

"Kau yakin mau makan bersama saeng? Tidak apa apa jika kau ingin makan disini, hyung akan menemanimu. " Jaehwan

"Aku baik baik saja Hyung. Aku ingin makan bersama kalian. "

"Baiklah kalau begitu. Ayo. " Ajak jaehwan

Jaehwan menggandeng Seokjin menuju ruang keluarga. Kenapa tidak di meja makan? Karena tidak akan muat. 😅

Seokjin merasa makan malam hari ini adalah makan malam terindah yang pernah ia lalui. Semua orang yang ia sayang berkumpul disini. Dimulai dari jungkook beserta kedua orang tuanya, paman bibi, nenek, sepupunya dan juga kakak kandungnya, Seokjin bahagia walaupun kurang satu sosok yang ia rindukan, ya tuan Kim Nam-Gil appa nya, tapi itu tidak mengurangi rasa bahagia dan syukurnyA atas kebahagiaan malam ini untuknya.

Jaehwan membantu Seokjin untuk memakan makanannya, karena ia tahu adiknya itu kesulitan karena merasa mual saat makanan itu masuk ke mulutnya, ia pun tidak memaksa Seokjin untuk menghabiskan makanannya. Sedangkan yang lain terutama yeri suho dan kedua anaknya sangat senang melihat interaksi antara jaehwan dan Seokjin.

Setelah makan malam, semua orang memutuskan untuk segera pulang, karena hari sudah semakin malam dan membiarkan Seokjin untuk segera beristirahat.

awalnya Seokjin meminta mereka untuk menginap terutama jaehwan tapi dengan beberapa alasan, akhirnya Seokjin bisa mengerti dan  membiarkan mereka pulang kerumah masing masing.

Sebelum pulang, jaehwan berjanji pada Seokjin dia akan sering sering datang untuk mengunjungi eomma, nenek dan adiknya itu dan tentu saja jaehwan juga mengatakan janjinya itu pada Yoongi, karena ia tahu apa yang Yoongi lakukan untuk melindungi eomma dan adiknya dari orang tua appanya itu.

.
.
.

Di mobil, Jaehwan bersama jimin. Awal nya jaehwan ingin mengantar JiMin ke rumahnya, namun anak. Itu tiba tiba mengatakan jika dirinya ingin menginap di mansionnya, jadilah mereka berdua pulang ke rumah yang sama.

"Gigimu bisa kering jika terus tersenyum seperti itu. " Jimin

"Aku sedang bahagia. Sangat bahagia. "

"Kenapa? Karena jin sudah tahu jika kau itu Hyung nya? "

"Kok kau sudah tahu? Aku kan belum cerita. "Kesal jaehwan, sahabatnya ini sudah seperti cenayang saja.

"Keliatan dari sikapmu saat makan malam tadi, dan tatapan kalian seperti saudara yang saling menyayangi. "

"Apakah terlalu kelihatan? "

"Bodoh. Semua yang melihat pasti sudah langsung tahu. Tapi aku ikut bahagia, jika Seokjin bisa menerimamu sebagai hyungnya, ku kira akan ada drama penolakan. "

"Karena ia adikmu, berarti jin juga adikku. Wahhh senangnya aku mendapatkan adik yang manis dan imut seperti jin. " Tambah jimin dengan muka bahagia

Sedangkan jaehwan wajahnya berubah menjadi datar saat mendengar jimin mengatakan jika Seokjin juga adiknya.

"Tidak. Jin itu adikku. Hanya adikku dan milikku. Awas kalau kau berani mengklaimnya menjadi adikmu. " Kesal jaehwan, dna jimin hanya tertawa.

Jimin tahu, sahabat nya ini akan menjadi posesif pada orang yang sangat begitu ia sayang.

.
.
.

Seokjin bersiap untuk tidur setelah ia meminum obatnya, pintu kamarnya terbuka dan masuklah Jihyun.

One day SoonWhere stories live. Discover now