ON - 5

122 19 5
                                    

Setelah mengemas berbagai keperluan untuk dirinya dan Seokjin, Jihyun kembali ke rumah sakit, dan langsung menuju kamar rawat Seokjin.

"eomma, Seokjin belum bangun juga? " tanya Jihyun pada Young ae yang duduk disebelah ranjang Seokjin sambil mengelus lembut kepala anak itu.

"belum Jihyun ah.. mungkin Jin benar-benar kelelahan. biarkan di istirahat lebih lama." jawab Young ae

Jihyun hanya menganggukkan kepala mengiyakan perkataan ibu nya.

"Jihyun ah.. boleh eomma bertanya padamu? " Jihyun

"tanya saja eomma, kenapa kau meminta izin dulu padaku.? " Jihyun

"laki laki tadi yang mengaku wali kelas Seokjin yang baru, bukankah dia sahabat dari Namgil yang dulu juga menyukaimu nak? " Young ae

"nde.. tapi aku tidak tahu jika ia menyukaiku. " Jihyun

"tidak tahu? dia bahkan datang kerumah dan menyatakan perasaan nya padamu. makanya eomma tahu jika dia menyukaimu. " Young ae

"aishh eommaaaa.. kau masih saja mengingatnya. " tanpa sadar Jihyun meninggikan sedikit suaranya, dan langsung mendapat pukulan sayang dari Young ae

"kecilkan suaramu. kalau cucuku bangun bagaimana? " Young ae

"eomma sih ngebahas laki laki itu. dan aku juga tidak pernah menyukai nya eomma, aku hanya menganggap nya temanku dan sahabat Namgil saat itu. " jelas Jihyun

"ya ya ya.. eomma kan hanya mengkonfirmasi saja benar atau tidak dugaan eomma. Tapi sayang, eomma jadi kepikiran sesuatu." Young ae

"apa eomma? "

"kalau dia mengatakan pada Namgil mengenai pertemuannya denganmu dan juga Seokjin yang juga anakmu, bagaimana? " tanya young ae, jujur ia masih takut jika keluarga Namgil mengetahui keberadaan anak dan cucu nya.

"eomma tenang saja. aku yakin Jong suk tidak akan mengatakan apa apa pada laki laki pengecut itu. aku sedikit mengenalnya kalau dia bisa menjaga rahasia, toh aku juga sudah melarangnya tadi. Dan juga mengenai Seokjin, eomma tenang saja aku tidak mengatakan jika Seokjin anaknya Namgil, jika ia menanyakan lagi maka aku akan mengatakan jika Seokjin anak dari suami baruku yang sudah meninggal saat Seokjin lahir." Jihyun

Saat mereka sedang fokus berbicara mengenai Jong suk, Seokjin perlahan sadar dan membuka matanya.

"eungghh.. " lenguh Seokjin

Jihyun dan Young ae yang mendengar lenguhan suara Seokjin, segera mendekat ke arah Seokjin dan benar saja, anak itu mulai sadar dan memfokuskan penglihatan nya.

"sayang, pelan pelan buka matanya , jangan buru buru. Eomma dan halmeoni disini. " Jihyun

"eomma.. " lirih Seokjin

"iya sayang ini eomma. Mana yang sakit hmm?" tanya Jihyun khawatir.

Seokjin mencoba melepas masker oksigennya. Namun Jihyun mencegahnya.

"kau masih membutuhkannya sayang. apa ada yang masih sakit sayang?" Tanya Jihyun sekali lagi pada Seokjin.

"Aku baik baik saja eomma. hanya sedikit pusing." jawab Seok Jin dengan suara lemah.

"kau butuh sesuatu sayang? " Young ae

"air halmeoni. mau minum. " Seokjin

Mendengar cucunya ingin minum, Young ae langsung mengambil air yang ada di nakas, Jihyun melepas masker oksigen Seokjin dan Young ae membantu Seokjin untuk minum. Setelah meminum beberapa tegukan Seokjin merasa lega. Jihyun kembali memakaikan masker oksigen pada Seokjin, lalu menekan tombol darurat memanggil dokter untuk memeriksa keadaan putranya.

One day SoonWhere stories live. Discover now