On- 23

127 18 1
                                    

Setelah dari kamar Seokjin, Jihyun duduk di ruang keluarga. Ia memikirkan apa yang dikatakan Seokjin.

'Haruskah aku menemuinya dan menghadapi mereka semua? ' batin Jihyun

Benar yang dikatakan oleh putranya, dia tidak bisa terus menerus sembunyi seperti ini. Keadaannya telah berbeda, sekarang Jihyun memiliki kekuatan untuk melawan mereka jika mereka berani mengganggu hidup nya kembali dan dukungan dari banyak pihak yang akan selalu membantu nya.

Young ae melihat putrinya tampak sedang berfikir di ruang keluarga itu, mendekati sang anak.

"Sedang memikirkan apa nak?" Tanya Young Ae

"Oh eomma.. Sejak kapan eomma ada disini? Ku kira eomma sudah tidur. " Jihyun

Young ae tersenyum lembut pada Jihyun

" Mau cerita hmm? "

"Aku sedang memikirkan perkataan Seokjin. "

"Soal apa? "

"Seokjin memintaku untuk tidak menghindari mereka dan menyelesaikan masalah kami. Sudah 8 tahun berlalu dan aku berfikir untuk memberi tahu padanya jika Seokjin juga putranya. Apa aku salah eomma? . " Jawab Jihyun

Young ae menganggukkan kepalanya.

"Ada benarnya yang dikatakan Seokjin nak. Eomma juga berfikir seperti itu sejak Seokjin jatuh sakit seperti sekarang. "

"Dulu eomma berfikir menjauh dari mereka dan tidak terlibat apapun dengan mereka itu bisa membuat hidup kita lebih aman dan lebih baik. Tapi siapa yang kira, takdir justru mempertemukan kita dengan Jaehwan. Bukankah memang sudah waktunya kau menyelesaikan masalahmu dengan Nam-Gil? Pikirkan Seokjin juga Jihyun ah, ia sedang sakit, eomma yakin dia juga membutuhkan sosok figur seorang ayah untuk menguatkannya. Masalah mantan mertuamu itu, yakinlah kita bisa mengahadapi nya bersama. " Ucap Young ae

"Jadi eomma mendukung keputusanku? "

"Iya sayang. Demi Seokjin kita jangan egois. Cukup 8 tahun kita membuatnya tidak bisa merasakan kasih sayang dari ayahnya. "

Jihyun mengerti dan ia memeluk young ae.

"Terimakasih eomma. "

"Sama sama sayang. Jangan ragu dan kuatkan langkahmu ne. Jangan takut, kau tidak sendiri nak. "

"Ne eomma.. Demi anakku aku harus kuat. Aku akan membicarakan hal ini pada Yeri dan Jaehwan. "

.
.
.

Paginya Seokjin terbangun dengan kondisi yang cukup baik. Ia pun melangkah ke kamar mandi untuk cuci muka dan menyikat giginya. Setelahnya ia keluar kamar, dan sarapan bersama ibu dan neneknya.

"Pagiii eomma Halmeoni.. " Sapa nya pada Jihyun dan Young ae yang sudah berada di dapur sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi anak eomma yang manis dan imut. " Jihyun

"Pagi sayang. " Young ae

"Ishh eomma,. Aku tampan buka. Imut. " Kesal Seokjin

Jihyun dan young ae terkekeh mendengarnya.

"Iya iya.. Anak eomma tampan. Hahaha. "

"Bagaimana keadaan mu pagi ini sayang? Ada yang sakit? " Tanya young ae

"Aku baik halmeoni. Tidak ada yang sakit. " Jawab Seokjin

"Syukurlah kalau begitu. Kita sarapan lalu jin jangan lupa minum obat ya. "Young ae

" Siap bos. " Jawab Seokjin dengan memasang gaya hormat, dan membuat Jihyun serta young ae gemas dengan sikapnya.

Di sela mereka menikmati sarapan mereka, Jihyun mengajak Seokjin bicara.

One day SoonWhere stories live. Discover now