Sesuatu [ chapter 4 ]

381 44 2
                                    

*****



Setengah tahun sudah mereka lewati bersama walau kelas mereka di pisah. Kini mereka sudah mulai masuk ke dalam organisasi yang ada di sekolah ini. Contohnya seperti Gempa yang sudah di angkat menjadi ketos di karenakan prestasi nya yang banyak. Tidak hanya gempa, yang lain pun juga sudah mulai terbiasa dengan lingkungan sekolah.

Seperti biasa, mereka ber 7 berada di halaman belakang sambil memakan cemilan yang sempat di beli di kantin tadi.

"Sudah setengah tahun kita di sini" ucap Taufan sambil membersihkan sketboard nya yang kotor karena masuk lumpur.

"Ya gitulah, untung lingkungan ini nyaman dan di bilang aman dari sosok penjahat" oceh Blaze dengan percaya dirinya mengatakan 'aman dari sosok penjahat'.

"Eitss, kata siapa? kita ga bakal tau apa yang akan terjadi kedepannya" Sahut Solar, tatapannya beralih dari handphone ke Blaze yang ada di sebelah Taufan.

"Paling ga aman nya karena Blaze buat ulah lagi" ucap Ice tanpa merasa bersalah sedikit pun, ya emang iya sih si Blaze aja dalam setengah tahun ini udah di panggil BK sampai 3 kali kesempatan.

"Lama lama ku pukul panci gemgem juga kau"

"Leme leme ke pekel pence gemgem jege keu, heleh sini kalo bisa" sengaja sekali jika Ice ingin membuat Blaze marah/ngamuk.

"Gemgem pinjem panci nya dong" Gempa hanya tersenyum melihat kelakuan Blaze, sudah jelas mereka masih di sekolah malah minta panci hadeuhh.

"Kenapa ga pake sepatu aja mukulnya Blaze?" Thorn mulai angkat bicara dan memberikan solusi kepada Blaze.

"Eh bener juga lu Thorn" ucapnya sambil melepaskan salah satu sepatu yang ia kenakan.

"Mau apa lu?" Tanya Hali.

"Yang tempe tempe aja" jawabnya dan mulai menghampiri Ice.

"Eh? Bukannya yang tau tau aja ya? Kok tempe?" Gumam Thorn dengan wajah polosnya.

"Udah ya gausah di pikirin Thorn, kita lanjut makan aja" usapan lembut pun mendarat di atas kepala Thorn. Yang di usap pun hanya tersenyum lucu sambil menganggukkan kepalanya dan melanjutkan makanannya.

"Dasar, udah SMA aja masih sering gelud" ujar Halilintar sambil melihat kejar kejaran antar kedua temannya itu.

"Ya maklum lah, mereka emang dari SMP ga pernah akur" cibir Taufan, dia sudah lelah sebenarnya dengan pertengkaran mereka. Padahal dirinya juga sering bertengkar dengan si lele- maksudnya Halilintar.

Mereka melanjutkan untuk makan agar bisa sesegera mungkin ke halaman belakang yang di mana hampir atau bahkan tidak ada seorang pun yang pergi ke tempat itu.

Masa bodo dengan pertengkaran Blaze dan Ice, pertengkaran mereka hanya melibatkan luka lebam dengan rambut yang berantakan saja tidak lebih dari itu. Bagaimana mereka bisa tau? Kan Blaze dan Ice sering bertengkar saat masa SMP jadi mereka pun tau apa yang terjadi setelah pentengkaran duo itu selesai.






~ •EL Mystery School• ~








"Arghhh akhirnya bisa ke sini lagi setelah sekian lama!!!" Teriak sosok yang mengenakan topi biru itu sambil merebahkan dirinya di rerumputan.

"Alay banget, padahal lu baru beberapa hari ga kesini" Halilintar melipat kedua tangannya di depan dada sambil melihat kelakuan Taufan yang agak lain ini.

"Heh, beberapa hari tuh lama buat gue! Asal lu tau ye, biarin gue alay yang penting gue bahagia boss" ucapnya dengan enteng.

"Serah lu fan" sudah lelah bagi Halilintar menanggapi kelakuan teman biru nya ini.

Sibuk dengan urusannya masing masing, tanpa di sadari ada beberapa sosok mulai mendekati mereka. Thorn yang sedang bermain dengan bunga dari tumbuhan liar itu tiba tiba saja di buat terkejut. Karena topi nya yang di lepas oleh sosok di depannya itu.

Sengaja sesosok itu mengambil topi Thorn, karena ia ingin menarik perhatian nya. Sesuai dengan perkiraan, Thorn secara reflek melihat sosok di depannya tersebut. Senyuman tipis terukir jelas di wajah itu.

"Bunga yang cantik, ternyata dirimu tidak berubah dari SD ya, kau masih menyukai tumbuh tumbuhan hingga saat ini" Thorn hanya mengeluarkan tatapan polosnya saat mendengar perkataan itu.

"Kau siapa? Kau tinggal sini kah?" Tanya Thorn.

"Ini gue Glacier saudara nya Ice, jangan bilang lu lupa Thorn" jawabnya dengan di akhiri sebuah kekehan.

"Glacier...glac...abang...eh?!!! Abang Glac?! Wahh ini beneran abang Glac?!" Ucapnya dengan penuh semangat, takut salah orang kek dulu.

"Iya, ini abang Glac, udah lama ga ketemu ya Thorn" senyuman hangat itu ia keluarkan untuk Thorn.

Dengan segera, Thorn langsung memeluk Glacier. Glacier yang di peluk pun memeluk balik Thorn.

"Abang sendiri kah?"

"Ga kok, tuh ada tiga temen abang yang lagi ngehampirin teman teman kita" ucapnya. Thorn hanya ber 'ohh' ria setelah mendengar ucapan tersebut.

Bagaimana bisa Glacier dan Thorn saling mengenal? Karena saat SD mereka satu sekolah, tetapi saat SMP mereka tidak lagi satu sekolah di karenakan Glacier yang pindah. Glacier dan Thorn hanya beda 1 tahun saja.

Dalam pertemanan mereka, yang paling muda ialah Thorn dan Solar. Mereka hanya berbeda satu tahun saja dan masih bisa satu angkatan dengan yang lainnya.

Beralih dari Thorn dan Glacier, saat ini ketiga sosok itu mulai menarik perhatian yang lainnya.

"Lagi ngapain Solar?"

"Baca buku"

"Mau buat eksperimen lagi ya?"

"Iy-" perkataan Solar pun di hentikan.

"Kenapa diem?" Sosok itu bertanya kepada Solar.

Solar pun melihat sosok yang mengajaknya bicara tersebut. Alangkah terkejutnya ia karena yang telah mengajak nya bicara ialah kembaran Thorn.

"Sori?!" Ucap nya dengan raut wajah yang kaget.

"Eyyo, dah lama ga ketemu ya" Sori hanya tersenyum manis ketika melihat wajah Solar itu.

"Wah, ga gue sangka lu bakalan sekolah di sini juga" ujar Solar yang kini raut wajahnya sudah kembali seperti sedia kala.

"Ehehehe ya gitulah, aku cuman ikut Frostfire, Supra, Glacier, sekolah di sini juga"

"Gue kangen lu, udah lama kita ga ketemu" ucapnya sambil mengeluarkan senyuman ramah kepada Sori. Sori yang melihat itu hanya tersenyum balik.

Di posisi yang lain, mereka hanya menyapa ramah kembali karena belum terlalu akrab seperti Thorn dan Solar.

Hari ini, para guru di sekolah sedang melakukan rapat. Jadi jam pelajaran mereka kosong hingga pulang nanti. Jam pulang mereka agak di percepat tidak seperti biasanya. Tetapi ada yang janggal....






















































Tunggu sebentar...dimana Ice dan Blaze berada? Mengapa mereka belum juga kembali? Ini sudah sangat lama bagi mereka untuk sebuah pertengkaran...apakah ada sesuatu yang terjadi?

Haii!
Maaf klo pendek, soalnya gue buat ini pas sakit jadi ya ga bisa terlalu detail dan bagus karna gue juga masih baru di sini.
Maaf kalo gaje dan ga sebagus yang lainnya:)
Bantu vote dan komen ya!
Biar gue tambah semangat buat chp selanjutnya! Dadahh

EL- Mystery SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang