Ada Apa? [ chapter 5 ]

352 35 4
                                    








' •EL Mystery School• '


Saat ini, Ice dan Blaze belum juga kembali. Gempa yang menunggu mereka berdua pun mulai cemas. 'Apakah ada sesuatu yang membuat mereka tidak kunjung kembali? Mereka tidak apa apa kan? Kenapa mereka begitu lama?' Isi pikiran gempa di penuhi oleh kata kata yang membuat dirinya menjadi berpikir tentang hal hal yang negatif

Gempa menghela nafas pelan, "huh...Ice dan Blaze kemana? Kenapa mereka belum kembali?" Gumamnya.

Halilintar yang melihat Gempa seperti itu mulai khawatir.

Halilintar menepuk pundak Gempa, "kau oke? Ada masalah? Cerita saja" Gempa melihat Hali secara sekilas, dirinya masih tenggelam dalam pikiran negatif itu.

"Kau memikirkan Ice dan Blaze?"

"Bagaimana kau tau?"

"Hanya menebak, karena sisa mereka berdua saja yang belum juga sampai ke halaman ini"

"Ya begitulah, apa lebih baik jika kita mencari mereka?" Ucap Gempa dengan nada khawatir.

"Gue setuju, ayo kita cari mereka" Halilintar pun berdiri dari posisi duduknya tadi.

"Kipas angin, dispenser, motor, durian, bensin, bendul ijo, Glac, kalian di sini aja gue dan Gempa mau pergi nyari Ice dan Blaze" ucap Hali memberikan amanah kepada yang lainnya.

"Kenapa di cariin? Kan mereka juga bakalan balik Lele" Taufan mulai angkat bicara.

Halilintar yang mendengar ucapan Taufan hanya bisa bersabar, "Masalahnya, ini udah lebih dari satu jam mereka belum kembali jadi lebih baik di cari takut mereka kenapa napa"

Mereka bertujuh hanya mengangguk kan kepala saja setelah mendengar ucapan dari sang Halilintar.  Tanpa waktu yang lama, Hali dan Gempa segera mencari keberadaan Ice dan Blaze.


Berjalan memutari satu sekolah dari sudut satu ke sudut lainnya. Tidak ada tanda tanda kedua sosok itu. Sekarang, Gempa sudah benar benar cemas. Ia takut kalau saja Ice dan Blaze terluka.

Halilintar yang melihat Gempa hanya memenangkan dengan secara mengusap usap bagian belakang punggungnya. Hal itu, berhasil membuat Gempa mulai tenang dan tidak sepanik atau secemas yang tadi.

"Bagaimana ini, mereka belum juga di temukan" Gempa mulai memijat keningnya.

"Tenang dulu, kita pasti akan menemukan mereka"

"Baiklah, eh ponsel? EH IYA?! KENAPA KITA GA TELFON MEREKA AJA!!!" Gempa berteriak dengan kencangnya. Halilintar hanya bisa menutup kedua telinga nya, tidak Taufan tidak Gempa, teriakannya sama sama membuat telinga menjadi bisa pecah.

"Yaudah, coba telfon siapa tau di jawab"

"Okeh okeh sebentar" Gempa pun mulai menghubungi Ice.

Drtt...

Drtt...

Drtt....

Drtt.....

"Gimana?" Halilintar mulai menatap Gempa, berharap ada sebuah jawaban. Tetapi berbanding terbalik dengan raut wajah Gempa yang masih dalam keadaan cemas.

"Tidak di angkat"

"Terus? Coba hubungi Blaze"

"Dia lupa membawa hp" mendengar perkataan itu membuat Halilintar ikut cemas.

Tetapi raut wajah Hali masih seperti biasanya, berbeda dengan hatinya yang sangat cemas karena keberadaan duo bocah itu.

Drtt!!!

Drtt!!!

Drtt!!!!

Gempa dan Halilintar mulai menatap layar hp Gempa yang menyala. Terdapat sebuah gambaran seseorang yang sedang menelfon Gempa. Tidak hanya gambaran, bahkan nama pun tertulis di telfon itu.

'Fang' batin Halilintar yang melihat layar hp itu.

"Tumben sekali Fang menghubungi kita, biasanya langsung ketemu" celetuk Gempa.

"Udah ngomong nya nanti aja, mending kau jawab dulu telfon itu keburu mati ntar" ujar Hali. Mungkin saja itu telfon yang penting bagi mereka tidak ada yang tau.

Gempa segera mengangkat panggilan itu sebelum panggilan tersebut mati.

"Hallo? Fang? Tumben sekali kau menelfon, ada apa?" Ujar Gempa bertanya kepada teman satu organisasi yang sekaligus dengan teman semasa SMP nya tersebut.

"Haii Gempa, gue mau nanya sesuatu" jawab fang di sebrang telfon sana.

"Tanya apa?" Tanya Gempa kembali, di seberang sana terdengar sebuah helaan nafas sedang. "Apa kau sedang mencari Ice dan Blaze?" Gempa yang mendengar hal itu mendadak tidak bisa berbicara.

"Gem? Gempa? Woy! Hallo??" Hali yang mendengar suara fang sedang memanggil Gempa pun merebut ponsel yang ada di genggaman Gempa.

"Fang" panggil nya kepada sosok di seberang telfon itu. Fang yang mendengar suara itu langsung diam sejenak menunggu ucapan apa yang akan Halilintar lanjutkan.

"Kau tau keberadaan Ice dan Blaze sekarang?" Tanya Hali dengan nada mengintimidasi. Tanpa basa basi fang langsung menjawab pertanyaan itu, "mereka lagi bareng gue ini, pas gue ketemu sama nih mereka berdua, mereka sama sama lagi panik dan keringet dingin ntah kenapa" Hali tertegun saat mendengar ucapan dari Fang tersebut.

"Mending lu ke sini buat nyamperin mereka segera, takut ada apa apa gue tanyain dari tadi nih dua orang diem aja" oceh Fang kembali yang dapat membuat Hali fokus pada telfonnya.

"Lokasi dimana?" Tanya Hali

"Parkiran sekolah bagian selatan" jawab Fang

"Jagain mereka, gue otw ke sana" tanpa basa basi Hali pun langsung mematikan panggilan telfon itu.

"Gem, ikut gue" Gempa kini juga telah kembali fokus kepada Hali dan hanya mengangguk kan kepala nya atas perintah dari Hali.

Mereka berdua pun segera berlari menuju tempat yang Fang bicarakan tadi.

EL- Mystery SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang