ATMA 5

41 24 0
                                    

Hai Guys👋
Balik lagi di
TANAH PERLAWANAN 🤗

OKEH. Sebelum baca jangan lupa baca doa ya. Dan jangan lupa juga untuk ramein kolom komentar 👉
Tentunya dengan vote dan follow jangan sampai terlewatkan.Oke langsung saja ke cerita ☺️

Happy reading guys

*
*
*
*

"Selamat! Data anda berhasil di retas."

_Delisa Nayanika Putri.

05. TERBONGKARNYA IDENTITAS
      MR . ROBERT VAN HOUTEN.

Pagi itu cerah, dengan sedikit angin yang berhembus membelah jalan yang sudah mulai mengeluarkan uap panas dari dalam bumi; Suara gaduh terdengar dari Arah sekretariat Atma Nara Garuda.

"Kak Aqsa udah?" tanya Satya.

"Nanti, Sat. Kalau boleh jujur lebih baik saya makan cabe semangkok dari pada ini". ucap Aqsa sambil mundur menjauhi Satya. " Memangnya kamu sudah?" lanjutnya.

"Sudah, Kak. lebih baik Kak Aqsa coba dulu, pasti bisa!"

"Ayolah Kak Aqsa. Kami akan doakan," ucap Seggaf.

"Ta-tapi ini ..." ucap Aqsa panik.

"Astaga! Kak Aqsa kenapa lama sekali. Nih cepat," ucap Satya sambil menaruh benda kecil itu di telapak tangan Aqsa.

"Kalau saya kenapa-kenapa bagaimana?!" Aqsa bertambah panik setelah benda itu berada di tangannya.

"Tenang saja, Kak. Kami akan mendoakan Kak Aqsa," ucap Satya berusaha meyakinkan Aqsa.

"Benar?"

"Ya Tuhan! Iya-iya kami doakan, Kak. Doa makan, doa tidur, semua doa akan kami baca!" sahut Arutala mulai kehilangan kesabarannya.

"Betul?"

"Astaga Tuhan!!! Kak Aqsa masih juga tidak percaya ... Kak Seggaf! Tolong panggil Ipin sekarang!"

"KOK IPIN?" tanya Aqsa.

"Biar Kak Aqsa. Betul ... betul ... betul ... percaya kepada kami," ucap Arutala.

Plakk...

"BRENGSEK MEMANG!! Saya sedang serius, kalian malah bercanda," Aqsa menggeplak kepala Arutala dengan kemoceng yang sejak tadi ada di tangannya.

"Akh ..." Arutala meringis sambil mengusap-usap kepalanya.

Sementara itu dari luar ruangan terdengar suara seseorang yang tidak asing di telinga Aqsa.

"Assalamualaikum," sapa Delisa yang baru saja tiba di sekretariat bersama beberapa anggota perempuan lainnya.

"Nahh. Apa aku bilang. Sudah datangkan yang lebih kejam dari kami," ucap Seggaf.

Mengetahui kedatangan Deliasa Aqsa langsung saja mengambil ancang-ancang untuk melarikan diri.
Namun itu gagal. Setelah Satya yang  mendengar suara Delisa, ia langsung saja menyembulkan kepalanya dari belakang pintu lalu berteriak dengan niat untuk melaporkan Aqsa kepada Delisa.

"DELISA!!! KAK AQ--"

Belum sempat Satya menyelesaikan ucapannya itu, Aqsa tiba-tiba saja menutup mulut Satya dengan tangannya, lalu menahan tubuh Satya hingga kehilangan daya untuk bergerak.

𝐒𝐀𝐓𝐔 𝐀𝐓𝐌𝐀Where stories live. Discover now