ATMA 18

25 11 2
                                    

️SEBELUM LANJUT JANGAN LUPA DI VOTE DAN KOMEN YAH!!!

Okeh happy reading guys

*
*
*
*

"Pertarungan ini milik kita...."

_Fahman Khafi Narendra.


18. MISI PENYELAMATAN PAK RAHMAN

Cahaya fajar mulai memancar disetiap sudut langit; Kini Fahman mulai bersiap menjalankan perintah yang di sampaikan Taufan semalam, tak lupa pula Fahman mengabari seluruh anak Atma lewat grub WhatsApp resmi Atma Nara Garuda.  Pesan tersebut langsung saja mendapat respon dari anak-anak Atma yang lain, mereka semua telah menyatakan kesiapan untuk segera melaksanakan tugas.

Tepat pukul 05:00 seluruh anak Atma telah berkumpul di sekretariat. Fahman yang di tunjuk sebagai pemimpin dalam penelusuran ini segera memberikan arahan kepada yang lainnya, di mana semalam mereka telah di bagi menjadi tiga kelompok oleh Fahman.

"Oke teman-teman, saya rasa kalian semua pasti sudah tahu apa tugas yang telah di berikan pak Ketum kepada kita semalam. Sesuai rencana, kita akan menyusuri setiap tempat di sekitar pembangunan tambang. Untuk teman-teman yang sudah saya tunjuk sebagai pemimpin masing-masing kelompok, pastikan tidak ada satupun tempat yang terlewat sebelum jam satu siang nanti," ucap Fahman.

"Izin bertanya Kak Fahman!" timpal Aiman.

"Iya, silahkan Aiman!"

"Dari tiga kelompok yang terbentuk, kelompok mana yang akan menelusuri dataran tinggi Siguyu?"

"Emnn ... apakah kita juga harus menelusuri gunung itu? Tapi saya belum menguasai area gunung itu!"

"Kalau begitu biar saya dan teman-teman yang menelusuri gunung itu, kebetulan saya pernah beberapa kali di ajak oleh ayah saya untuk mencari tumbuhan rotan di gunung itu," tawar Aiman.

"Bukankan itu akan memakan waktu yang cukup lama?!"

"Kami hanya akan menyusuri tempat di sekitar kaki gunung itu, mungkin saja kami akan menemukan petunjuk di sana," jawab Aiman.

"Baiklah kalau begitu, kita akan segera berangkat. Pastikan semua ponsel aktif agar memudahkan kita untuk saling berkomunikasi. Untuk Anala, Skaya, dan Satya segera pastikan keamanan Kirana, dan jangan lupa hubungi salah satu dari kami kalau Kirana sudah bersama kalian.

Kami akan menunggu konfirmasi dari kalian  di hutan dekat tambang, setelah itu kami baru akan menjalankan penelusuran," ujar Fahman

"BAIK KAK FAHMAN," jawab ketiganya.

"Ya sudah kalau begitu, ayo kita berangkat!" ucap Fahman

Segerombolan anak muda itupun segera meninggalkan sekretariat. Sementara itu Satya, Anala dan Skaya segera menuju rumah Kirana untuk memastikan keamanan Kirana yang merupakan putri kandung dari Pak Rahman.

***

Sesampainya di rumah Kirana mereka mendapati Kirana baru saja selesai menjemur pakaian. Dengan terburu-buru ketiganya menghampiri Kirana.

"Assalamualaikum, Kirana!" ucap Satya.

"Waalaikumsalam ... Satya! Tumben pagi-pagi seperti ini kalian datang bertamu!" ucap Kirana yang merasa sedikit kaget dengan kedatangan Satya, Skaya dan Anala yang terkesan dadakan.

"Jadi begini Kirana ... kami bertiga bermaksud mengajak kamu untuk pergi ke rumah kak Safitra!" ucap Anala.

"Maksudnya? Tunggu ... kenapa kalian terlihat sangat serius, apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Kirana yang kini mulai merasa panik.

𝐒𝐀𝐓𝐔 𝐀𝐓𝐌𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang