ATMA 8

36 21 0
                                    

Holla Guys🤗
Kita lanjut lagi, masih semangat tentunya ☺️

Seperti biasa jangan lupa vote, follow, dan komen👉

Hokeh tanpa berlama-lama kuy di baca!!!

Happy reading guys

*
*
*
*
Lupakan yang melupakan, tinggalkan yang meninggalkan. Lihat yang ada, lihat saja mereka yang membuatmu bahagia.

_Sultan Athala Muhammad.

08. KELUARGA

Siang kini berganti malam; anak-anak Atma sibuk mempersiapkan apa saja yang di perlukan Rahayu. Satya dengan laptopnya, sudah duduk di teras Sekret setelah ba'da shalat isya hingga jam dinding menunjukkan pukul 21:00, pemuda berkulit putih itu sedang mengetik naskah pidato untuk Rahayu. Ia begitu serius meriset segala bentuk adat istiadat dan juga sejarah dari tanah Kaili. Sementara itu Delisa dan teman-temannya sibuk membuat list makan apa saja yang boleh, dan tidak boleh di makan oleh Rahayu selama dua hari kedepan.

"Bagaimana, Sat. Sudah selesai?" tanya Taufan menghampiri Satya yang masih setia menatap layar laptopnya.

"Belum, Kak. Sedikit lagi," jawab Satya menoleh sebentar kemudian meneruskan ketikannya.

"Ya sudah kalau begitu... Usahakan perfect!"

"Siap! Aman pokoknya."

Sementara itu Delisa dan teman-temannya menyerahkan list daftar makanan yang mereka buat kepada Rahayu.

"Kak Rahayu! Ini daftar peraturan makanan yang Kak Rahayu boleh makan, dan tidak boleh Kakak makan. Pokoknya dua hari kedepan makanan Kak Rahayu di atur sama Kertas ini," ucap Deliasa sambil menyodorkan secarik kertas berisi peraturan yang lumayan banyak.

"Berasa orang penting saya," ucap Rahayu terkekeh melihat kelakuan anak-anak Atma yang di luar dugaan, sampai memikirkan hal-hal kecil seperti itu.

"Pokoknya kita kawal sampe selesai!" kekeh Pelita.

"KAK TAUFAN! NASKAHNYA SUDAH SELESAI, MAU SEKALIAN DI PRINT ATAU BESOK SAJA!!" teriak Satya dari tempat duduknya kepada Taufan yang berada di dalam dapur Sekret ia sedang membuat kopi untuk anak-anak Atma.

"LANGSUNG PRINT SAJA, BIAR RAHAYU BISA BELAJAR SECEPATNYA!!" sahut Taufan.

"OKEH... KALAU BEGITU SEKALIAN PINJAM MOTOR YA KAK TAUFAN!!!"

"IYA... KUNCINYA ADA DI RAK BUKU PALING ATAS!!!"

"OKEH."

Satya pun segera mengambil kunci motor lalu bergegas berangkat ketempat Printer terdekat. Sementara itu anak-anak Atma asik berbincang entah mendiskusikan apa, yang jelas kalau Iswa dan Anantara yang membuat forum diskusi, sudah pasti isinya di luar prediksi.

"Nan! Bosan nih. Kita main yuk. Main apa saja, yang penting seru," ucap Aiman.

"Main game bucin yuk! Sekalian membangkitkan khodam buaya di dalam diri Anantara," celetuk Rafail sambil terkekeh kecil.

"Benar tuh! Mumpung kak Aqsa sedang tidak ada, jadi kita tidak akan kena sidang pasal percintaan,"  kekeh Arutala.

"Nah benar tuh... Lagi pula kita bisa praktek gombalan yang kita nonton kemarin itu loh," sambung Anantara.

Di sela perbincangan Sultan datang, mencoba bersosialisasi dengan kelompok buaya jinak Atma itu.

"Ada apa ini?" ucap Sultan sudah curiga dengan diskusi gang buaya itu.

𝐒𝐀𝐓𝐔 𝐀𝐓𝐌𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang