bab10

72 8 0
                                    

Seharian Jelita mengemas barangnya masuk ke dalam kotak . Tidak banyak barang yang perlu dibawa kerana di London, sudah banyak yang sedia ada . Uncle nya sudah siap untuk menyambut kedatangan mereka sekeluarga .

Beralih pada bahagian wardrobe , Jelita memilih baju yang agak sesuai untuk dibawanya . Cuaca di London sejuk , tidak banyak baju yang perlu dibawanya dari Malaysia . Selebihnya dia akan beli sahaja di sana .

Jelita ternampak akan satu kotak besar berwarna ungu muda . Jelita tersenyum melihat kotak itu . Isi dalam nya diteliti . Barang - barang di dalam kotak itu dipenuhi oleh hadiah pemberian Adam . Sejak kecil hadiah yang diberi Adam , yang mana tidak boleh dipakai lagi atau rosak , Jelita tidak akan membuangnya , malah dia simpan di dalam kotak tersebut .

Ada beberapa jenis kad hari lahir di dalam kotak tersebut , juga dari Adam .
Satu album tebal di ambil .

Album itu ditilik satu persatu . Banyak tersimpan kenangan di dalam album tersebut . Gambarnya dari hari pertama dia lahir , menyambut hari lahir , pandai berjalan, habis tadika dan banyak lagi . Kebanyakan juga gambar itu terselit Adam di mana - mana . Ada gambar Adam sedang menyakatnya . Ada gambar Adam memujuknya . Adam gambar dia dan Adam berdiri bersebelah tersenyum ke arah kamera . Semua tentang Adam .

Tanpa dia sedari , air matanya jatuh menitik di atas album tersebut . Kepala nya di dongak, cuba untuk menghentikan air matanya . Puas sudah dia menangis . Jujur dia akui , dia tidak bersedia untuk pergi meninggalkan Adam . Sejak lahir , masuk tadika , masuk sekolah rendah dan masuk sekolah menengah , dia pasti bersama Adam . Macam mana kehidupan nya selepas ini . Dia sudah terbiasa bersama Adam . Selepas ini sorang di benua Asia , sorang di benua Eropah . Perbezaan jarak dan masa yang terlalu jauh .

Jelita cuba memujuk hatinya . Maybe kalau syarikat uncle nya di London cepat pulih , mereka akan kembali cepat ke Malaysia . Itu janji walidnya . Setiap gambar di album itu dibelek . Setiap kali itu juga air matanya menitis . Entah bila dia akan menghabiskan masanya bersama Adam lagi . Itu dia tidak tahu .

***

Semua barang - barang sudah dimasukkan ke dalam kereta . Dato' Ardi dan Datin Julia akan menghantar mereka sekeluarga ke airport . Inilah hari yang kalau boleh Jelita tidak mahu jalani .

" Jelita , aku tidak ikut hantar kau sampai airport ya. Aku ada kerja yang tidak boleh di elakkan ." Adam berpesan kepada Jelita .

"Hmm." Hanya itu yang dibalas Jelita. Jelita sedikit terasa dengan sikap Adam itu . Ini merupakan hari terakhir mereka , tetapi Adam masih mementingkan kerjanya . Entah kerja apa yang Adam lakukan .

"Kau jangan nakal - nakal kat sana Jelita . Dengar cakap bonda dan walid . If you need a shoulder to lean on , i can be that person . I hope you remember what we went through. No matter how much we fight , i will always here , for you . No matter what length of time it is for and regardless of the long distance, i will always there for you . Jelita , kau kena ingat some bonds cannot be broken. Because even though you're not physically here, your heart is  lives on within me.  Aku sayang kau Nawal Jelita .
We won't forget each other's right?
May we depart to meet again ." Tangannya naik mengusap sayang kepala Jelita .
Adam berhenti di situ . Dia tidak mampu untuk meneruskan kata - katanya lagi . Kepala nya di dongak sebentar . Dia perlu kuat dihadapan Jelita . Empangan di matanya sehabis mungkin ditahan .

"I'm lost of words Adam . No words can express the sorrow that i felt because i'm leaving . There are a million things I wish I could say to you. You've always been the person i look for in a crowded room and u always will be. Thank you untuk semua nya . I will always treasure the memories that i created with you . Kau tunggu aku ya . Thank you for being my safe space , Jebat Adam . Kolam air matanya pecah . Esakan nya didengari oleh orang sekelilingnya . Hari ini dia tidak perlu berpura - pura kuat . Biarlah semua yang disini menjadi saksi bahawa dia tidak rela dengan perpisahan ini . Biarlah Adam tahu dia juga tidak mahu perpisahan berlaku antara mereka . Biarlah mereka tahu hati ini menanggung sakit yang amat dalam .

Destiny's willWhere stories live. Discover now