CHAPTER 5: PART 1 - ERROR MOD

297 50 4
                                    


***



***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Satu minggu berlalu, waktu berjam-jam dihabiskan untuk memahami sesuatu yang baru. Jaemin dan Hina terlihat berdiri bersebelahan, keduanya sama-sama memperhatikan Pack Down-Act Lvl.5 yang sebelumnya telah memindai secara menyeluruh isi dari implan perangkat lunak siber model terbaru itu.

Hina mendekat kearah sisi lain dari layar sentuh hologram yang di dominasi oleh warna biru dengan sebuah pad tablet ditangannya. Sisi layar hologram menunjukkan sebuah hasil berbeda terhadap pemindaian, satu layar mengenai alat dan bahan keras dari implan, layar lainnya menunjukkan jenis-jenis kode yang digunakan dalam merancang implan, layar lainnya menujukkan gambaran tubuh manusia dengan beberapa petunjuk pada bagian-bagian vital.

Jaemin sibuk mengetikkan sesuatu pada keyboard yang terarah pada komputer miliknya, bukan merupakan bagian dari layar sentuh hologram yang menjadi acuan untuknya mengetik, mengisi komputernya dengan informasi baru dan jenis-jenis kode yang digunakan dalam implan tersebut.

"Haruskah kita memanggil Yizu nuna?" Hina bertanya saat memperhatikan layar hologram berisikan informasi mengenai bagian-bagian vital dari tubuh.

Informasi yang berada di dalam layar itu sebenarnya mudah dipahami. Layar hologram menunjukkan bahwa implan tersebut memiliki tingkat penggunaan cukup tinggi pada bagian-bagian vital yang difokuskan menggunakan lingkaran. Sangat mudah dipahami, bagi Jaemin. Pemuda itu menggelengkan kepalanya lalu menjawab Hina tanpa mengalihkan pandangannya dari layar, "Tidak perlu."

Hina menganggukkan kepalanya paham. Itu artinya tugasnya sudah selesai, Hina hanya fokus dalam menganalisis pembuatan dari implan itu sendiri dan memecahkan beberapa kode ringan. Setelah semua itu selesai Jaemin akan mengambil alih, pemuda itu akan mencari cara untuk memecahkan kode-kode dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan mulai membuat mode dengan membuat kode-kode baru yang nantinya akan disimpan ke dalam implan model terbaru itu.

Tanpa berpikir panjang, Hina mematikan pad tablet yang ia bawa lalu berjalan keluar dari ruangan luas yang juga merupakan kamar Jamein ini. Hina sama sekali tidak memberitahu Jaemin jika ia akan keluar dari ruangan karena itu hanya akan mengganggu fokusnya. Saat fokus wajah Jaemin akan terlihat sedikit menyeramkan, seluruh aura disekitarnya seolah memberi perintah bagi siapa pun untuk pergi menjauh dan tidak mengganggunya.

Pernah pada satu hari, Jisung masuk ke dalam kamar Jaemin untuk mengantarkan makan malam, ia mengetuk pintu namun sama sekali tidak ada jawaban dari sosok yang lebih tua darinya itu. Jisung akhirnya memilih untuk membuka pintu kamar Jaemin dan masuk ke dalam. Jaemin bahkan tidak menyadari kehadirannya saat pintu terbuka, atau saat ia berjalan untuk menaruh nampan berisikan makan malam itu diatas meja lampu pinggir ranjang.

Jisung menghampiri Jaemin dan menyentuh bahunya, berniat menyuruh pemuda manis itu untuk makan. Namun reaksi yang diberikan oleh Jaemin membuat Jisung terkejut. Jaemin akan menatapnya dengan datar dan dingin, ia akan menghembuskan napasnya kasar dan mulai mengeluarkan banyak kata dengan nada tinggi. Tapi tidak semua mendapatkan perlakukan yang sama. Setidaknya sejauh ini, hanya satu orang yang tidak pernah Jaemin marahi jika mengganggunya.

CYBERPUNK: THE VARIEGATION BLUE • NOMINWhere stories live. Discover now