CHAPTER 10: PART 2 - LOVESICK

236 42 8
                                    

***

[ RISE, Node

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[ RISE, Node. Year 2048 ] 

[18 years old Jaedvin & Jegar]

Pukulan yang Jeno berikan pada samsak untuk latihan sama sekali tidak membuatnya merasa puas. Cybertech figther itu kembali berusaha memfokuskan seluruh perhatiannya. Sudah satu bulan berlalu dari Jeno yang menceritakan mengenai Jaemin yang ternyata menjalin hubungan dengan pria dewasa bernama Sezra itu. 

Dan dalam satu bulan itu juga Jeno dan Jaemin sangat jarang bertemu, mungkin dalam satu bulan itu Jeno hanya bertemu Jaemin dua kali. Selain berusaha membuang jauh pikiran mengenai sahabatnya, Jeno juga berusaha mengabaikan Eric dan Karina yang terlihat tidak berhenti menyanyikan lagu patah hati.

Jeno sebenarnya sangat ingin melempar samsak ini pada kembaran sedarah dan tidak sedarahnya itu. Pukulan kembali Jeno berikan pada samsak di hadapannya, tidak mau mempedulikan apapun, Jeno memilih untuk tenggelam dalam dunianya.

Disisi lain, Ryujin yang baru masuk ke dalam ruang latihan terlihat mendelik saat melihat Jeno terlihat begitu fokus namun frustasi disaat bersamaan. Setelahnya, pemudi itu berteriak keras agar mendapatkan perhatian temannya, "Jeno! Seseorang mencarimu!"

"Jaemin?" Jeno berhenti memukuli samsak lalu menatap kearah Ryujin.

Mata Ryujin menyipit lalu menggelengkan kepalanya lambat, "Bukan. Dia salah satu dari penonton vip."

Keheningan memenuhi isi ruang latihan. Tidak ada satu pun yang berbicara, Kejadian ini cukup aneh, penonton vip biasanya merupakan kalangan atas. Walaupun mereka memiliki freepass untuk memasuki setiap ruangan atau tempat di dalam bangunan cybertech ring, orang-orang berego tinggi seperti mereka tidak akan mau repot-repot menginjakkan kaki berkeliling beberapa ruangan atau tempat kotor di bangunan cybertech ring. 

Jeno mendekat kearah kursi yang memanjang lalu mengambil botol minum miliknya sebelum keluar dari ruang latihan. Meninggalkan Karina, Eric dan Ryujin dengan banyak bertanyaan di dalam kepala mereka.

Saat Jeno keluar dari ruang latihan ia melihat pemuda yang kemarin menemuinya di tempat parkir. Jeno meminum air minumnya terlebih dahulu sebelum bertanya, "Apa yang kau lakukan disini?"

"Menonton pertarunganmu." jawabnya singkat.

Tidak ada yang salah dengan jawaban tersebut. Jeno memang akan bertarung siang nanti. Tapi pertanyaan Jeno sebenarnya lebih detail, "Maksudku, apa yang kau lakukan ditempat ini. Kau seharusnya berada di ruang vip."

"Aku punya freepass." pemuda manis itu menujukkan kartu freepass miliknya.

Jeno menghembuskan napasnya, "Baiklah. Sato?"

Wajah pemuda manis itu berubah menjadi sedikit muram saat menyadari jika Jeno tidak mengingat namanya. "Shota, namaku Shota."

"Maksudku, Shota." suasana terasa begitu canggung, Jeno mengusap tengkuknya sendiri, "Kau kemari untuk menemuiku?"

CYBERPUNK: THE VARIEGATION BLUE • NOMINWhere stories live. Discover now