CHAPTER 17: PART 3 - CALCULATION ZONE

255 38 9
                                    







***



Persiapan yang dilakukan sudah sempurna. Misi pencurian pertama dilakukan di kota Vei Town, dan hanya 4 orang yang akan pergi yaitu, Jaemin, Jeno, Yiyang dan Hina. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hacker mereka, Ningning. Keempatnya harus mencuri informasi terlebih dahulu di perusahaan manucorps ville, karena sistem di dalam kota elit tidak bisa ditembus dengan mudah.

Jaemin setidaknya harus mencuri satu data di dalam perusahaan itu agar Ningning bisa berseluncur dengan mudah di jejaring siber untuk mencaritahu dimana letak kunci microchip yang Sezra inginkan berada. Selain itu, Ningning juga bisa mendapatkan banyak informasi baru mengenai isi jaringan di kawasan elit yang bisa saja terhubung pada kasus orang-orang hilang.

Jaemin memasukkan koper miliknya pada mobil Mokita OR2600 yang akan menjadi kendaraan keempatnya. Jenis mobil keluaran terbaru dengan gaya sedikit tua. Mobil Mokita OR2600 adalah salah satu mobil dari banyaknya mobil yang Sezra koleksi. Ia mengirimkan mobil ini beberapa minggu yang lalu. Jaemin awalnya ragu untuk menerima, terutama Jeno yang sedikit mendelik malas saat melihat mobil modern yang bahkan sudah bisa malayang ini berada di depan matanya. Jeno sebenarnya sangat kagum saat melihat mobil ini, namun isi hatinya tidak mau menerima jika Sezra memberikan benda mahal ini dengan cuma-cuma pada mereka. Harga diri Jeno serasa sedikit terinjak.

Berbicara tentang Jeno, Jaemin sama sekali tidak melihat keberadaan sahabatnya disekitar sini. Mereka memang akan berangkat besok sore, jadi seharunya Jaemin tidak merasa aneh dengan ketidak hadiran Jeno malam ini. Terutama, akhir-akhir ini sahabatnya itu sangat jarang mengunjunginya kecuali jika memeliki keperluan untuk mengirimkan sebuah implan mod. Entahlah, mungkin pemuda bernama Shota itu benar-benar berhasil mendapatkan hati sahabatnya, walau terasa sedikit aneh bagi Jaemin.

Pemuda manis itu menggelengkan kepalanya cepat lalu menutup bagasi mobil. Tidak banyak yang mereka bawa, karena Jaemin dan rekan lainnya tidak berniat untuk tinggal cukup lama disana. Dan lagi, Sezra juga mengatakan sudah ada beberapa pakaian yang ia sediakan disetiap apartemen yang akan ditinggali oleh pemuda manis itu. Jaemin berjalan kearah pintu yang menghubungkan basement dengan lantai satu dari ruko, ia berjalan menaiki tangga lalu memilih untuk melewati lorong yang terhubung dengan ruang kerja, Hina, Taehyun dan Ningning hingga sampai pada toko implan yang dirinya dan Jisung buka dibagian paling depan ruko. Berhadapan dengan sebuah restoran china yang terlihat selalu ramai.

"Hyung, kau mau es krim?" Jisung menawarkan satu batang es krim mangga yang baru saja ia buka.

Jaemin menggelengkan kepalanya cepat, "Tidak. Habiskan saja."

Tidak ada tawaran kedua, Jisung segera memakan es krim itu dengan terburu-buru. Mungkin pemuda itu takut jika Jaemin berubah pikiran dan mengambil es krim yang tengah ia habiskan. Mata Jisung menatap kearah Jaemin yang terlihat duduk melamun di kursi dengan pandangan lurus kearah restoran dengan lampu-lampu merah menerangi malam, membuat sosok yang lebih muda melihat kearah restoran china di hadapan dan Jaemin secara bergantian. Sesuatu tengah mengisi pikiran sosok yang lebih tua. Jisung menggigit bagian terakhir dari es krim yang ia makan, lalu membuang stik es krim ke tempat sampah dan duduk disamping Jaemin.

CYBERPUNK: THE VARIEGATION BLUE • NOMINWhere stories live. Discover now