06

708 81 204
                                    

Maaf banget baru bisa Update. Niatnya mau Hiatus fokus buat UAS. Tapi gak tega, jadi aku bela-belain update untuk menghibur kalian dari semrawutnya UAS.

Prasasti dengan kesal meninggalkan Leon yang tengah menyeringai kearahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Prasasti dengan kesal meninggalkan Leon yang tengah menyeringai kearahnya. Semakin ia memikirkan ucapannya, semakin ia tersadar. Di dunia ini yang lebih cantik darinya dan lebih kaya kedudukannya adalah hal mudah yang bisa didapatkan Leon. Namun bahkan diantara semua gadis itu, Leon tidak tertarik. Lalu bagaimana dengan pelayan kumuh sepertinya?

Prasasti dengan kesal mendengus menatap pantulan dirinya di kubangan air. Tepukan keras tiba-tiba datang hingga membuat tubuhnya terhuyung. Setelah anaknya, ibunya yang datang. Sungguh Prasasti ingin menangis dan hampir depresi meladeni keluarga seperti ini.

"Kenapa lo?" Tanya Revina memperhatikan raut lesu Prasasti.

"Laper. Pengen makan orang." Ucap Prasasti dengan raut kecut.

"Kirain gara-gara anak gue. Temenin gue yok, tapi jangan sampek ketahuan penjaga." Ucap Revina membuat kerutan di dahi Prasasti.

"Lo kalo dateng ke gue gak bawa bencana bisa gak? Sekarang apa lagi niat absurd di otak lo?" Sinis Prasasti.

"Lo laper kan? Gue mau ajak ke pasar rakyat. Disana enak-enak, tapi kita harus nyelinap."

"Kenapa harus nyelinap sih? Kan pake kereta sama penjaga juga bisa." Protes Prasasti tidak setuju dengan majikannya itu.

"Kalau bisa yang menantang kenapa harus yang mudah."

"Siany*ng yang kena hukuman gue bangs*t." Kesal Prasasti membuat Revina mencomot bibir Prasasti yang tengah menggerutu.

"Shhtttt, udah jangan protes apa gue suruh anak gue kawin sama lo sekarang juga."

Ucapan ringan namun sontak membuat Prasasti melebarkan bola matanya. Dengan segala umpatan dalam hati Prasasti akhirnya setuju untuk mengikuti Revina. Diam-diam mereka menyelinap keluar tanpa diketahui penjaga istana.

Sejenak Prasasti mengedarkan pandangannya dengan keramaian pasar tradisional yang belum pernah ia lihat. Kemudian tercenung melihat Revina yang asyik memakan manisannya. Bukannya ini momen yang tepat untuknya menyelamatkan diri?

Secepat kilat Prasasti membaur dengan keramaian dan lalu-lalang masyarakat setelah memanfaatkan kelengahan Revina.

"Sumpah enak banget ini gulali. Lo harus coba-" Ucap Revina terdiam karena tidak mendapati Prasasti disisinya.

"Anj*ng kabur. Aduh... Beg* banget sih gue." Gerutu Revina mulai celingukan mencari keberadaan Prasasti.

Sedangkan dilain sisi, gadis itu sudah berlari jauh dari hiruk-pikuk pasar dan menyelinap masuk di kereta barang entah kemana perginya, yang penting ia ingin terbebas dari keluarga ajaib itu.

Dilain sisi, langkah Revina terhenti kala melihat Rodolfo sudah berada dihadapannya dengan wajah datar. Meneguk ludahnya susah payah dan mendekat dengan perlahan.

180Degrees [RETURN AGAIN]Where stories live. Discover now