12

565 56 15
                                    

SPAM GAKKKK?! SPAM GAK😡AYO SPAM DULUUU👇

Suara bising aula berganti senyap kala derap kaki sosok paling agung penguasa seluruh negeri melangkahkan kakinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara bising aula berganti senyap kala derap kaki sosok paling agung penguasa seluruh negeri melangkahkan kakinya. Sorot tajam sekelam dasar lautan menghembuskan aura dingin menusuk.

"Salam dan selamat datang di kediaman kami Yang Mulia matahari Kekaisaran Agung." Ucap Kaisar Zenus hormat pada Leon.

"Aku bangga sekali denganmu Kaisar Zenus, kemampuanmu sungguh luar biasa. Dan aku turut berduka karena tak lama ini kau kehilangan istri kesayanganmu."

"Walau bagaimanapun juga, negara membutuhkan Permaisuri yang baru. Yang Mulia." Ucap hormat Kaisar Zenus meskipun Leon usianya lebih muda dan setara dengan usia anaknya, Kenzio.

"Wah, sungguh? Kau sudah memikirkannya?"

"Ya. Saya akan memperkenalkan dia nanti dihadapan Yang Mulia Kaisar Messi." Ucap Zenus menanti kedatangan seorang gadis.

Dilain sisi, Prasasti hanya diam termangu menatap pantulan kaca. Tepat dibelakangnya, Kenzio juga menelengkan kepalanya menatap sosok yang ada di pantulan cermin.

"ITU SIAPA C*K?!" Teriak Prasasti menunjuk sosok dirinya.

"Itu elo tol*l! Tapi cakep juga anj*ng! Lo jangan keluar deh. Bahaya."

"Aduhhh... Gimana nih, gue gak bisa jelek."

Kenzio mengerutkan keningnya mendengar ucapan Prasasti. Gadis dihadapannya telah berubah seperti putri Cinderella. Kulit putih bak porselen, rambut halus terurai dengan indah, permata dan mutiara yang menghiasi gaun selaras dengan kulitnya.

"Dengerin gue, lo jangan ngomong, jangan bertingkah yang aneh-aneh. Lo cukup diem! Paham?!" Peringat Kenzio membuat Prasasti mengangguk patuh.

"Lo nanti masuk sendiri. Gue gak mau ikut nimbrung di pesta." Ucap Kenzio mengantar Prasasti ke depan pintu ballroom.

"Eh kemana? Temenin gue lah! Wah gak bestie lo." Tarik Prasasti dengan puppy eyes.

"Nyebat. Ngudud sambil berak." Balas Kenzio membuat Prasasti syok.

"Eh gue ikut lo aja deh." Ucap Prasasti membuat Kenzio menganga.

"Jangan ngadi-ngadi lo! Berapa harga gaun sama perhiasan yang lo pake sekarang? Gaji lo 5 tahun gak cukup."

"Tapi, tapi gue takut rame. Huaaa.... Gue kalau ngumpul banyak orang bisa sesek, pusing. Gue sama lo aja ya..."

"Hmm." Dengus Kenzio merasa lelah menghadapi Prasasti.

Pada akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke Taman menikmati kesunyian dan temeram lampu ditemani rembulan purnama.

Dalam kesunyian, Prasasti melihat pahatan sempurna Kenzio bersinar seakan aura terpantul dari cahaya bulan. Tampan dengan pakaian mewah dan gaya angkuh menyesap nikotin membuat Prasasti tak henti-henti berdecak kagum.

180Degrees [RETURN AGAIN]Where stories live. Discover now