Bab 8 : Izinkan Aku

147 17 7
                                    

Haiii, apa kabar?
Gimana? Masih nungguin cerita ini?

Ayo ajak teman-teman kamu untuk baca berita ini biar makin banyak yang tahu.
Bisa pula share di semua sosial media yang kalian punya yaaa, tag aku juga boleh 😽

Jangan lupa vote dan komen ya guys biar akunya semangat lanjutin ^^

Happy reading!

~~~

Aku hanya ingin bahagia.
Menjalani hidup penuh ketenangan.
Dan pastinya, akan selalu ada kamu yang ku cinta.
Bersama, bergandeng tangan.

— Abimanyu Ghaffar Elrasyid —

☔☔☔

Setelah berganti gaun untuk malam resepsi, MUA langsung pulang begitu saja. Mereka akan datang besok untuk mengambil semua perlengkapan dan aksesoris. Syafira beruntung karena tadi Banyu sudah membantu melepaskan pernak-pernik di hijabnya yang membuat Syafira kesulitan jika dia melepaskannya sendiri. Setelah Banyu pergi, Syafira mulai melepas gaun berwarna gold pilihannya itu dan menggantungnya di sudut ruangan bersama dengan barang-barang lain.

Syafira menatap pantulan dirinya sendiri di cermin meja rias kamarnya. Wanita itu hanya memakai manset putih dan celana legging dengan rambut terurai panjang. Syafira masih tidak menyangka, malam ini akan jadi malam yang panjang untuknya dan Banyu. Syafira duduk dengan perasaan yang campur aduk. Tangannya bergerak mengambil micellar water dan kapas. Pelan-pelan ia mulai menghapus sisa-sisa make up hingga tidak ada noda sedikitpun di wajahnya.

Sebelumnya, Syafira juga mendapat banyak kado dari teman-teman bidannya. Katanya, Syafira wajib membukanya malam ini juga. Karena ada barang yang sangat penting.

Syafira menatap tumpukan kado yang memang belum dia buka. Namun, dia langsung tahu kado dari Tiara karena wanita itu sendiri yang menyisihkan kadonya dari kado-kado lain.

Syafira begitu penasaran akan isinya. Karena itu dia langsung membukanya. Syafira membelalak, pipinya memerah melihat sebuah baju tipis berwarna merah yang begitu seksi. Biasanya, Syafira hanya melihat di film-film barat. Tetapi, kini dia memegang dengan tangannya sendiri.

Sebuah note tak lupa Syafira baca meski dengan pipi yang terasa panas.

Selamat malam pertama, Kak.
Jangan lupa di pakai biar makin hot!

“Tiara, kamu iiiiih,” rajuk Syafira. Jika Banyu melihatnya, sudah dipastikan dia akan menertawakan Syafira yang malu dengan wajah merah padam itu.

Tok Tok!

“Syafira, aku masuk ya.”

Mendengar suara Banyu, Syafira lantas berlari ke kamar mandi. Namun, karena terburu-buru dia justru membawa baju tersebut bersama.

Banyu sudah melepaskan jasnya dan menggantungnya di lengan. Dia masuk ke dalam kamar setelah memastikan teman-temannya pulang. Bukan, Banyu justru memaksa mereka pulang karena selain ingin segera bertemu dengan Syafira, Banyu juga sudah merasa sangat lelah. Dia ingin segera beristirahat.

Fyi, Bunda Yumna dan Kinan pun sudah pulang sejak sore. Meskipun pihak besan sudah menawarkan untuk menginap saja, namun Kinan rupanya rewel di keramaian. Karena itu, Banyu meminta Bunda untuk memberi Kinan pengertian bahwa mereka tidak akan bertemu sampai Banyu dan Syafira pulang bulan madu nanti.

On Your Wedding DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang