12

9.4K 616 15
                                    

Kevin sengaja tidak ingin membuka bajunya saat di pukul karena dia tidak ingin Kakaknya melihat punggungnya dan menjadi jijik saat memandangnya.

Di banding rasa cambukan sang Kakak yang tidak ada apa-apanya, Kevin sudah pernah merasakan lebih dari ini.

Kevin ingin mengobati lukanya, tapi sangat sulit karena luka itu berada di punggungnya. Maka dari itu dia memilih mengobati lukanya yang bisa di jangkau tapi jika tidak bisa maka dia memilih membiarkan.

"Aku mandi dulu deh." Ucap Kevin langsung mengarah ke kamar mandi, dan membilas tubuhnya di balik shower, cukup perih karena lukanya msih baru.

Setelah selesai Kevin mencari kaos hitam polos tak lupa celana pendek selutut, lalu mengarah ke meja belajar mencari obat yang bisa menyembuhkan lukanya. Setelah ketemu obatnya Kevin pergi ke cermin membuka setengah bajunya lalu mengoleskan obatnya ke dalam lukanya.

Selesai mengobati lukanya Kevin memilih merebahkan dirinya di kasur dengan posisi tengkurep.

Tak butuh waktu lama mata yang sering memacarkan kekosongan itu berlahap tertutup menandakan pemilik mata itu sudah tidur.

***

"Ngapain kesini?" Ucap serak Kevin karena baru saja terbangun, dia merasa seseorang memperhatikannya dalam tidurnya memilih membuka matanya.

"Maaf," Ucap Kevan dengan sendu.

"Kata Papa kamu di rumah sakit?" Bukan menjawab Kevin justru bertanya.

"Iya tapi nggak nginep," Ucap Kevan pelan masih terus memandang Kevin dengan raut sendunya.

"Kenapa si?" Risih Kevin bangkit dari tidurnya lalu duduk dan menjaga jarak dari Kevan.

"Maaf Vin," Kata Kevan sekali lagi.

"Ngapain minta maaf, orang nggak ada salah kok!!" Ujar Kevin dengan kerut di wajahnya menandakan benar-benar bingung dengan ucapan Kevan.

"Maaf Vin gara-gara aku kamu di cambuk sama Kak Areksa maaf sama ucapan ku di kantin tadi nggak seharusnya aku ngomong kek gitu ke kamu, aku terlalu kasar sama kamu."

"Gapapa." Jawab singkat Kevin bingung harus menjawab apalagi, kalau di tanya benci atau tidak setelah kejadian ini rasanya tidak mungkin. Hanya saja saat mengingatnya ada rasa sakit yang tidak bisa di jelaskan, rasa sakit yang tidak ingin Kevin ingat lagi.

"Pasti sakit kan? Sini aku obati," Ujar Kevan ingin melangkah ke Kevin.

"Stop!!!" Seru Kevin menghentikan Kevan yang ingin melangkah.

"Gapapa udah aku obati mending kamu balik aja Mama sama Papa pasti nyariin." Ujar Kevin panik, dia tidak ingin kembarannya melihat lalu memandang jijik dirinya.

"Kamu yakin?" Ucap Kevan memastikan.

"Iya yakin udah sana balik," Jawab Kevin melangkah ke Kevan lalu mendorongnya pelan kearah pintu dan menutupnya.

Saat ingin melangkah kearah meja belajar, bunyi pintu terdengar dari arah luar.

"Apa lagi?" Ucap Kevin kesal, mengirah kembarannya masih belum kembali ke kamarnya.

"Maaf Vin," Ujar Areksa di depan pintu Adiknya, memang setelah memukuli Kevin dia memilih pergi tapi beberapa jam memikirkan kelakuannya terhadap Kevin mungkin dia salah.

"Cuman itu?" Jawab Kevin.

"Lalu?"

"Kalau emang permintaan maaf untuk cambukan tadi mending nggak usah, soalnya takut di ulangi lagi." Setelah mengatakan itu Kevin menutup pintu lalu menuju ke meja belajar, memang setiap Kakaknya melakukan kesalahan selalu saja meminta maaf lalu di ulang kembali.

Kevin tidak ingin terlalu berharap lalu di hempas begitu saja itu jauh menyakitkan di banding luka fisik yang selama ini dia terima.

"Cih, sia-sia gue minta maaf responsnya kek gitu." Ujar Areksa kesal lalu pergi di depan pintu kamar Kevin. Udah nuruni ego buat minta maaf karena merasa bersalah justru di kasih respons tidak mengenakan hati.

Areksa akui dia memang salah, karena selalu menggunakan kekerasan setiap emosi biar bagaimana pun Areksa tidak pernah di ajarkan Papanya untuk bermain fisik jika emosi karena takut Adik perempuannya terkenak imbasnya hukum alam itu nyata menurut Areksa.

Tapi Papanya juga salah kenapa tidak mencegatnya saat dia membawa Kevin ke gudang. Kenapa hanya diam saja seolah membenarkan kelakuannya?

***

"Kevin lawan dengan tenaga penuh," Ucap pelatih saat melihat Kevin melawan dengan biasa saja.

"Buat apa Pak? Nanti Edo kesakitan," Ujar Kevin bercanda di tanggepi serius oleh Edo lawan Kevin.

"Enak aja lo rasain nih." Mengangkat tubuh Kevin lalu membanting keras tubuh Kevin keatas lantai.

"Siapa yang kesakitan sekarang lo atau gue?" Remeh Edo dengan bangga karena merasa menang dari Kevin.

"Gila sakit woy," Teriak Kevin, saat merasa tubuhnya di banting begitu saja dia belum siap masalahnya, dan lagi luka cambukannya belom mengering.

"Gue banting ga keras-keras amat perasaan aela lebay lo," Kata Edo sinis lalu pergi kembali ke tempat duduknya.

"Ya emang ga keras tapi karena luka di punggung ngebuat tambah sakit dobel," Batin Kevin masih meringkis.

"Yaudah latihan sampek sini saja, silakan pulang  sana kalian, ganggu pemandangan mata saya saja." Ucap pelatih dengan songong lalu pergi begitu saja tanpa peduli protes murid lain.

"Pelatih gadungan, latihan belom beberapa jam udah pulang aja." Protes pemuda bertindik.

"Woy pelatih gadungan justru yang ngerusak pemandangan mata itu lo," Teriak dengan kurang ajarnya pemuda dengan luka di garis matanya.

"Gue bayar mahal-mahal cuman buat kek gini doang. Ini namanya makan gaji buta, bangsul amat tu pelatih."

"Lain kali kalau ketemu nggak sungkan-sungkan gue jotos tu muka songong." Ujar pemuda dengan rambut acak-acakan seperti tidak di sisir.

"Emang lo berani?" Sahut pemuda lain.

"Kagak lah ajir pelatih sendiri gue jotos, yang ada gue K.O duluan," Jawab ngegas pemuda rambut acak-acakan tadi.

Sedangkan Kevin yang melihat teman-teman mengomel berbagai hal merasa lucu, baru kali ini menemukan momen seperti ini.

***

balek² udah dobel two 😁😁😁😁 (apase prik)

vote dongg syZg hehehe😁😁😁 jangan vote setengah² nnti ga semangat vote tu yang lain bukan chapter satu ajaa.
batin pembaca bilek :
"bnyk mau dah nih org untung² gue vote,"

aku uda ada ide buat ngelanjuti gaes, nnti aku ceritain masalalu nya Kevin kesayangan ku, terus aku kasih Kevin buat ada temen kasian ga punya temen dri cilik.

btw makasi yaa sarannya buat kamu yang ngasih sarann aku hargai saran kamuu lop dehh untukmu 🫰😁 nnti aku coba pikirin lagi...

udh gapapa aku tuh kalau baca dikit doang yg penting menghibur diri sendiri...
votee aku maksaaa🤗🤗
muhehehe  makasii yang udah vote ☆☆☆
aku doain nnti husbunya ga mati kalau udh vote tpi klw husbumu eren ya gabisa di doain.

Different (END) Where stories live. Discover now