[ 13 ] Siapa itu 3?

478 41 5
                                    

Boboiboy terbangun dari pingsannya. Menatap orang yang sedang menyetir disebelahnya.

"Gue lapar, minggir dulu dong, tuh ada pecel" ujarnya membuat orang tersebut terkejut.

"Loh, bentar... Nut?" Boboiboy terkejut saat melihat orang yang sedang menyetir. Ternyata itu adalah Nut. "Maaf, boy" ucap Nut

"Aku.. udah suka sama kamu dari awal kita ketemu, saat mpls. Awalnya, aku pengen banget nyatain perasaan aku ke kamu waktu kelas 10.
Cuman.. sikap kamu yang cuek kesemua orang membuat aku takut. Jadinya aku mengurungkan niatku. Dan aku memberanikan diri untuk berkenalan sama kamu waktu itu. Dan aku kesel banget liat kamu pacaran sama Fang penghianat. Kamu tau? Aku seneng banget kamu Nerima coklat yang aku kasih waktu kamu juara olimpiade!! Dan aku juga dalang dibalik kertas dimading, sekali lagi maaf."

"Dan.. aku juga yang sering mengintai kamu pake drone. aku bener bener cinta sama kamu Boy. Kamu cantik, imut, kamu punya segalanya"
Ujar Nut membuat Boboiboy malu.

"AH TAI, jangan kaya gitu" ujar nya sambil menggeplak nut dengan sangat keras, lalu menutupi mukanya dengan kedua tangannya. Yang digeplak merasa sakit, geplakan itu sangat keras mengenai pahanya.

"Tapi.. gue yakin, Lo bisa nemuin cinta sejati Lo sendiri. Lo liat? Banyak orang lain diluar sana yang pastinya mau sama Lo. Jangan putus asa, jangan menyerah, gue yakin Lo pasti bisa" ujar Boboiboy sambil menepuk pundak nut perlahan dengan memberikan senyuman yang manis.

"Haha, makasih. Tapi aku cuma mau kamu, ayo kita udah nyanpe" Ujar nut lalu keluar dari mobil.

"Tai, Sia Sia gue ngasih motivasi, gue kira bakal dibebasin" ucap nya sambil menatap nut yang akan menghampiri dirinya. Nut membuka pintu lalu mengendong Boboiboy, badan Boboiboy tidak begitu berat, makanya nut bisa membawa Boboiboy.

Nut lebih tinggi dari Boboiboy. Ya berbeda 8 cm saja sebenarnya. Boboiboy 160 cm dan Nut 168 cm (menurut Wikipedia)

Nut meletakkan Boboiboy disebuah sofa, dan nut duduk disebelah Boboiboy. "Lah, kita belum beli pecel" ujar Boboiboy, Nut menoleh lalu berdiri mengambil makanan yang ada didalem lemari.

"Ini aja, keluarga ku kaya soalnya, gapunya yang kaya gitu" ujar nut sambil memberikan sekotak pizza. Boboiboy menatap nut dengan tatapan datar.

Karena lapar, Boboiboy memakan saja pizza itu.
Nut memperhatikan Boboiboy yang sedang memakan pizza tersebut dengan sangat lahap.

"Anyway, Lo ga taro obat-obatan dimakanan ini kan? Atau racun?" Tanya Boboiboy memastikan.

"Ya ga lah, negatif thinking Mulu" Ujar nut sambil memainkan handphonenya. Boboiboy kembali memakan pizza tersebut hingga habis tak tersisa.

Boboiboy dan Nut saling bertatapan. Tatapan Boboiboy membuat nut salah tingkah. Boboiboy tersenyum miring. Ia berjalan menelusuri basecamp Nut untuk mencari kamar mandi.

Nut yang mengira Boboiboy akan kabur, ia langsung memegang tangan Boboiboy.

"Mau kemana?" Tanya Nut

"Kamar mandi goblok, cepet udah kebelet ini" umpat Boboiboy merasa kesal karena disaat ia sedang terburu-buru seseorang menahannya.

"Emang tau? Dimana kamar mandinya?" Tanya Nut

"Gatau bego, makanya ini mau menjelajah" umpat Boboiboy

"Gausah marah-marah dong, nanti cantiknya ilang" Gombal nut

"Gapapa, biar Lo jadi gasuka gue nanti" ujar Boboiboy, Nut sedikit kecewa karena ia kira Boboiboy akan salting dengan gombalannya, namun malah sebaliknya.

Nut melepaskan tangan Boboiboy. Setelah dilepaskan Boboiboy membuka setiap ruangan yang ada. Baru pertama kali ia menemukan basecamp besar.

Setelah menemukan kamar mandi ia masuk tak lupa juga untuk mengunci pintu. Nut tersenyum miring, ia sudah menyimpan camera disana.

Nut membuka hpnya dan melihat Boboiboy dikamar mandi. Namun, Boboiboy hanya berkaca pada cermin yang ada diwastafel.

"Berantakan Aelah" ujar Boboiboy sambil membenarkan rambutnya.

"Gajadi deh, udah ga sakit ini perut" ujar nya lalu membuka pintu kamar mandi. Boboiboy melihat Nut dengan wajah kecewanya.

"Kenapa Lo?" Tanya Boboiboy, Nut tidak menjawab pertanyaan Boboiboy. Sepertinya nut tidak sebaik yang dia kira. Boboiboy awalnya mengira jika nut ini green Flag, namun ternyata salah. Jiwa red flag nya tertutup oleh parasnya yang imut ini.

"Lo putih kaya kulkas dirumah gue anjay" ujar Boboiboy

"Masa sih? Thanks pujiannya"

"Tai, Lo pikir itu pujian? Bego" umpat Boboiboy membuat nut sangat-sangat shock. "Kebiasaan ya? Suka ngomong kasar gitu?"

"Gue gini ketika ada orang yang bikin gue kesel aja" ujar Boboiboy mencari pembelaan.

"Tapi gaboleh tau" Nut mencoba menasehati Boboiboy. yang dinasehati hanya memutar bola matanya.

"Udah? Lo suka banget ya nasehatin orang? Giliran dinasehatin balik gamau? Kenapa ya ada orang kaya Lo gini" ujar Boboiboy sambil melipat tangannya di depan dada.

Nut melihat Boboiboy marah menjadi gemas sendiri, ia mendekati Boboiboy lalu berbisik.

"Udah aku bilang, aku cuma mau kamu" bisikan itu membuat Boboiboy merinding.

"Ih takut, kaya suara chucky" ujar Boboiboy lalu pergi menjauh dari Nut. Tiba-tiba ada suara pintu diketuk, suaranya berasal dari pintu depan.

Nut yang mendengar itu lalu berjalan menuju pintu, ia membuka pintu tersebut lalu melihat siapa orang yang datang dan ternyata itu adalah temannya, Sai.

Sai datang sambil membawa sekantong cemilan.
Untuk mereka makan bersama Boboiboy.

"hm.. tumben banget Lo ngetuk pintu sebelum masuk, biasanya main dobrak" Nut tertawa kecil, yang ditertawakan menatap Nut sinis.

"Awas lo, gue mau ketemu dia" ujar sai mendorong nut yang menghalangi jalan, dan masuk mencari Boboiboy.

Boboiboy yang sedang duduk disofa sambil melamun terkejut melihat seseorang yang datang. "Hai, ketemu lagi" ujar sai

"Lo lagi?" Boboiboy menatap sai yang sedang berjalan kearahnya dengan tatapan sinis.

"Ini aku ada bawa cemilan buat kamu, buat kita nonton bareng-bareng disini" ujar sai sambil mengeluarkan cemilan yang ada didalam kresek hitam tersebut.

"Ga, gue mau pulang" ujar Boboiboy

"Ta--"

"Pokoknya gue mau pulang" Boboiboy memotong sai dan hal ini membuat sai geram. Karena, kesabaran sai setipis tisu dibagi 20

Ia mencengkram rahang Boboiboy dengan sangat kuat, Boboiboy tidak bisa bernafas, ia memberontak sekuat tenaga.

Untungnya ada nut yang mendorong sai dan membantu melepaskan cengkraman tersebut.
Boboiboy terbatuk-batuk, ia menatap sai dengan tatapan sinis dan sai juga menatap Boboiboy dengan tatapan sinis.

"Gausah lawan aku, aku gasuka." Ujar sai lalu kembali mendekati Boboiboy. Boboiboy bergeser sedikit menjauh dari Sai. Nut langsung menahan sai yang mencoba mendekati Boboiboy.

"Udah tuh, jangan kaya gitu" ujar nut berusaha menenangkan sai. Tiba-tiba hp sai berdering.

Sai mengeluarkan hp dari sakunya dan melihat nama kontak penelepon, dan ternyata itu Fang.

"Fang tadi ngejar Lo ga?" Tanya Sai kepada nut.

Nut mengangguk, "iya, tadi dia ngejar cuman kayanya kehilangan jejak dianya"

Sai menolak panggilan dari Fang.

"Boy.. ayo kita buat anak." Ucap Sai membuat Boboiboy terkejut.


A Stalker? | Fangboy End.Where stories live. Discover now