[ 27 ] Life after break up

644 35 4
                                    

[ 27 / 30 ]

All too well - Telur gulung🎵

2 hari kedepan hidup Fang benar-benar kacau, setiap malam ia selalu membeli alkohol. 1 hari kebelakang, Fang yang sudah bosan berada dirumah Boboiboy dan karena Boboiboy belum juga kembali, ia pun meninggalkan rumah Boboiboy masih dalam keadaan berantakan.

Minggu siang.

Fang membeli lagi alkohol dan meminum itu sendirian dirumahnya. Bibi yang sudah mulai lelah mencium bau alkohol yang begitu menyengat dari kamar Fang membuat Bibi mabok juga.

Dan juga bibi lah yang harus membereskan botol minuman itu semua. Memang, sebelumnya Fang emang selalu begini. Tapi tidak pernah separah ini, hingga tiap malam bisa membeli 20 botol alkohol, apa ini merupakan tindakan bundir?

"Udah Aden, jangan mabok-mabokan terus. Kalo nyonya tau Aden gini, nanti gimana?" Ujar bibi mencoba menasehati Fang. Namun diabaikan oleh Fang.

"Berisik bi, lagi gamau dengerin Omelan bibi." ujar Fang dingin.

Bibi hanya menghela napas sebelum meninggalkan kamar Fang.

"Haha, bisa-bisanya orang seganteng gua ditinggalkan begitu aja? Sayang sekali" ujar Fang sambil mengusap rambutnya kebelakang. Sedari tadi ia terus mengobrol dengan cermin.

Bibi hanya takut, jika orang dalam cermin itu merespon. "Aduh, si Aden ngomong sendiri. Jadi aku yang takut"


Bibi pergi menjauh dari kamar Fang untuk menelepon Giana.

"Hallo nyonya"

"Hallo bi, kenapa?"

"Anu nyonya, Aden Fang selalu ngobrol sama cermin. Bibi takut kalo misalnya orang dalem cermin bikin respon berbeda" ujar bibi

"Aduh bi, saya juga ya takut kalo ini. Coba bibi ajak dia keluar kamar. Ajak ngobrol di halaman bareng pa Supri, jangan dibiarkan di kamar terus bi, saya takut juga soalnya."

"Aduh, boro-boro ngajak Aden keluar, di ajak ngobrol saja tatapannya kosong Bu, mungkin karena efek alkohol yang dikonsumsi oleh Aden."

"Astaga.. dia minum lagi? Yasudah bi, lusa saya usahakan pulang ya bi. Coba minta bantuan pa Supri saja atau siapa yang ada di rumah"

"Baik nyonya"

Bibi menutup telepon lalu kembali melakukan pekerjaannya.

Dikamar, Fang terus berbicara sendiri layaknya seperti orang gila. Bau alkohol dikamar itu sangat menyengat, bahkan bibi saja yang sedang menyapu halaman rumah dapat mencium bau alkohol tersebut.

Teman-teman Fang datang berkunjung kerumah Fang. Mereka memakirkan mobilnya lalu berjalan menuju pagar rumah Fang. Kevin mengetuk-ngetuk pagar itu, seseorang membukakan pagar tersebut secara perlahan. Dan menampakkan seorang perempuan memakai daster sambil memegang sebuah sapu.

"Ada apa dek?" Tanya bibi

"Ini eee.. mau ketemu Fang" ujar Kevin. Bibi mengangguk lalu mempersilahkan mereka berdua untuk masuk.

Kevin dan Areksa pun masuk kedalam rumah Fang. Di depan pintu kamar Fang, Kevin dan Areksa mencium bau alkohol yang sangat menyengat dari dalam ruangan ini.

A Stalker? | Fangboy End.Where stories live. Discover now