[ 30 ] married, End.

219 18 0
                                    

[ 30 / 30 ]

6 tahun berlalu

Hari ini Fang sedang sangat sibuk, pekerjaannya terus muncul tidak selesai-selesai. Akhirnya ia menyandarkan tubuhnya pada kursi sambil meregangkan tubuhnya yang sudah sedikit pegal.

Disisi lain ia juga sangat rindu pada Boboiboy, sudah 6 tahun ia tidak menghubungi Boboiboy.

"Aduh, pegel banget. Ini juga ga beres-beres,"

"Boboiboy gimana ya sekarang?" Gumam Fang sambil menatap langit biru yang berada di luar jendela.

"Ah, aku gaboleh santai-santai aku harus cepat cepat biar beres" Ujar Fang lalu kembali memfokuskan matanya pada layar komputer.

Malam hari -

Pada malam hari Fang berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya dikantor, Fang mengendarai mobil menuju kerumahnya.

Fang memperhatikan lampu-lampu dipinggir jalan, mengingatkan saat Boboiboy dan Fang duduk di bawah lampu sambil bermesraan.

Terkadang, ia juga menangis karena sangat merindukan Boboiboy. Entah kenapa, Boboiboy selalu bilang kalo dia sibuk, sehingga Fang lebih memilih untuk tidak menganggu Boboiboy.

"Boy.. aku kangen." Ujar Fang sambil menunduk, meneteskan air matanya.

Sesampainya dirumah-

Rumah itu sangat sunyi, sepi, hanya terdengar bunyi jam yang bergerak. Fang mendudukkan tubuhnya di sofa, membuka handphonenya, melihat kontak Boboiboy.

"Telepon, jangan.."

"Jangan deh" Fang mengurungkan niatnya untuk menelepon Boboiboy, karena takut akan menganggu Boboiboy.

Fang pergi kedapur, mengambil 1 mie instan dan memasaknya. Lalu memakannya dengan lahap. Setelah makan, Fang pergi mandi agar segar kembali, tubuhnya penuh dengan keringat. Walaupun kerjaan Fang hanya duduk tapi setiap hari tubuhnya selalu memproduksi keringat.

"Ahh.. seger banget habis mandi" ujar Fang lalu melilitkan handuk pada pinggangnya. Dan pergi berjalan menuju kamar tidurnya.

Fang mengambil sepasang baju dengan celana pendek, lalu memakainya. Fang mendudukkan dirinya pada tepi kasur. Menatap sebuah celengan yang berada di atas laci sebelah kanannya.

Ya, celengan itu adalah kumpulan uang yang sudah Fang kumpulkan untuk biaya menikah bersama Boboiboy nanti. Fang selalu mengisi 100 ribu setiap harinya, Mungkin sudah ratusan juta yang Fang kumpulkan untuk biaya menikahnya.

Sebenernya Fang tidak usah menabung untuk biaya nikah, namun ini kemauan Fang untuk menabung saja, dan Boboiboy menyetujui nya.

"Boboiboy, uang tabungan buat kita nikah sudah 4 celengan, tapi kamu belum kembali kesini." Ujar Fang sambil menatap celengan yang ada foto Boboiboy di depan celengan itu.

"Kamu manis banget difoto ini" Gumam Fang sambil mengusap foto tersebut. Fang menyimpan kembali celengan tersebut, lalu menarik selimut dan tidur.

Pagi hari -

Pada pagi hari di hari Minggu, Fang bangun cukup pagi hari ini yaitu pukul 06:30. Fang pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya. Fang duduk dimeja makan lalu melahap telur ceplok yang sudah ia buat.

Fang ada rencana untuk melakukan jogging, namun rasa malas yang luar biasa membuat Fang membatalkan rencana itu.

Selepas makan Fang menaruh piring bekas makannya di wastafel, Fang berharap piring itu bisa mencuci dirinya sendiri ( mustahil )

Fang membawa handuk lalu pergi ke kamar mandi. Selepas mandi, Fang pergi keluar menuju supermarket terdekat untuk membeli bahan makanan.

Fang masuk ke dalam supermarket lalu mengambil troli dan berjalan menuju rak makanan.

"Mie instan lagi apa ya?" Gumam Fang sambil berjalan ke rak mie instan.

"Hm.. kari atau rendang ya?" Fang sedikit kebingungan disini, ia tak dapat memutuskan pilihannya. Pada akhirnya Fang memasukkan keduanya kedalam troli lalu berjalan menuju rak lain.

Bugh!

"Aduh, maaf!" Fang terkejut saat troli nya menabrak seseorang.

"Eh?" Gumam Fang, ia merasa mengenali siapa orang yang ia tubruk.

Fang lebih terkejut saat orang itu menoleh ke arah Fang. Dan itu.. BOBOIBOY!

Lutut Fang lemas, melihat orang yang ia tunggu selama bertahun-tahun akhirnya dipertemukan kembali.

Fang langsung memeluk tubuh Boboiboy, Boboiboy tersenyum lalu kembali memeluk tubuh Fang.

Fang menangis di dalam pelukan itu

"Eh? Kenapa nangis?" Tanya Boboiboy

"K-kamu hiks k-kenapa ga bilang? Hiks kalo sudah pulang.." Fang menangis tersedu-sedu

"Hehe, sengaja. Biar suprise!" Seru Boboiboy lalu melepaskan pelukan tersebut.

"Aku kangen banget sama kamu!" Ujar Fang Sambil memegang kedua tangan Boboiboy.

Boboiboy semakin cantik, tidak! Emang cantik! Kulitnya semakin lembut, wangi tubuhnya yang masih sama membuat rasa rindu Fang terobati.

Beberapa menit kemudian

Boboiboy dan Fang sudah membayar belanjaannya masing-masing

"Mau pulang bareng ga" tawar Fang kepada Boboiboy. Boboiboy berpikir sejenak lalu mengangguk, "boleh, kamu ga kerja?" Fang menggeleng.

"Ayo masuk tuan putri.." ujar Fang membukakan pintu mobil untuk Boboiboy, Boboiboy hanya tersenyum melihat kelakuan Fang lalu masuk ke dalam mobil Fang.

Setelah memastikan Boboiboy masuk, Fang menutup pintu lalu masuk juga ke dalam mobil.

Fang menyalakan mesin mobil lalu menjalankan mobilnya. Di dalam mobil suasananya sangat hening, tidak ada yang mengangkat suara untuk memulai obrolan, Fang yang masih belum menemukan topik terus berpikir, Aha!! /Lampu merah

"Boy" panggil Fang. Boboiboy yang merasa namanya dipanggil pun menoleh kearah orang yang memanggilnya "hm?"

"Hm.. mau kah kamu menjadi pendamping hidupku?" Ujar Fang sambil memberikan sebuah cincin berlian yang sangat bersinar.

Boboiboy tersenyum lalu mengangguk "sure!" Jawab Boboiboy, Fang bahagia mendengar jawaban Boboiboy. Ingin rasanya jingkrak-jingkrak ditengah jalan sambil menari saking bahagianya.

Fang memeluk Boboiboy, dan Boboiboy membalas pelukan Fang.

"Aku udah nabung untuk biaya kita menikah loh" Ujar Fang. Boboiboy terkejut, Fang ternyata se effort itu untuk dirinya

"Beneran?" Tanya Boboiboy meyakinkan, Fang mengangguk "sure, apa si yang ngga buat kamu" ujar Fang dengan nada menggoda lalu mencolek pipi gembul Boboiboy.

"Kamu emang hebat!" Fang tersenyum bahagia.

2 bulan kemudian..

Boboiboy dan Fang kini sudah menjadi pasangan resmi. Mereka sudah menikah secara resmi, banyak juga kerabat, teman-temannya yang menghadiri acara pernikahannya.

"Terimakasih, sudah ada untukku, Boboiboy!"

End.

A Stalker? | Fangboy End.Where stories live. Discover now