[ 18 ] september

352 31 4
                                    

• --- •


September.

5 bulan kemudian, Boboiboy telah menginjak kelas 12. Boboiboy juga telah serah terima jabatan di OSIS. Jadinya, ia sudah bebas dari perintah pa Samsul. Hubungan Fang dan Boboiboy juga semakin langgeng. Selama 5 bulan, tidak ada orang yang menganggu hubungan mereka. Semenjak sai dan nut pindah sekolah, hubungan mereka tidak ada yang menganggu.

Boboiboy mengambil buku diary nya dan menuliskan sesuatu disana. Buku itu sangat dijaga oleh Boboiboy, Isi dalam buku tersebut tidak ada yang tahu, ibunya, pacarnya tidak ada yang tahu isi buku diary tersebut.

Setelah menulis, Boboiboy membuka halaman-halaman sebelumnya, membaca nya sambil tersenyum. Saat berada disuatu halaman yang ia benci, Boboiboy segera menyobek halaman itu agar ia tidak melihat lagi apa yang ia tulis pada halaman tersebut. Lalu membuang kertas itu kedalam tong sampah dirumahnya.

"Gue benci itu semua"  gumam Boboiboy lalu menaruh buku diary nya diatas laci.

• --- •

Semenjak Boboiboy sudah tidak menjabat di OSIS, ia selalu datang agak siangan, tidak pagi seperti biasa, beda dengan Yaya yang tetap datang pagi walaupun sudah tidak menjabat.

Boboiboy belakangan ini selalu menolak ajakan Fang untuk berangkat bersamanya, dengan alasan ayahnya yang akan mengantarkannya sekolah. Fang berpikir apakah Boboiboy menghindar? Ah tidak mungkin, jika istirahat Fang selalu berduaan dengan Boboiboy dikelas Boboiboy, dan.. biasa saja, cubit-cubit pipi, cium kening masih biasa.

Boboiboy masuk kedalam kelasnya, semua siswa menatap Boboiboy. "Tumben ga Dateng awal lagi?" Tanya Ying.

"Gue males kalo misalnya harus bangun pagi banget, dan gue kan udah Gausah piket keliling lagi mulai sekarang" ujar Boboiboy lalu mendudukkan bokongnya pada kursi miliknya.

Yaya masuk kedalam kelas sambil membawa selembaran kertas. Semua panik terlihat ketakutan melihat kertas tersebut, bagaimana tidak? Kertas yang dibawa Yaya adalah kertas hasil ulangan harian matematika mereka kemarin.

"Semuanya, aku bagiin hasil ulangan harian kalian, kata Bu Fera bagi yang belum nanti keruangan ibu Fera sehabis pulang sekolah dan yang nilainya dibawah 75 diremedial, oiya Bu Fera gabisa masuk dikarenakan ada rapat dulu" ujar Yaya semua siswa mengangguk paham.

"Aku mau tanya" ujar salah satu siswa sambil mengangkat tangan. Yaya mengangguk sebagai isyarat untuk mempersilahkan siswa tersebut untuk bertanya.

"Kenapa harus diruangan Bu Fera? Apa gabisa disini aja?" Tanya siswa tersebut.

"Gatau, tapi tadi kata Bu Fera soal kalian berbeda dengan yang kemarin" ujar Yaya menjawab pertanyaan siswa itu.

"Oke aku bagiin ya, yang merasa namanya dipanggil maju kedepan" ujar Yaya lalu memanggil nama-nama siswa untuk mengambil hasil miliknya.

"Boy, Lo berapa?" Tanya Gopal, Boboiboy menunjukan jarinya sembilan. Gopal mengangguk, Boboiboy bertanya juga kepada Gopal.

"Lo berapa?" Gopal menunjukkan jarinya hanya empat. Boboiboy terkejut, bukankah Gopal telah belajar bersamanya sebelum ulangan harian? Kenapa masih saja nilainya di bawah.

"Hehe, gue buru-buru boy ngerjainnya kemarin, makanya nilainya segini" ujar Gopal cengengesan, Boboiboy hanya menatapnya datar.

Selagi teman kelasnya sedang remedial dan diawasi oleh Yaya + Ying. Ini adalah kebebasan bagi mereka yang nilainya sudah diatas 75.
Boboiboy membuka hp nya lalu mencari nomor
Fang.

A Stalker? | Fangboy End.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang