03. Velocity Legion

163 45 56
                                    

H A P P Y R E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H A P P Y
R E A D I N G

"Mama, Kak Arka di mana?" tanya Keisha.

Via yang sedang mencuci piring di wastafel menoleh ke arah Keisha yang menanyakan sang kakak.

"Ada di kamarnya, lagi belajar mungkin. Echa ga belajar juga?" tanya Via seraya memercikkan sisa-sisa air di tangannya.

Keisha menghembuskan napasnya. "Males, ah. Kan di sekolah udah belajar, masa di rumah belajar lagi?"

"Dasar!" Via menyentil dahi Keisha pelan.

"Kalo gitu aku mau ke kamar Kak Arga aja. Bye, Mama."

Keisha berjalan menaiki anak tangga satu per satu ke ruangan yang ia tuju sembari bersenandung kecil.

Tok, tok, tok!

"Kakak! Echa coming!" ucap Keisha.

"Masuk aja, Cha."

"Ih, berantakan! Bukunya berserakan di mana-mana," protes Keisha. Gadis itu berjalan, kemudian memunguti benda-benda yang ia temukan di sana dan menaruhnya di tempat yang semestinya.

"Ya kan biar mama ngira belajar," elak Arga.

"Woah, apa ini?"

Dengan sigap tangan kanan Keisha mengambil bingkai berisikan foto orang-orang dengan pakaian serba gelap, sebelumnya ia tak pernah melihat gaya foto seperti itu.

"Baju itu, Cha," canda Arga.

"Itu foto-foto gue sama geng gue," ucap Arga.

"Woah, Kak Arga punya geng? Aku mau ikut gengnya Kak Arga!" ucap Keisha antusias.

Arga memalingkan wajahnya yang sedang menatap Keisha. Andaikan Keisha tau, geng itu tidaklah seperti apa yang ada pada bayangannya.

Sebuah geng motor bernama Velocity Legion yang diketuai oleh Arga, dan beberapa anggota inti yaitu Rafa, Faril, dan Angga.

Velocity Legion menggambarkan kecepatan dan solidaritas. Velocity berarti kecepatan, sementara Legion merujuk pada kelompok besar atau pasukan. Secara keseluruhan, nama ini bisa diartikan sebagai kelompok yang bersatu dalam semangat kecepatan dan ketangguhan.

Awalnya Arga membangun Velocity Legion tanpa tujuan yang jelas. Akan tetapi, lama kelamaan ia mulai ingin menyeriuskan geng motornya ini dengan dibantu teman-temannya. Alhasil, saat ini anggotanya sudah mendekati angka ratusan. Tidak mendunia, tetapi cukup terkenal di kotanya.

"Nggak boleh, Echa perempuan nggak boleh ikut geng-gengan," ucap Arga.

"Yah ...." Echa menekuk bibirnya.

"Udah, sana tidur. Mau tidur bareng gue?" tawar Arga.

"Engga, ah. Kamar Kak Arga berantakan, aku mau tidur sama Kak Arka aja."

Step Twins [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang