Step Twins [SUDAH TERBIT]

21. Pernyataan-pernyataan

H A P P Y
R E A D I N G

"Kenapa, Kak Burung?"

"Gue mau ngomong sesuatu."

Keisha berjalan mengikuti Elang ke salah satu rak buku. Tadi saat bel istirahat dibunyikan, Elang menemuinya di kelas dan mengajaknya ke perpustakaan.

"Kak Burung mau nyariin buku buat aku baca?" tanya Keisha.

Elang menggeleng. "Cha, gue suka sama lo."

"Aku juga suka sama Kak Burung."

"Kak Burung udah aku anggep sebagai kakak aku!"

Senyum Elang yang sudah mengembang ketika mendengar Keisha menyukainya juga, luntur seketika saat mengetahui kalimat lanjutan yang gadis itu ucapkan.

"Selama ini gue nggak pernah nganggep lo sebagai adek. Serius, gue mau lo jadi pacar gue," ungkap Elang.

"Aku nggak boleh pacaran."

"Sama Arka?" tebak Elang.

Keisha mengangguk. "Iya."

"Keputusan ada di lo, mungkin kita bisa pacaran diem-diem. Gue tunggu jawabannya tiga hari lagi."

•••

"Zea, sini! Nis-nis, nis-nis ...."

"Emangnya kucing? Digituin."

"Hehe."

Keisha menjentikkan jarinya di depan Zea agar hewan kecil itu mengikuti langkahnya.

Ini sudah hari ketiga dari saat itu, dan Keisha tidak mengingatnya sama sekali.  Selama tiga hari ini juga ia tidak bertemu dengan Elang, sepertinya laki-laki itu menghindar bertemu dirinya.

Setelah selesai memberi makan Zea, Keisha duduk di sofa rumahnya. Menggulir layar ponselnya, hingga melihat satu notifikasi yang menarik hatinya untuk membuka.

Elang:
Istirahat pertama besok gue tunggu di perpustakaan.

Keisha:
ASTAGA, LUPA!

Elang:
Udah gue duga.

Menatap rentetan pesan yang tak terlalu panjang itu membuat Keisha bimbang, ia harus memikirkannya malam ini juga.

Keisha tidak memiliki minat untuk menjalin hubungan, ia sama sekali tak terpikirkan untuk berpacaran. Akan tetapi, di sisi lain Keisha juga tidak mau pertemanannya dengan Elang menjadi buruk hanya gara-gara itu.