Sudah terbit di Teori Kata Publishing, ig: @teorikatapublishing. Hubungi 087768968182 (Penulis) untuk pemesanan.
[GUE TANTANG LO BACA PART 1. SERU LANJUT, GA SERU YA UDAH, SIH, LANJUT AJA. GUE JAMIN SERU!]
Cerita ini diikutsertakan dalam event PENSI...
Julian tidak memarahinya, ia hanya memberi nasihat agar tidak diulangi. Setelah itu ia memerintahkan putrinya untuk mengganti seragam sekolah menjadi pakaian santai, karena sejak tadi Keisha sama sekali belum beranjak.
"Hm, kenapa Kak Arga sering dihukum, sedangkan Kak Arka ngga? Padahal kan mereka kembar. Harusnya kalo satu dihukum, satunya juga harus dihukum. Terus kenapa Kak Arka nggak ikut gengnya Kak Arga? Kak Arga jahat banget ngga ngajakin Kak Arka." Keisha berbicara dengan dirinya sendiri saat ia sedang mengganti baju.
Selama hampir sebulan Keisha berada di sini, ia selalu mengamati kedua kakak tiri kembarnya yang berbeda itu. Dari kondisi kamar mereka yang tak sama saja sudah membuat Keisha merasa aneh.
Dulu Keisha memiliki teman kembar, kepribadian mereka sama, tapi mengapa Arka dan Arga tidak?
"Aku mau izin sama Papa, ah. Pasti Papa bolehin."
Keisha berjalan menemui ayahnya. "Papa, nanti sore aku mau main sama Kak Burung boleh nggak?"
"Burung siapa?"
"Elang, Pa," sela Via.
"Boleh, tapi jangan lama-lama," ujar Julian.
"Nggak boleh, cewek itu diem di rumah aja," potong Arga yang tiba-tiba datang.
"Kata Papa boleh, pokoknya aku mau main!" keukeuh Keisha.
"Gue ikut."
"Pa, liat Kak Arga. Gangguin aku."
Julian kemudian menegur Arga untuk tidak terlalu mengekang adiknya, biarlah untuk hari ini. Mungkin Keisha juga bosan.
"Wle!"
Tiba saat hari mulai sore, belum terlalu gelap. Elang sudah berada di rumah Keisha, sekarang ia sedang mengobrol dengan orang tua Keisha sembari menunggu gadis itu bersiap. Keisha sempat ketiduran, jadi kini ia tergopoh-gopoh.