Bab : 14

1K 106 18
                                    

SUDAH seminggu berlalu, dan setiap detik yang berlalu itu terasa seperti di neraka bagi Zayyan

Dirinya hanya terkurung pada kamar besar ini, sunyi, dingin dan begitu kesepian dirinya hanya dapat pergi dengan bebas di sekitar tempat tidur, atau merenung pada sebuah jendela menatap keluar, hanya ada pepohonan sejauh matanya memandang, dan Zayyan menyimpulkan bahwa rumah ini berada di dalam hutan, semakin membuat dirinya frustasi karena tidak tahu hutan apa dan dimana ini.

Jika ke kamar mandi Leo lah yang akan mengantarnya, melepas sejenak borgol pada kakinya lalu menggendong Zayyan menuju kamar mandi, meski pemuda manis itu memberontak sekuat tenaga namun Leo seolah tak perduli, Zayyan bahkan begitu risih ketika dirinya mandi dan Leo berdiri pada ambang pintu, mengawasi dirinya melalui iris-hitam itu

Zayyan pernah hampir berhasil kabur dari gendongan Leo, dan hampir saja mencapai pintu kamar jika saja Leo tak berhasil menangkap nya, dirinya segera di angkat layaknya karung beras lalu di banting kembali pada ranjang, dan hal itu benar-benar membekas pada ingatan nya, Leo menciumnya dengan begitu ganas. Menahan seluruh pergerakan nya, tidak ada kelembutan sama sekali dalam ciuman itu dan Zayyan semakin membenci nya.

Suara pintu yang terbuka membuat Zayyan tahu bahwa itu Leo, jelas siapa lagi yang dapat datang kepadanya dengan begitu bebas.

Leo mendekat, memeluk tubuh kecil itu dari belakang dan menghirup dalam-dalam aroma bunga Stargazer yang menguar dari tubuh Zayyan. Leo masi ingat jika si manis pernah mengatakan bahwa dirinya menyukai aroma dari bunga hibrida Lili itu, hingga Leo pun menyediakan sabun khusus untuk si manis pakai disini, bukankah Leo sangat perhatian?

"Sweetheart, bagaimana harimu hm? " Leo bertanya, mengecup pipi bulat itu dengan penuh cinta, sedangkan Zayyan hanya diam bergeming dengan pandangan lurus ke arah luar jendela

Leo melirik sejenak wajah yang hanya menampilkan kehampaan itu, ia mendengus pelan

"Aku bertanya pada mu Zayyan"

"Apa dirimu berfikir aku baik-baik saja? Aku ingin pulang. " Dan itu adalah jawaban yang Zayyan berikan setelah nya, dengan tatapan tajam yang menghunus langsung kepada iris-gelap laki-laki Gemini itu

Leo menarik nafasnya sejenak, melepaskan pelukan nya lalu mengarahkan Zayyan untuk berbalik ke arah nya

"Itu tidak akan pernah terkabulkan Zayyan. "

"Aku membencimu. " Sudut mata bulat itu kembali memerah, menyiratkan keputus asaan, amarah dan kesedihan di sana, Leo membuang pandangan nya. Enggan untuk menatap balik, hatinya berdenyut nyeri melihat tatapan kebencian yang Zayyan arahkan kepadanya

Apa yang kurang darinya? Apa? Leo jauh lebih baik, Leo juga dapat memiliki segalanya tak kalah dari Sing. Lalu kenapa Zayyan tak mau bersama nya?.

"Zayyan aku mencintaimu, aku benar-benar mencintaimu mengapa kamu tidak mengerti sedikit pun"

Si manis tertawa mendengar hal itu, diri nya menyingkirkan tangan Leo yang masih memegang kedua bahunya. Lalu menunjuk wajah Leo dengan jemarinya

"Kau mencintai ku? Lucu sekali Leo, kau tidak sadar setelah semua ini? Kamu hanya terobsesi dengan ku. Obsesi gila yang mengerikan hingga kamu berbuat sejauh ini, kamu tidak mencintai ku. Sedikit pun tidak! "  Ujarnya dengan amarah yang menggebu, Leo terdiam sebelum kilatan mengerikan pada wajah nya muncul, dirinya tersenyum remeh, bergerak maju dengan tatapan intimidasi yang begitu pekat, bahkan hingga membuat si manis kini mundur secara perlahan namun naas, tubuhnya terhalangi oleh jendela yang berada tepat di belakang nya

Leo mencengkram kedua bahu Zayyan dengan erat hingga dirinya meringis sakit

"Kamu meragukan cinta ku? Kamu meragukan perasaan ku yang hanya tertuju pada mu selama lima tahun ini? Kamu tau seberapa gila nya aku karena tidak dapat menemui mu lagi karena aku selalu di awasi ayah ku? Hebat Zayyan. Hebat"

FLOWER [ SingZay ] EndWhere stories live. Discover now