Bab 2 :

1.4K 145 12
                                    

SING kini tengah terduduk dengan wajah sombong di atas motor besarnya, tersenyum meremehkan saat Jek -lawan nya- tiba, Leo dan Wain yang berada di samping nya ikut tersenyum mengejek menatap wajah percaya diri Jek

"ku kira Sing yang arogan ini tidak akan menerima tantangan ku" ucap Jek tersirat nada mengejek di dalam nya, Sing hanya menatap malas menanggapi hal itu

"diam kau Jek, kau lupa siapa yang telah membuat dirimu dan teman-teman mu masuk ke rumah sakit sebulan yang lalu?" Ucap Wain yang membuat Jek menggerang kesal, dia masih ingat bagaimana Sing seorang diri membabak belurkan dirinya dan juga teman-teman nya sebulan lalu

"diam kau berengsek, tutup mulut mu atau ku robek" ucap Jek pada Wain

Wain hanya tertawa mengejek

"coba saja jika bisa pecundang"

"sudahlah tidak berguna meladeni argumen tolol nya" timpal Leo yang sejak tadi diam menyimak, ia menyerahkan helm yang ia pegang pada Sing yang kini sudah bersiap

Jek berdecih kesal, memakai helm nya segera dan menyalahkan motornya karena pertandingan sudah akan di mulai

"bersedia!"

"Go!"

Kedua motor besar itu segera menancap gas, Jek dan Sing saling melirik dari kaca helm yang terbuka sebelum kembali menambah kecepatan

Motor Sing terlihat lebih unggul, bisa di lihat dari jarak motornya nya dan motor Jek yang berjarak agak jauh

Dua puluh menit sudah mereka balapan, dan sebentar lagi garis finis akan di capai

Dan sudah seperti dugaan Wain, Sing lah yang memenangkan pertandingan kali ini dengan telak

"yakso! Teman ku yang terhebat!" ucap Beomsoo menepuk bahu Sing di ikuti yang lainya

Jek mendengus kesal, pandangan nya beralih pada Anny yang tidak jauh darinya, yang kini tengah menghampiri Sing dengan suka rela

"jalang" dengus Jek, sebelum turun dari atas motornya

"wohh lihat Anny si gadis primadona sekolah yang terkenal cantik dan seksi hm" ucap Davin sambil menatap gadis yang berpakaian minim itu dengan alis terangkat sebelah

Anny tersenyum malu-malu, merasa bangga dapat di sukai oleh pangeran sekolah

"ambil saja, jalang sepertinya aku tidak butuh" ketus Jek, Davin, Wain dan juga Beomsoo tertawa mendengarnya

"terimakasih hadiahnya" balas Wain bergurau, Jek tidak menanggapi dan memilih pergi di ikuti teman-teman nya

"jadi?" Beomsoo bertanya menatap bergantian teman-teman nya, sebelum pandangan nya beralih pada Sing yang hanya menatap tanpa minat

"ambil saja dia, aku tidak mau, jika kau mau Beomsoo silahkan aku tidak perduli" ucap Sing pedas, Anny menatap tidak percaya, apa-apaan pikirnya, ia rela menjadi bahan taruhan hanya untuk Sing, tapi sekarang Sing membuang nya begitu saja

"bagaimana bisa!" protesnya, Sing hanya tersenyum miring

"apa kau berharap aku tergoda dengan mu hm? Apa kau berfikir aku menerima taruhan ini hanya karna kau jaminan ny? Dasar jalang bodoh, mana mau aku bersama wanita yang dengan suka rela seperti mu, aku menerima tantangan ini hanya karena ingin menginjak-injak harga diri Jek lagi. " Sing tertawa mengejek, di ikuti teman-teman nya yang kini ikut tertawa sedangkan Leo hanya menatap miris wanita di hadapan nya itu, lucu sekali pemikiran nya

"payah, gadis sepertimu tidak akan di lirik oleh Sing" timpal Wain, Anny hanya mampu menunduk, meremat rok pendeknya dan segera berlalu dari sana dengan perasaan dongkol

FLOWER [ SingZay ] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang