Bab : 15

1.2K 109 15
                                    

NAFAS itu memburu dengan cepat, sesekali kepalanya menoleh ke belakang untuk memastikan orang itu tidak berhasil mengejarnya. Bahkan keringat yang terus mengalir membasahi wajahnya tidak dirinya perdulikan. Atau telapak kaki yang memiliki goresan luka karena tidak memakai sandal atau sepatu itu hingga membuat nya menginjak ranting dan bebatuan yang tajam namun dirinya acuhkan

Zayyan hanya ingin lari, berlari sejauh mungkin dari rumah besar yang mengurung nya di dalam hutan

Zayyan berhasil membebaskan diri sebisa mungkin dari Leo beberapa waktu lalu. Dan dirinya segera melarikan diri dari rumah itu sekuat tenaga nya

Leo mengunci pergerakan si manis dengan tubuh besarnya, Zayyan kini sudah terbaring pada ranjang dengan usahanya untuk tetap memberontak. Ia tidak mau di sentuh lebih jauh. Dirinya tak akan sudi untuk membiarkan Leo menjamah tubuh nya lebih dari ini

Pakaian nya sudah berantakan, meski masih lengkap, kemeja nya sudah tersingkap ke atas hingga menampilkan perut langsingnya yang tengah Leo tatap dengan penuh puja, sebelum mendaratkan beberapa kecupan lembut disana yang semakin membuat Zayyan menggeleng dengan gusar

"Tidak! Jangan sentuh aku lebih jauh dari ini Leo! " Zayyan menjerit kepadanya, meski lagi dan lagi Leo mengabaikan jeritan itu.

"Kau sangat cantik..... Aku semakin menyukai mu" Ujar Leo dengan nada rendah yang begitu memabukkan, namun tidak bagi Zayyan. Leo kini terlihat seperti seekor Singa yang tak akan melepaskan mangsanya sedikit pun

Mata bulat itu terus memandang kemanapun mencari cara, Zayyan hampir putus asa. Sebelum akhirnya dirinya melihat kunci rantai dan pintu kamar ini, tergantung pada celana Leo, satu-satunya hal yang dapat membuat Zayyan dapat terbebas dari ini.

Ia segera menoleh ke sisi ranjang, mendapati sebuah guci di sana, membiarkan fokus Leo yang masih sibuk memberikan kecupan lembut pada perut mulusnya, Zayyan berusaha untuk mengambil guci itu ke dalam genggaman nya

"Brengsek! "

Leo mengerang marah, kepalanya di pukul oleh Zayyan menggunakan guci yang berhasil si manis raih lalu memukul kan dengan keras kepada kepala bagian depan Leo hingga laki-laki tampan itu meraung kesakitan. Leo linglung ia bangkit dari atas tubuh Zayyan sambil memegangi kepala nya yang berdenyut nyeri, darah segar bahkan mengalir dengan deras menuruni kening hingga ke sisi wajahnya

Zayyan tidak membiarkan kesempatan itu berlalu, ia segera menendang tubuh besar Leo hingga berguling jatuh, lalu si manis dengan gesit menyambar kunci yang tergantung pada celana Leo yang kini kesulitan untuk mengendalikan tubuhnya sendiri akibat rasa sakit yang Zayyan berikan kepadanya tidaklah main-main

Dengan dada yang naik turun meraup nafas sebanyak mungkin kala panik melanda, Zayyan melepaskan rantai yang mengekang kakinya, lalu segera berdiri dan kabur keluar dari pintu itu secepat yang dirinya bisa ketika melihat Leo mulai berdiri dan meneriaki namanya. Leo tak akan pingsan hanya dengan luka seperti itu. Laki-laki penuh obsesi itu pasti akan mengejarnya segera.

Hari sudah malam, mata bulat itu bahkan sulit melihat kemana dirinya harus berlari, mengapa hutan ini jauh sekali, dimana ujung nya pun Zayyan tidak tahu

Jantungnya terus berpacu dengan cepat, rasa takut jika Leo berhasil menemukan dan menangkapnya kembali benar-benar membuat tubuh kecil itu mengigil penuh rasa takut

Zayyan hanya ingin pulang. Ia ingin pulang memeluk ibunya yang penuh dengan cinta, bermain kembali bersama Gyumin, Lex serta Hyunsik, dan juga berbagi cinta dengan kekasih nya yang entah bagaimana keadaan Sing setelah dirinya menghilang

Sing. Zayyan merapalkan nama itu berharap bahwa ada sebuah keajaiban yang datang.

Zayyan sendirian dan dian benar-benar ketakutan.

FLOWER [ SingZay ] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang