Bab : 3

1.4K 139 6
                                    


"Pagiiiii semuaa... "

Gyumin baru saja memasuki kelas dengan ceria, senyum manis terpatri di wajahnya

Masih terbilang cukup pagi melihat sekolah masih agak sepi, dan murid di kelas belum banyak

Gyumin segera menghampiri meja nya, dimana sudah ada Zayyan di sana yang entah sibuk dengan buku apa pada tangan nya

Gyumin menaruh tas nya dan duduk memperhatikan teman baiknya itu dengan wajah penasaran

"sedang apa?"

Zayyan mendongak dan setelah nya tersenyum kecil

"oh ini, aku sedang membaca buku tentang macam-macam bunga"

"huh? Kau suka sekali dengan bunga ya?"

Zayyan terkekeh kecil

"ya begitulah, lalu Gyumin jika kau apa kau menyukai bunga?"

"em, tidak terlalu tapi aku suka mawar putih"

"oh itu bagus, mawar putih berarti cinta yang murni"

Gyumin mengangguk saja mendengar itu sebelum memasang headshet di telinga nya dan sibuk dengan dunia musik nya

Sedangkan Zayyan pemuda manis itu kembali fokus membaca bait-bait yang ada dalam buku itu

"ah aku belum sarapan, dan sepertinya cacing-cacing di perutku mulai berdemo"

Gumam Zayyan, menoleh ke arah Gyumin yang ternyata tengah memejamkan mata, sepertinya temannya itu tertidur saat ini, ia jadi tak enak meminta Gyumin menemani

Zayyan bangkit dari bangku nya, terhenti di pintu kelas memperhatikan lorong sekolah yang mulai ramai

Pemuda itu mulai melangkahkan kakinya menuju kantin, dan ia berpapasan dengan Hyunsik yang baru saja datang dengan tumpukan kertas pada tangan nya

"oh, hai Zayyan"

"hai juga Hyunsik... "

"mau kemana?"

"em, ke kantin, mengisi perut hehe"

"begitukah? Butuh ku temani?"

"sepertinya tidak usah, terlihat kau sibuk dengan tumpukan lembaran kertas di tangan mu"

Hyunsik terkekeh dan melirik sekilas pada tumpukan kertas yang ia bawa

"yah, ini harus segera ku serahkan pada guru kim, kalau begitu baiklah, aku duluan ya!"

"Hu'um!"

Hyunsik berlalu meninggalkan Zayyan yang kembali melangkah, namun baru saja ia mencapai belokan lorong, seseorang menabrak nya begitu keras dan membuat nya kehilangan ke seimbangan

Ia memejamkan mata erat, berfikir mungkin bokong nya akan sakit setelah ini, tapi setelah cukup lama, ia tidak merasakan apapun

"Hei, buka lah matamu"

Zayyan membuka matanya perlahan dan mengerjab

Ia tersadar kini ia berada dalam pelukan seseorang yang menahan nya agar tidak terjatuh, wajah mereka begitu dekat, pemuda manis itu bahkan bisa merasakan hembusan nafas sewangi mentol milik laki-laki yang kini menahan nya agar tidak terjatuh

"ah, maaf"

Zayyan berdiri dan membungkuk sejenak meminta maaf

"tidak apa, salah ku sendiri juga yang tidak lihat-lihat dan menabrak mu"

Laki-laki itu memperhatikan Zayyan dengan seksama, sebelum akhirnya seolah teringat dengan sesuatu

Dia ini kan yang berani melawan Davin kemarin saat di kantin, seketika Leo tersenyum tipis tanpa sadar

FLOWER [ SingZay ] EndWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu