[[CHAPTER 3]] : "Ilay RieGrow..."

1.5K 95 14
                                    


"Nye nye nye nye... Berisik. Orang cuma mau makan juga banyak bacot sekali. Kalau mau nyerobot bangku bilang saja nggak perlu pakai acara buang-buang makanan. Jadi mubazir kan! " Kata Jeong Taeui. Dia terlihat sangat kesal.

Namun entah sadar atau tidak, tindakannya telah memicu banyak reaksi dari berbagai macam orang yang kebetulan melihat tindakan sembrononya itu.

>>>>>>>>><<<<<<<<<

Keheningan terjadi di tengah-tengah suasana panas yang cukup menggemparkan. Berpasang-pasang mata menatap pada satu sosok yang telah menjadi pusat dari perhatian.

Jeong Taeui, dengan tangan yang masih terkepal, tampak berwajah sengit ketika menatap sosok yang baru saja terkena hantaman tinjunya. Sosok itu jatuh hingga terjengkang dan tengah dibantu berdiri oleh temannya yang sebelumnya juga turut mengganggu Taeui.

"Bajingan tengik ini--" Umpatan keluar dari bibir hitam. Terdengar lebih mirip geraman binatang buas yang siap menerkam musuh di hadapannya. Mata besar itu melotot tajam, mendelik galak ke arah Taeui.

Namun sosok yang di pelototi bahkan tak tampak ketakutan dan justru mendengkus remeh,

"Heh, ternyata badan doang yang gede. Ditinju sekali langsung terkapar. Dasar Cupu. " Ledeknya. Tak lupa mengangkat jari tengah dan menghadapkannya pada dua sosok yang telah membuat masalah.

Wajah mereka makin tertekuk dengan sangat tak menyenangkan.

"Kau... Orang Asia beraninya membuat masalah dengan kami--!! "

Merasa tak terima, temannya dengan penuh emosi kini ganti menerjang ke arah Jeong Taeui dengan tangan terkepal kuat. Pria itu kalap, mengicar wajah tenang Taeui dan mencoba menghantamkan tinjunya. Namun Taeui dapat menghindari dua serangan Tinju yang berkesan amatir dan balas menyerang dagu orang itu dengan sikunya.

Bukh--!

"Ugh--! " siku menghantam dagu dengan tepat sasaran. Orang itu kehilangan keseimbangan dan jatuh terduduk sembari memegangi dagunya yang bergemelutuk ngilu.

"Kalau nggak bisa menghargai makanan, jangan harap orang lain akan menghargaimu. Kau pantas mendapatkan pukulan itu. " Kata Jeong Taeui.

Blaa.. Blaa.. Blaaa...

Suara-suara berisik mulai terdengar dari sekeliling. Jeong Taeui mengangkat wajahnya. Tampaknya ia baru sadar jika tindakannya telah mengundang perhatian dari hampir semua pengunjung kafetaria itu. Mereka memandang ke arahnya dengan raut wajah yang beraneka ragam.

Ada yang terlihat kaget, marah, heran...

Bahkan juga senang...?

Jeong Taeui mendecak dalam hati.

Taeui dan sikap gegabahnya. Padahal ia sudah cukup dewasa, tapi ia masih saja sering terpancing emosi gara-gara hal seperti ini. Jeong Taeui awalnya berniat untuk tetap menjadi pelajaran yang baik, tidak mencolok, dan patuh. Jeong Taeui hanya ingin semuanya mengalir dengan tenang dan segera menemukan Hyung nya.

Tapi baru juga sehari, ia sudah membuat masalah dengan sesama pelajaran dari negara yang berbeda...

Hm.. Tapi jika berita tentang orang asia pindahan baru membuat masalah terdengar ke Hyung nya, mungkin hal itu justru adalah hal yang bagus. Sudah pasti Hyung nya akan kepo dan langsung mencari tahu siapa anak baru yang sudah mengacau di sekolah elite ini kan....?

"Orang Asia ini punya nyali juga hm... "

Segerombol orang berkulit hitam yang sebelumnya duduk di bangku tepat di belakangnya tiba-tiba bangkit dan berjalan mendekati Taeui. Mereka ada 8 orang dan semuanya bertubuh tinggi besar. Jeong Taeui yang merasakan bahaya secara naluri mundur dua langkah. Dagunya turun, dan matanya memicing-- memandang dengan penuh waspada.

Your's To ClaimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang