[[CHAPTER 9 : Wet Dream]]

1.1K 93 11
                                    

"Taeil... "

Suara dalam bernada rendah itu terdengar begitu dekat. Menggelitik pendengaran dan mendebarkan dada yang sesaat berdenyar. Desah napasnya yang berat meremangkan bagian leher belakang. Memberi kesan merinding aneh yang membuat bulu kuduknya berdiri.

"Mhh~"

Begitu hidung mancung itu bersinggungan dengan daun telinganya, Jeong Taeui tanpa sengaja mendesis. Seakan sengaja, hidung itu tampak berlama-lama di sana. Membaui aroma dari belakang telinganya dan rambutnya yang basah oleh keringat. Dengan suara tarikan napas yang meresahkan dan membuatnya semakin gelisah.

"Jeong Taeil... "

Kembali, suara rendahnya bergema. Mengendusnya sejenak, sebelum akhirnya mengirimkan kecupan lembut di belakang lehernya. Kecupan itu naik, mengikuti jalur dari otot leher dan sampai ke telinga. Mendengkus senang di sana sebelum mengirimkan jilatan bersuara basah yang membuat Jeong Taeui tersentak.

"Ahk-- hentikan--mph~! "

Jeong Taeui menahan lenguhan. Terkejut ketika sebuah tangan besar tiba meremas dadanya. Ia bahkan tak sadar jika tangan panas itu telah masuk ke balik pakaiannya dan meremas-remas dadanya yang empuk. Dari sekedar remasan, berubah menjadi cubitan. Ibu jari dan jari telunjuk mencubiti tonjolan dadanya seakan gemas kemudian menarik-nariknya hingga terasa nyeri. Membuat gerakan memilin dengan kesan mesum yang khas.

"Eugh-- berhenti--akh.... Kau.. Kau gila--"

"Jangan menolak. Aku tahu kau menikmatinya juga. "

"MHH~!! "

Kepalanya seperti berputar. Jeong Taeui bahkan baru sadar bahwa celananya telah turun hingga ke mata kaki dan sebelah tangan pria itu kini tengah menggenggam miliknya yang menegang dan mulai basah oleh precum. Tangan besar itu bergerak maju mundur memanjakan kejantanan Jeong Taeui dan sedikit menggesekkan kukunya di bagian ujungnya yang seperti kepala jamur.

Kuku yang bening berkilat indah dan dibasahi oleh precum kental.

"Ng--ahk! Ja-jangan disentuh--mhh~ to-tolong-- heukh~ berhenti--"

FWOP--!!

"HNHH--!! "

Tangan besar itu bergerak menghentak ke arah pangkal dengan kencang. Jeong Taeui melenguh keras. Kepalanya pening bukan main dan pandangannya bagai menjadi hitam putih di saat bersamaan. Setiap kali tangan besarnya menghentak dengan kencang, tubuh Jeong Taeui bereaksi dengan tersentak-sentak kecil. Pria di belakang terkekeh kecil dengan suara rendahnya yang khas. Kemudian mengecupi lehernya dan memberi sebuah gigitan di sana.

"... Ukh... Berhentiii.... Hhh..~. "

Jeong Taeui merasa hampir gila. Kedua tangan besar itu menggerayangi tubuhnya dengan begitu lihai dan penuh semangat. Membuat tubuh Jeong Taeui yang merasa asing oleh sentuhan seperti itu menjadi merinding dan meremang dengan aneh. Setiap kali gerakan yang dilakukan mengenai tempat yang membuatnya merasa nikmat, tubuhnya akan bergetar dengan kuat. Lenguhan tak dapat lagi di tahan. Memenuhi udara dengan suara yang manis bercampur dengan suara becek dari tangan yang maju mundur dan basah oleh cairan keputihan.

FWOP--!!

"NG-AHH~!! "

SPRUUTT~!

Your's To ClaimOnde histórias criam vida. Descubra agora