[[CHAPTER 16]] : TROUBLE MAKER

817 89 26
                                    

Tok tok tok....

Jeong Taeui dan Ilay menoleh ke arah pintu kamar secara bersamaan. Taeui mengerutkan dahinya.

.... Siapa yang ada di luar kamarnya?

>>>>>>>><<<<<<


"......."

Ling Shinru menatap ponsel di tangannya. Sebuah nomer tak dikenal terpampang di pesan masuk. Sembari berjalan menyusuri lorong Asrama, Ling Shinru membuka pesan dari nomor tersebut.

".... Apa maksudnya ini? "

"Ada apa tuan muda? " Seseorang yang mengikuti di belakangnya bertanya dengan sopan. Dia membawa setumpuk buku pelajaran dan berjalan sejauh satu langkah di belakang Shinru.

"Tidak. Tetap diam dan jangan sampai menjatuhkan satu buku pun. Aku tak ingin tangan Hyung kotor karena mengambil buku yang jatuh ke lantai. " Tuntut Shinru tanpa melirik sedikitpun. Berwajah dingin dan bahkan tanpa menarik sudut bibir untuk memberikan seulas senyum. Sosok di belakangnya-- teman sekelas sekaligus budak nya mengangguk dalam diam sesuai perintah.

Shinru tampak mengerutkan dahi melihat isi pesan dari nomor tak dikenal itu. Tak ada tulisan apapun. Pesan itu hanya berupa sebuah gambar. Itu adalah gambar dari sebuah ruangan yang tampak sempit dengan seragam tergantung di leher kursi belajar.

Jika dilihat baik-baik, itu tampak seperti ruang asrama biasa. Dan Blazer itu adalah Blazer dari anak kelas ASIA.

Tapi hanya itu, tak ada lainnya. Shinru bahkan tak paham maksud dari gambar itu dan kenapa orang ini mengirimkan gambar seperti itu.

Tidak, yang lebih penting lagi Shinru bahkan tak tahu siapa yang mengirim pesan ini.

Shinru tak pernah memberikan nomornya pada sembarang orang. Bahkan setelah bersekolah di UNHRDO selama setahun lamanya, Shinru tak pernah memberikan nomornya pada siapapun yang berada di sini. Mungkin kecuali kepala sekolah dan segelintir guru yang menurutnya berguna. Selain itu tidak ada lagi.

Tapi gambar ini di ambil di dalam kamar asrama, yang artinya ini dikirim bukan oleh guru apa lagi kepala sekolah.

Lagi pula ngapain guru dan kepala sekolah gabut gaje mengirim foto kamar asrama muridnya coba?

Tapi... Entah mengapa Ling Shinru merasa ada yang aneh. Dan lagi, di area sekolah-- selain Villa masing-masing faksi dan kantor guru juga ruang rapat, tak ada koneksi untuk mengirim pesan. Pesan dari luar dapat masuk ke dalam, tapi sesama orang di dalam tak dapat saling berkomunikasi lewat handphone tanpa alat khusus.

Ini aneh... Apakah si pengirim pesan ini juga salah satu anggota dari Empat Faksi? Kalau dari faksi Asia, Shinru harusnya tahu dan seharusnya lagi anggota FAKSI tak tinggal di asrama biasa karena ditempat ini TAK ADA KONEKSI INTERNET!

Lalu... Siapa yang telah mengirim pesan ini?

"Ah, buku itu. Berikan padaku." Ling Shinru akhirnya memilih untuk mengabaikannya dan menganggap pesan itu sebagai pesan iseng dari orang iseng. Dia mengantungi kembali handphone nya dan merebut buku yang dibawa orang dibelakangnya.

"Kau bisa pergi. Aku yang akan mengantarnya ke ruangan Hyung. Kembalilah dua jam lagi. Mengerti?

Orang yang mengekorinya kembali mengangguk dan mundur. Ling Shinru pun melanjutkan langkahnya untuk menuju ke kamar seorang Hyung yang sangat ingin ia temui. Setelah belokan terakhir, Ling Shinru langsung menemukan kamar asrama itu

Kamar 0125.

Wajah yang semula tampak dingin dan kaku seketika berubah menjadi wajah cemerlang yang penuh senyum hangat dan terlihat ramah. Itu adalah sebuah topeng yang selalu berhasil ia tunjukkan di depan orang baru. Shinru mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu kamar itu.

Your's To ClaimWhere stories live. Discover now