[[CHAPTER 4]] : Antara Takdir dan Kebetulan

1K 87 25
                                    


Jeong Taeui, berdiri di belakang punggung Ilay yang tengah mengenakan sepasang sarung tangan hitamnya. Ilay mengangkat dagu dengan sikap sombongnya sembari berkata,

"Maju kalian semua. "

Jeong Taeui melotot.

APA ORANG INI SUDAH GILA?!!

>>>>>>>>>><<<<<<<<<

Antara Takdir dan Kebetulan

>>>>>>>><<<<<<<<


Jeong Taeui berwajah horor. Mendengar kalimat yang amat sangat tidak masuk akal keluar dari bibir Ilay RieGrow. Menunjukkan kesan meremehkan yang kuat--seakan dirinya takkan pernah dikalahkan oleh siapapun. Menilai diri sendiri dengan standar yang sangat tinggi dengan kesan tak tertandingi.

Seakan-akan... Orang lain bahkan tak layak untuk berhadapan langsung secara satu lawan satu dengan dirinya .

Apa orang ini mengalami gangguan pola pikir sampai menantang semua orang yang bergerombol untuk ini?!
((Ps : bergerombol untuk menangkap Taeui, si biang masalah 😭🙏))

Melihat dari balik punggung Ilay RieGrow, Jeong Taeui dapat memastikan ada sekitar 30 orang yang mengepung mereka dari dua sisi. Sebagian dari mereka tampak seperti orang yang cukup rutin berolah raga atau mungkin belajar bela diri.

Lihat saja otot-otot lengan mereka yang tampak mengetat Di balik seragam dan blazer berwarna coklat muda.

Yang lebih gawat, posisi dirinya dan Ilay tengah terapit oleh tembok padat berjarak satu langkah dari punggung mereka.

Ah, masih ada satu sisi untuk melarikan diri. Mereka bisa mundur-- atau jika memungkinkan Taeui memang BERNCANA untuk KABUR dari orang-orang ini.

Tapi masalahnya--

"Hm? Ada apa? Apa tubuh besar kalian itu hanya pajangan sehingga melawan satu orang saja kalian merasa tak sanggup? Kalian biasa main keroyokan, bukan? "

Sungguh, INGIN SEKALI RASANYA JEONG TAEUI MEMELINTIR LIDAH ORANG INI-!!

"DASAR BULE JERMAN SINTING!! " Maki nya di dalam hati. Entah apakah Pria berdarah Jerman ini se peka itu, tapi tepat setelah Jeong Taeui mengumpat di dalam hati, pria itu menoleh ke arahnya dan tersenyum dengan tenang.

"Santai saja. Kau bisa lari kalau tak mau terlibat. Aku hanya ingin melakukan olahraga raga kecil. "

"Olah raga kecil gundulmu! Olah raga macam apa yang dimulai dengan aksi pengeroyokan dan saling pukul?!"

"O-Oi kau pasti bercanda-- ILAY AWAS--!! " Jeong Taeui terkejut ketika salah satu dari gerombolan orang-orang berkulit hitam tiba-tiba menerjang ke arah Ilay bahkan dengan sebuah besi sepanjang satu meter di tangannya. Besi itu di arahkan tepat ke kepala Ilay dalam posisi vertikal dengan kesan membunuh asli.

Namun Ilay bahkan tak tampak panik sama sekali. Hanya dengan sekali lirik, pria itu dapat menghindari serangan tiba-tiba dari si pengecut. Mengangkat lengannya--

BUAGH--!!

"AGH--! "

Dan memukul punggung orang itu dengan sikunya.

Orang itu melotot dengan mata seperti hendak melompat ketika secara tiba-tiba darah keluar dari mulutnya.

Kemudian sosok itu rubuh di bawah kaki Ilay.

Ilay mengambil tongkat besi sepanjang satu meter yang terlepas itu dengan kakinya. Menendangnya ke atas seperti pemain bola handal dan menangkapnya dengan tangan kanan. Besi itu tampak sangat kecil ketika tergenggam oleh tangan besarnya yang terbalut sarung tangan kulit hitam.

Your's To ClaimWhere stories live. Discover now