[[CHAPTER 6]] : Kesalahan Kedua

1.3K 83 31
                                    

Ketika tengah dilanda kebingungan, pintu kamar Gable di ketuk oleh seseorang. Jeong Taeui yang sedang berbaring malas di futon segera beranjak dan membuka pintu kamar itu.

Seseorang yang sangat Jeong Taeui kenal berdiri di sana.

"Eh? Hyung? Apakah rapatnya--"

"Taeui, kau harus segera pergi dari sini."

>>>>><<<<<


CHAPTER 6 : KESALAHAN KEDUA


>>>>>>>>><<<<<<<


Jeong Taeui tertegun mendengar perkataan Hyung nya, dan buru-buru bertanya.

"Kenapa?"

"Tempat ini berbahaya. Kau seharusnya tidak kesini. "

Seperti terburu, Jaeui mendorong Taeui masuk ke dalam kamar kembali. Dia bahkan mengunci pintu nya. Ketika dirasa sudah aman (?) Jaeui akhirnya menarik Taeui untuk duduk di atas ranjang dalam posisi saling berhadapan.

"Dengar Tae-ie. Aku tak tahu apa yang dikatakan Paman Changin sehingga kau mau berada di sini. Tapi aku ingin kau segera pergi. Tidak, pokoknya jangan pernah bersekolah disini. Jika kau ingin kuliah, aku akan meminta bantuan--"

"Hyung, tenanglah. Kau berkeringat. " Taeui memotong ketika melihat sosok Hyung nya terlihat begitu gelisah hingga berkeringat. Sangat amat jarang melihat seorang Jeong Jaeui yang terkenal tenang dan bahkan terkesan acuh menjadi begitu gelisah karena seseorang.

Jaeui tampak menghela napas sejenak. Mencoba menenangkan dirinya dan kembali menatap Taeui.

"Mereka akan mengincarmu. "

"Hah? "

"Orang-orang itu-- mereka akan mengincarmu juga. "

Tampaknya Jeong Taeui mulai memahami apa maksud perkataan Hyung nya.

"Apakah musuh Hyung? "

"Mereka adalah orang-orang yang selama ini mengincarku. Alasanku bisa bertahan di sini adalah karena aku dilindungi oleh sekolah ini dan Orang-Orang dibelakang 4 Faksi. Namun--" Jeong Jaeui sempat menggigit bibir sejenak.

"Aku gagal melakukan negosiasi dengan mereka. "

Bahu Jaeui melorot. Ada penyesalan yang tampak dalam tatapannya. Itu murni kekhawatiran.

Tapi Jeong Taeui segera membantah satu hal,

"Apa Hyung berpikir aku akan menjadi kelemahan Hyung? "

Jeong Taeui meraih tangan Jaeui dan menggenggamnya. Genggamannya lembut, namun penuh keyakinan. Keyakinan itu sekuat tatapan matanya yang mencoba memberi pengertian pada sosok Hyung di hadapannya,

"Hyung, alasanku kenapa mau bersekolah di sini adalah karena aku ingin melindungi Hyung. Bahkan kalaupun Paman Changin tak mengatakan alasannya secara jelas, setelah mendengar bahwa Hyung benar-benar berada dalam bahaya, aku sudah memutuskannya. Maaf, aku memang keras kepala, tapi aku di sini untuk melindungimu, bukan untuk menjadi orang yang harus kau lindungi. Itulah alasanku menerima permintaan Paman. "

Jeong Jaeui berwajah rumit. Ketika merasakan genggaman tangan Taeui yang lembut, Jaeui membalasnya. Namun genggaman tangan itu begitu kuat. Begitu penuh rasa takut dan gelisah.

Genggaman tangan dari seorang kakak yang tak ingin adiknya terluka.

"Kau tak tahu siapa saja yang kau hadapi, Tae-ie. Mereka adalah orang-orang yang tak tersentuh hukum. Mereka sangat berbahaya. "

Your's To ClaimWhere stories live. Discover now