[[CHAPTER 13]] : Patung Porcelain Indah yang Suram

976 90 39
                                    


"... Yang benar saja... Masa hilang sih...?"

Jeong Taeui bergumam pada dirinya sendiri. Menggaruk kepalanya seperti orang bodoh dan sesekali mendesah kesal. Dahinya membuat tiga kerutan tak biasa. Sedangkan sepasang alisnya saling tertaut dengan kesan kebingungan  yang jelas.

"Apa benar ketinggalan di perpustakaan ya? "

Tampaknya itu masuk akal. Jika benda itu tak ada di kamarnya, sudah pasti seharusnya ada di perpustakaan.

Ketika mengingat perihal perpustakaan, Jeong Taeui tiba-tiba merasa mual. Tak hanya mual, ia bahkan merasa merinding minta ampun dan seperti ingin mengubur dirinya hidup-hidup di dalam tanah...

Jika bukan gara-gara bajingan bernama Ilay RieGrow, Jeong Taeui tak akan memiliki phobia, "Pergi ke perpustakaan".  Tapi jika benda yang dicarinya berada di sana, Jeong Taeui tak punya pilihan untuk kesana dan mengeceknya sendiri.

Jeong Taeui meremas rambutnya dengan frustasi.

Gara-gara bajingan itu melakukan hal tak senonoh padanya kemarin, Jeong Taeui mendapat mimpi buruk dan bangun dengan suasana hati yang kurang bagus! Sudah begitu ia bangun terlalu pagi-- sekitar jam 3 subuh-- dan berakhir hanya menatap eternit kamarnya selama lebih dari 3 jam!

Jeong Taeui terus mengutuk Pria Jerman itu sepanjang pagi dan memukuli bantal berkali-kali sembari membayangkan wajah menyebalkan Pria Jerman itu. Menyumpahi pria itu dengan bermacam nama hewan, buah-buahan, sampai merk rokok dan senjata tajam. Sembari mencoba menyingkirkan ingatan memalukan ketika Pria itu menyentuh miliknya dan melakukan hand job di depan seorang Penjaga Perpustakaan!

Tak hanya itu... Dia tak hanya memainkan Jeong Taeui kecil, Tapi dia bahkan menjilati wajah Taeui dan menggigitinya seperti binatang buas yang kelaparan. Membisikkan kalimat-kalimat mesum memalukan dan tersenyum menyebalkan!

Lalu--

Ilay menciumnya.

Ketika memikirkan hal itu, Jeong Taeui menampar wajahnya keras-keras hingga mengaduh kesakitan di pagi subuh yang sangat damai.

Tidak. Pria itu bukan menciumnya, tapi dia memakan Jeong Taeui! Sungguh, waktu itu Jeong Taeui merasa seperti herbivora yang tengah dilahap habis oleh seekor karnivora!  Lidahnya dimakan dan bibirnya tak luput dari gigi yang dengan sangat kurang ajar telah melukai bibir bagian bawah Jeong Taeui dan meninggalkan sebuah robekan! Rasanya cukup perih, dan ketika tengah sikat gigi, Jeong Taeui harus sangat berhati-hati agar odolnya tak menyentuh luka di bibirnya itu.

Benar-benar.... Jeong Taeui di gigit, dilahap, dan di sesap habis kemudian di jilati sampai lemas dan berakhir pingsan tak sadarkan diri setelah CUM karena kelelahan.

Wajah Jeong Taeui memerah sempurna.

Sial! Sial! Sial! Bagaimana bisa Jeong Taeui membiarkan bajingan itu melakukan hal seperti itu lagi padanya?! Apa pria itu kira Jeong Taeui ini pria murahan yang dengan mudahnya bisa disentuh sesuka hati?! Hanya karena pria itu memiliki eksistensi yang jauh lebih kuat, bukan berarti dia bisa menekan Jeong Taeui dengan cara seperti itu kan?!

Jeong Taeui tak suka di paksa, apa lagi melakukan hal seperti itu dengan seseorang yang jauh lebih besar darinya. Tidak, bahkan kalaupun pria itu lebih kecil darinya, Jeong Taeui tetap tak mau! Berada di bawah tekanan pria gila dengan selera seks ekstream sungguh membuat Jeong Taeui merinding minta ampun! Dan Jeong Taeui lebih memilih melakukan hal seperti itu dengan seseorang yang ditaksirnya.

Misalnya saja--

Jeong Taeui langsung menggelengkan kepalanya.

Tidak. Tidak. Tidak. Jeong Taeui tak boleh menodai pikiran seorang pria muda dengan hal-hal dewasa dan bahkan menyimpang seperti ini. Dia bahkan tak tahu apakah Shinru masih suka dengan gadis cantik atau justru menyukai pria yang maskuline sepertinya...

Your's To ClaimWhere stories live. Discover now