Panggung: Penari & Pangeran

425 39 0
                                    

⚠️ PERINGATAN! ⚠️

Cerita ini mengangkat beberapa isu sensitif meliputi bunuh diri (suicide), trauma, perundungan (bullying), dan kekerasan (violence).

____________

Helena Octaviena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helena Octaviena

Kalo kamu cantik, kamu bakal mudah dapetin semuanya.

Sejujurnya Helena bingung saat memikirkan yang satu ini. Kalimatnya tidak salah dan banyak terjadi di dunia nyata, tapi apakah ini berlaku juga untuknya?

Terima kasih untuk gen mama dan papa yang telah melahirkannya secantik ini. Membuatnya kerap merasa menjadi pusat perhatian dan belum lagi jika lawan jenisnya yang memberi pujian tersebut. Sungguh itu sering membuat Helena merasa terbang tinggi, membayangkan dirinya sehebat itu.

Tapi apakah dunia benar-benar tunduk padanya? Katanya, jika cantik kau bisa memiliki seluruh isi dunia. Sedangkan yang Helena lihat tak semuanya datang padanya.

Orang-orang memuji, tapi hanya sesaat. Setelahnya mereka pergi karena masih ada yang lebih cantik lagi darinya. Sebagian ada yang mempermainkannya, membuat Helena terluka karena kejahilan mereka itu.

Tapi pernakah terpikir apa jadinya jika kamu cantik, namun kamu juga miskin? Cinderella? Memangnya masih ada kisah seperti itu di dunia nyata?

Terlahir di keluarga sederhana dengan mama yang baru saja didiagnosa dokter mengalami gejala awal demensia. Lalu papa yang baru saja kena PHK masal dari perusahaan taksi tempatnya bekerja.

Mama yang hanya tamatan SMA bertemu papa yang tak bisa melanjutkan kuliah S1-nya, karena sadar akan kondisi bisunya yang selalu menyulitkannya. Helena bersama kedua orang tua dan adiknya hanya bertinggalkan di rumah sederhana yang baru saja berhasil dilunasi setelah sepuluh tahun menempatinya.

Sesungguhnya menjadi cantik itu enak karena Helena merasa mudah mendapatkan akses untuk masuk ke ekskul tari paling bergengsi di SMAnya dulu. Namun menjadi miskin juga menyusahkannya karena ia kesulitan untuk membayar biaya kostum maupun MUA di setiap mereka tampil.

Problematika ini sudah berjalan sejak ia jatuh cinta pada tari saat SD dulu. Puncaknya saat memasuki SMA dan ekskul tari paling bergengsi itu ibarat perangkap yang menjeratnya.

Asmaracahya adalah ekskul tari yang tak kalah populer dari ekskul cheerleader di sekolah. Berisikan para perempuan remaja anggun, cantik, dan populer yang membuat mereka selalu dinantikan di setiap acara sekolah.

Helena ingat saat salah satu kakak kelasnya bernama Vena yang menawarinya masuk saat mereka bertemu di waktu MOS. Ia yang menyukai tari tanpa pikir panjang langsung menerimanya. Barulah setelah menjalani satu semester pertama sekolah, Helena sadar cantik bukanlah segalanya.

into foreverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang