3. Shining Boys Concert

20 6 0
                                    

Cinta pov*

Aku melihat kesana kemari. Hampir semua orang memakai kaos warna biru. Entah itu biru muda atau biru tua. Kak Hani, kakak sepupuku yang sangat menggilai Shining boys itu bilang warna biru adalah warna ciri khas dari Shining boys. Lalu aku melihat kaos yang kukenakan, pantas saja kak Hani memilih kaos biru muda ini untuk ku pakai. Ya, meskipun tak ada tulisan Shining boys atau simbol SB di kaosku.

Kak Hani tampak sedang mengobrol dengan beberapa orang di sisi kanan. Tempat ini berisik sekali, dan aku tak paham apa yang mereka bicarakan.

"Hai, boleh tahu kamu BE dari kota mana?"

Aku menoleh ke kiri. Seorang perempuan berkacamata bulat dan berambut abu-abu sebahu menatapku. Awalnya aku pikir mungkin dia bicara dengan orang lain, tapi melihatnya yang tersenyum padaku membuatku yakin dia sedang bicara padaku.

"Bi?", tanyaku bingung.

"Iya. Kamu Blue Elf dari kota mana?"

"Ah, BE?".

Ya, aku baru ingat. Kak Hani sering menyebut itu. BE atau Blue Elf adalah sebutan untuk para penggemar Shining boys. Para kpopers biasa menyebut perkumpulan penggemar sebagai fandom. Begitulah yang pernah kak Hani bilang, entah kenapa aku ingat meskipun tak menyukai kpop.

"Aku dekat sini aja kok. Paling nggak ada setengah jam sampai."

"Owh...." Dia mengangguk-angguk, kemudian mengulurkan tangan. "Kenalin, aku Ayu dari Semarang. Temen satu grupnya Hani."

Aku menjabat tangannya. "Aku Cinta."

"Kamu line berapa?"

Aku melongo lagi, "Line?"

"Aku line 94. Tapi tahun ini belum genap 26 sih. Hehe."

Owh, maksudnya tahun kelahiran gitu? Owalah, aku baru ngerti. "Aku Line 98 kak"

"Wah, aku panggil dedek BE kalau gitu."

Aku tersenyum kaku sambil mengangguk. Kemudian dia mengambil ponsel dan mengajakku berfoto selfie.

"Boleh ku upload ke medsos nggak?"

"Boleh, kak."

"Ntar aku tag ya. Coba ketik nama akun kamu, ntar aku follow."

Aku mengambil ponsel kak Ayu, lalu mulai mengetik nama akun medsosku.

Tiba-tiba kejadian dua tahun lalu muncul dalam ingatanku. Aku bertemu Kim Ae Ra pertama kali di sekitar gedung ini. Lalu kami berkenalan dan saling mengirim pesan di media sosial sampai beberapa bulan lalu sebelum ia hilang tanpa kabar.

"Sejak kapan kamu jadi BE? Bias kamu siapa?"

Kak Ayu membuyarkan lamunanku. Pertanyaan macam apa lagi ini ya Allah?. Nggak ngerti istilah-istilah perkpopan, asli. Tahu gini aku minta di gembleng kak Hani dulu biar kelihatan berwawasan dikit dan nggak malu-maluin.

"Itu..., e..."

"Aku jadi BE udah sepuluh tahun lho. Bias aku Kim Jong Hoon. Udah cakep, suaranya keren banget pula. Suara dia tu paling masuk ke hati aku."

"Wah, sama." Jawabku asal. Padahal nggak ngerti Kim Jong Hoon itu yang mana, hadeh .

Setelah satu jam, venue hall 5 baru di buka. pinggang dan pantatku sudah sangat pegal dan juga panas. padahal konser belum dimulai. Aku bangun untuk merenggangkan otot-otot yang kaku. Rasanya sedikit lega karena sebentar lagi giliran barisanku duduk yang masuk. Baru aku duduk dan suasana sedikit tenang, terdengar suara riuh di belakang. Berlanjut dengan orang-orang disekitarku yang juga berteriak kegirangan.

My Idol, My AhjussiWhere stories live. Discover now